AS Siapkan Perekrutan Besar-besaran untuk Perkuat Pertahanan Siber Hadapi China
Courtesy of CNBCIndonesia

AS Siapkan Perekrutan Besar-besaran untuk Perkuat Pertahanan Siber Hadapi China

Memperkuat pertahanan keamanan siber AS dengan merekrut tenaga profesional baru untuk menghadapi potensi konflik serius dengan China dalam beberapa tahun mendatang.

19 Nov 2025, 21.00 WIB
69 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • CISA berencana merekrut secara besar-besaran untuk meningkatkan pertahanan siber menghadapi ancaman dari China.
  • Tingkat kekosongan jabatan yang tinggi di CISA menyebabkan kebutuhan mendesak untuk memperkuat tim keamanan siber.
  • Kerjasama dengan universitas dan program magang akan membantu mencetak generasi baru pakar keamanan siber.
Jakarta, Indonesia - Pemerintahan Amerika Serikat tengah mempersiapkan diri menghadapi situasi ketegangan meningkat dengan China yang berpotensi berkembang menjadi konflik serius pada tahun 2027. Sebagai bagian dari persiapan ini, Badan Keamanan Siber dan Keamanan Infrastruktur AS (CISA) berencana untuk merekrut tenaga profesional dalam jumlah besar mulai tahun 2026. Hal ini bertujuan untuk memperkuat pertahanan siber nasional yang sempat melemah akibat pemangkasan tenaga kerja di masa lalu.
CISA mengungkapkan bahwa saat ini mereka mengalami kekosongan posisi hingga 40% di area misi utama karena pemangkasan tenaga kerja yang besar pada masa pemerintahan Donald Trump. Karena itu, perekrutan ini difokuskan terutama pada posisi-posisi penting seperti koordinator keamanan siber di negara bagian dan penasihat regional. Fokus pada wilayah yang sebelumnya kekurangan tenaga dagi mempercepat penguatan pertahanan di seluruh negeri.
Langkah perekrutan ini tidak hanya manual, namun juga menggunakan sistem khusus bernama Cyber Talent Management System dari Departemen Keamanan Dalam Negeri untuk mencari talenta terbaik dengan standar gaji yang kompetitif di pasar. Posisi yang dibutuhkan mencakup tenaga junior, ahli berpengalaman, dan pegawai dengan keahlian teknis tinggi agar bisa berkontribusi maksimal.
Badan ini juga membuka peluang kerja fleksibel untuk mempertahankan talenta terbaik, terutama yang berada di posisi kritis. Selain itu, CISA memperluas kerja sama dengan universitas di Amerika Serikat dengan membuka program magang besar-besaran, yang diharapkan bisa mencetak generasi baru pakar keamanan siber untuk masa depan.
Upaya ini dianggap sangat penting oleh para analis karena pertahanan siber nasional AS sebelumnya dianggap melemah akibat pemangkasan masa lalu. Dengan kondisi ancaman yang terus meningkat dari China, penguatan sumber daya manusia di bidang keamanan siber menjadi kunci untuk menjaga infrastruktur penting dan mencegah gangguan serius di masa mendatang.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251119155938-37-686681/siap-siap-perang-amerika-china-meletus-pemerintah-trump-bereaksi

Analisis Ahli

Bruce Schneier
"Penguatan sumber daya manusia di sektor cybersecurity merupakan langkah fundamental, tapi keberhasilan juga bergantung pada peningkatan teknologi dan kolaborasi internasional."
Katie Moussouris
"Fokus pada pelibatan talenta muda dan program magang adalah strategi yang efektif untuk menciptakan pipeline profesional keamanan siber yang berkualitas jangka panjang."

Analisis Kami

"Kebijakan perekrutan besar-besaran ini sangat krusial mengingat ancaman siber yang terus meningkat dari China. Jika tidak ditangani segera, kekosongan sumber daya manusia akan menghambat kesiapan pertahanan nasional AS, sehingga langkah ini merupakan upaya penting untuk menjaga kedaulatan digital AS."

Prediksi Kami

Jika skenario perekrutan dan penguatan pertahanan siber berhasil, AS akan lebih siap menghadapi ancaman siber agresif dari China dan dapat memperkuat keamanan nasionalnya menjelang potensi konflik tahun 2027.