Meta Bebas Tuduhan Monopoli, FTC Gagal Bongkar Instagram dan WhatsApp
Courtesy of InterestingEngineering

Meta Bebas Tuduhan Monopoli, FTC Gagal Bongkar Instagram dan WhatsApp

Menginformasikan bahwa pengadilan federal menolak klaim FTC yang menuduh Meta sebagai monopoli di sosial media, sehingga Meta tidak harus membongkar Instagram dan WhatsApp. Ini penting untuk menunjukkan tantangan regulasi terhadap perusahaan teknologi besar di era persaingan yang dinamis.

19 Nov 2025, 04.33 WIB
38 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Meta berhasil mengatasi tantangan hukum besar terkait dugaan monopoli.
  • Keputusan pengadilan mencerminkan perubahan cepat dalam lanskap persaingan media sosial.
  • FTC menghadapi kesulitan dalam membongkar akuisisi lama di pasar yang dinamis.
Washington D.C., Amerika Serikat - Meta baru saja mendapatkan kemenangan hukum penting ketika hakim federal memutuskan bahwa perusahaan itu tidak memonopoli pasar jejaring sosial. Kasus ini disidangkan setelah FTC menuntut agar Meta membongkar akuisisi Instagram dan WhatsApp karena dianggap mengurangi persaingan.
Hakim James Boasberg menyatakan bahwa FTC tidak dapat membuktikan bahwa Meta masih memegang kekuatan monopoli di pasar saat ini. Dia menilai pasar sudah berubah pesat, terutama dengan hadirnya TikTok sebagai pesaing utama Meta.
Selama persidangan, CEO Meta, Mark Zuckerberg, mengakui pernah mengatakan bahwa lebih baik membeli pesaing daripada bersaing, namun ia menilai itu sebagai pertimbangan awal yang tidak menggambarkan pemikirannya secara penuh.
Meta menegaskan bahwa akuisisi Instagram dan WhatsApp terjadi saat kedua platform tersebut masih kecil, dan mereka justru membantu mengembangkan produk tersebut menjadi layanan global yang digunakan miliaran orang.
Walaupun keputusan ini menolak gugatan FTC, badan tersebut masih bisa mengajukan banding. Untuk saat ini, Meta akan fokus menunjukkan bahwa mereka bersaing secara sehat di pasar media digital yang terus berubah.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/culture/meta-wins-ftc-antitrust-case

Analisis Ahli

Mary Jo White (mantan Ketua SEC)
"Kasus ini menunjukkan perlunya pendekatan regulasi yang dinamis, karena teknologi dan pesaing bisa muncul dengan sangat cepat, membuat definisi monopoli menjadi usang jika tidak selalu direvisi."

Analisis Kami

"Keputusan ini mencerminkan tantangan utama dalam mengatur perusahaan teknologi besar yang pasar dan teknologi cepat berubah. Regulasi harus lebih adaptif dan memahami dinamika pasar yang lebih luas, bukan hanya fokus pada posisi dominan masa lalu."

Prediksi Kami

FTC kemungkinan akan mengajukan banding atas keputusan ini, namun Meta akan terus mengembangkan layanannya dan menekankan persaingan di pasar yang cepat berubah.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa keputusan pengadilan terkait Meta dan FTC?
A
Pengadilan memutuskan bahwa Meta tidak memiliki monopoli di media sosial, sehingga FTC gagal dalam upayanya untuk membongkar akuisisi Meta.
Q
Mengapa FTC berusaha membongkar akuisisi Meta terhadap Instagram dan WhatsApp?
A
FTC berargumen bahwa Meta mengakuisisi Instagram dan WhatsApp untuk menghilangkan pesaing, serta menerapkan kebijakan yang menyulitkan perusahaan kecil.
Q
Siapa yang memberikan kesaksian dalam kasus ini?
A
Mark Zuckerberg memberikan kesaksian selama persidangan dan mengakui bahwa dia pernah mengirim email yang menyebutkan 'lebih baik membeli daripada bersaing'.
Q
Apa argumen Meta mengenai persaingan di pasar media sosial?
A
Meta mengklaim bahwa mereka bersaing dengan berbagai platform seperti TikTok, YouTube, dan Snapchat, bukan hanya dengan platform media sosial serupa.
Q
Apa dampak dari keputusan ini bagi FTC?
A
Keputusan ini merupakan kemunduran besar bagi FTC setelah beberapa kemenangan melawan Google, dan menunjukkan tantangan dalam mengatasi merger yang terjadi di industri yang cepat berubah.