Courtesy of Forbes
Tesla Cybercab Tanpa Setir: Inovasi Ambisius atau Risiko Besar?
Artikel ini bertujuan memberikan informasi tentang rencana Tesla meluncurkan kendaraan otonom Cybercab yang berpotensi melanggar peraturan federal, dampaknya terhadap industri otomotif dan keselamatan publik, serta tantangan regulasi yang akan dihadapi Tesla.
19 Nov 2025, 18.30 WIB
258 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Cybercab direncanakan sebagai kendaraan otonom tanpa kontrol tradisional.
- Regulasi keselamatan kendaraan menjadi tantangan besar bagi Tesla dalam peluncuran Cybercab.
- Desain kendaraan yang tidak sesuai dengan preferensi pasar dapat menghambat penjualan.
Austin, Amerika Serikat - Tesla meluncurkan rencana untuk memproduksi Cybercab, sebuah taksi listrik otonom tanpa setir ataupun pedal, dengan harga di bawah 30.000 dolar. Musk mengklaim Cybercab akan mulai diproduksi di Austin pada April 2025 dan menjadi kendaraan pertama yang benar-benar dibuat untuk pengoperasian tanpa pengawasan manusia alias robotaxi.
Baca juga: Karyawan Kunci Tesla Tinggalkan Perusahaan Saat Elon Musk Dukung Paket Gaji Rp14.000 Triliun
Namun desain Cybercab ini bertentangan dengan aturan keselamatan kendaraan di Amerika Serikat yang mengharuskan semua mobil memiliki kaca spion, pedal, setir, dan perlengkapan lain. Saat ini regulasi federal belum mengizinkan kendaraan tanpa perangkat seperti itu beroperasi di jalan umum tanpa izin khusus dari NHTSA.
Perusahaan lain seperti Zoox, yang juga membuat taksi otonom tanpa kontrol manual, sudah mengajukan dan mendapatkan pembebasan khusus agar bisa menguji dan beroperasi di jalan raya. Tesla sendiri belum mengajukan permohonan tersebut dan berisiko dilarang menjual Cybercab sesuai desain saat ini.
Selain masalah regulasi, banyak analis menganggap model dua pintu yang dipilih untuk Cybercab tidak praktis dan tidak sesuai selera konsumen Amerika yang lebih memilih model empat pintu. Hal ini menimbulkan keraguan apakah Cybercab bisa berhasil di pasar meski fitur otonomnya canggih.
Tesla menghadapi tantangan besar untuk memasarkan Cybercab, terutama terkait keselamatan dan kepatuhan hukum. Risiko kegagalan cukup tinggi jika Tesla bersikeras melewati aturan dan mengabaikan faktor kenyamanan serta selera pasar pengguna kendaraan.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/alanohnsman/2025/11/19/elon-musk-cant-legally-sell-the-tesla-cybercab-hes-promised/
[1] https://www.forbes.com/sites/alanohnsman/2025/11/19/elon-musk-cant-legally-sell-the-tesla-cybercab-hes-promised/
Analisis Ahli
Ed Kim
"Model dua pintu sangat tidak populer di pasar AS karena dianggap tidak praktis, sehingga Cybercab berpotensi gagal menarik pembeli dalam jumlah banyak."
Former Tesla Executive
"Menjual Cybercab tanpa setir dan pedal sangat tidak realistis dan bisa merugikan Tesla, karena konsumen dan regulasi belum siap menerima kendaraan tanpa kontrol manual."
Analisis Kami
"Tesla tampaknya sedang terburu-buru meluncurkan Cybercab tanpa mematuhi peraturan yang ada, yang bisa menjadi bencana bagi perusahaan jika terjadi kecelakaan. Elon Musk sering mengabaikan realitas pasar dan regulasi, sehingga risiko kegagalan serta kerugian finansial sangat besar jika tidak melakukan pendekatan yang lebih realistis."
Prediksi Kami
Jika Tesla tetap menjual Cybercab tanpa persetujuan regulasi, kemungkinan besar akan terjadi penundaan penjualan atau pemaksaan perubahan desain, serta potensi sanksi hukum yang dapat merusak reputasi dan keuangan perusahaan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu Cybercab?A
Cybercab adalah kendaraan taksi listrik otonom yang direncanakan oleh Tesla, tanpa kontrol tradisional.Q
Siapa yang mengumumkan rencana untuk Cybercab?A
Rencana untuk Cybercab diumumkan oleh Elon Musk, CEO Tesla.Q
Apa masalah yang dihadapi Tesla terkait Cybercab?A
Tesla menghadapi masalah karena Cybercab tidak memenuhi aturan keselamatan kendaraan yang ada.Q
Apa peran NHTSA dalam regulasi kendaraan otonom?A
NHTSA mengatur keselamatan kendaraan dan menyelidiki sistem Full Self-Driving Tesla.Q
Mengapa desain Cybercab mungkin menjadi masalah bagi penjualan?A
Desain Cybercab sebagai mobil dua pintu mungkin tidak menarik bagi konsumen yang mencari kendaraan praktis.