Courtesy of CNBCIndonesia
Homo Floresiensis: Manusia Purba yang Diduga Masih Hidup di Flores
Menggali dan memperdebatkan keberadaan Homo floresiensis di masa kini serta memahami implikasi temuan ini terhadap ilmu antropologi dan pengetahuan tentang manusia purba.
16 Nov 2025, 14.30 WIB
240 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Homo floresiensis mungkin masih ada berdasarkan kesaksian warga lokal.
- Perdebatan ilmiah antara peneliti mengenai keberadaan spesies ini masih berlangsung.
- Populasi kecil tidak cukup untuk mendukung kelangsungan hidup spesies.
Flores, Indonesia - Pada tahun 2004, para arkeolog menemukan fosil manusia purba Homo floresiensis di sebuah gua besar bernama Liang Bua di Kepulauan Flores, Indonesia. Fosil ini dipercaya berusia sekitar 12.000 tahun dan menunjukkan bahwa Homo floresiensis memiliki tubuh yang pendek, sekitar 106 cm, serta ukuran otak yang kecil.
Manusia purba ini kerap disebut mirip hobbit dalam cerita fiksi karena postur tubuhnya yang unik. Mereka tidak memiliki dagu, dan telapak kakinya juga rata. Penemuan ini bertentangan dengan kondisi manusia modern pada masa yang sama yang sudah mengenal berkebun, berternak, dan kegiatan kompleks lainnya.
Berbeda pendapat muncul setelah sekian lama, ketika antropolog Gregory Forth mengumpulkan kesaksian dari sekitar 30 warga suku Lio yang menyebut pernah melihat makhluk yang mirip Homo floresiensis. Mereka menggambarkan makhluk tersebut sebagai setengah manusia dan setengah kera yang masih hidup di pedalaman Flores.
Namun, pandangan ini langsung dibantah oleh para ilmuwan seperti Matthew Tocheri dari Smithsonian Institution dan Corey Bradshaw dari Flinders University. Mereka menyatakan bahwa spesies seperti Homo floresiensis tidak mungkin bertahan dengan jumlah yang sangat kecil seperti yang dilaporkan, karena populasi minimum diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup spesies.
Perdebatan ini mencerminkan tantangan dalam studi manusia purba dan menggambarkan bagaimana bukti fosil, kesaksian lokal, dan ilmu pengetahuan modern harus dikombinasikan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang keberadaan dan masa depan Homo floresiensis.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251116115741-37-685616/manusia-flores-ternyata-masih-berkeliaran-dua-ahli-beberkan-faktanya
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251116115741-37-685616/manusia-flores-ternyata-masih-berkeliaran-dua-ahli-beberkan-faktanya
Analisis Ahli
Gregory Forth
"Mempercayai adanya Homo floresiensis yang masih hidup berdasarkan kesaksian warga lokal suku Lio."
Matthew Tocheri
"Meragukan keberadaan Homo floresiensis saat ini dan menganggapnya sudah pasti punah."
Corey Bradshaw
"Menekankan jumlah populasi minimum yang diperlukan agar spesies dapat bertahan dari kepunahan, sehingga keberlangsungan Homo floresiensis saat ini tidak mungkin."
Analisis Kami
"Kesaksian warga lokal memang menarik, tetapi tanpa bukti ilmiah yang kuat, klaim tentang Homo floresiensis yang masih hidup sulit diterima secara akademis. Debat ini menyoroti pentingnya pendekatan multidisipliner dalam antropologi untuk menggabungkan data fosil, tradisi lokal, dan ilmu genetika."
Prediksi Kami
Perdebatan ilmiah mengenai keberadaan Homo floresiensis kemungkinan akan terus berlangsung dan memicu penelitian lebih mendalam menggunakan teknologi modern untuk memastikan apakah spesies ini masih eksis atau benar-benar punah.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan di Liang Bua, Flores?A
Fosil Homo floresiensis ditemukan di Liang Bua, Flores.Q
Siapa yang mengemukakan bahwa Homo floresiensis mungkin masih ada?A
Gregory Forth adalah orang yang mengemukakan bahwa Homo floresiensis mungkin masih ada.Q
Apa yang menjadi ciri-ciri Homo floresiensis?A
Ciri-ciri Homo floresiensis termasuk tinggi badan sekitar 106 cm, otak kecil, tidak memiliki dagu, dan telapak kaki rata.Q
Mengapa Matthew Tocheri meragukan keberadaan Homo floresiensis?A
Matthew Tocheri meragukan keberadaan Homo floresiensis karena populasi yang terlihat hanya 30 warga lokal dianggap terlalu kecil untuk bertahan.Q
Apa yang dibutuhkan untuk sebuah spesies agar tidak punah?A
Sebuah spesies membutuhkan populasi efektif sekitar 50 individu untuk menghindari kepunahan.