Courtesy of CNBCIndonesia
FBI Waspadai China Gunakan AI dalam Serangan Siber ke Infrastruktur Amerika
Memberikan peringatan dan informasi terkait peningkatan serangan siber yang didukung oleh pemerintah China dengan penggunaan AI dan bagaimana perusahaan harus memperkuat pertahanan mereka.
16 Mei 2025, 14.00 WIB
87 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Serangan siber yang dilakukan oleh kelompok yang didukung China semakin meningkat dan menargetkan infrastruktur kritis di AS.
- Kecerdasan buatan memainkan peran penting dalam meningkatkan efektivitas serangan siber.
- Perusahaan perlu meningkatkan pertahanan mereka dengan membatasi akses dan memperbaiki kerentanan dalam sistem mereka.
Amerika Serikat - Amerika Serikat menghadapi gelombang serangan siber yang terus meningkat, yang diduga dilakukan oleh kelompok hacker dari China. Serangan ini menyasar infrastruktur penting seperti telekomunikasi, energi, dan perairan, serta memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) sebagai alat utama. FBI turun tangan untuk memberikan peringatan dan memantau aktivitas ini.
Menurut Deputi Asisten Direktur FBI, Cynthia Kaiser, AI memungkinkan para penyerang mempercepat proses serangan dan memetakan jaringan dengan lebih efektif. Setelah menyusup ke sistem, AI membantu dalam menentukan langkah penyerangan selanjutnya, sehingga tindakan menjadi lebih efisien dan berbahaya.
Kelompok Volt Typhon dan Salt Typhoon adalah contoh kelompok hacker yang menggunakan metode seperti memanfaatkan perangkat lama yang tidak mendapat pembaruan dan membuat botnet untuk menyerang. Mereka mampu bergerak secara lateral di jaringan, meningkatkan kesulitan dalam mendeteksi dan menghentikan serangan tersebut.
Selain serangan jaringan, AI juga dipakai untuk penipuan digital melalui teknologi deepfake. Contohnya adalah penyerang yang berpura-pura menjadi CEO lewat aplikasi pesan untuk meminta transfer uang secara mendesak, yang seringkali tanpa disadari oleh karyawan meninggalkan risiko besar bagi perusahaan.
FBI menegaskan pentingnya semua pihak meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat pertahanan siber. Mereka terus mengawasi bagaimana AI digunakan dalam serangan dan menegaskan bahwa meski pemerintahan berubah, komitmen untuk melawan kejahatan siber tetap kuat demi melindungi infrastruktur kritis negara.
--------------------
Analisis Kami: Penggunaan AI oleh kelompok hacker yang didukung negara seperti China menunjukkan evolusi berbahaya dalam ancaman siber yang memerlukan respons cepat dan strategis dari pemerintah dan sektor swasta. Tanpa peningkatan keamanan dan edukasi yang memadai, kerentanan terhadap serangan seperti botnet dan deepfake akan terus dieksploitasi secara masif.
--------------------
Analisis Ahli:
Bruce Schneier: AI memperluas kemampuan penyerang siber dengan otomatisasi dan kecerdasan yang memungkinkan serangan lebih cepat dan lebih sulit dideteksi, memaksa industri keamanan beradaptasi dengan cepat.
Mikko Hypponen: Serangan berbasis AI adalah bagian dari gelombang serangan siber berikutnya, di mana pertahanan tradisional sudah tidak memadai dan dibutuhkan pendekatan inovatif untuk mitigasi risiko.
--------------------
What's Next: Serangan siber menggunakan AI akan semakin canggih dan meluas di masa depan, yang dapat menyebabkan kerugian besar pada infrastruktur kritis dan bisnis di berbagai negara jika tidak diimbangi dengan pertahanan siber yang lebih kuat dan teknologi deteksi yang lebih maju.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250516113743-37-633774/amerika-dalam-bahaya-besar-fbi-warning-china-makin-ganas
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250516113743-37-633774/amerika-dalam-bahaya-besar-fbi-warning-china-makin-ganas
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi perhatian FBI terkait serangan siber?A
FBI memberikan peringatan tentang peningkatan serangan siber yang menargetkan infrastruktur kritis AS.Q
Siapa yang dituduh melakukan serangan siber terhadap infrastruktur AS?A
China dituduh sebagai pelaku utama dalam serangan siber terhadap infrastruktur AS.Q
Apa peran kecerdasan buatan dalam serangan siber ini?A
Kecerdasan buatan digunakan untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi dalam serangan siber.Q
Apa yang dilakukan kelompok Volt Typhon dalam serangan mereka?A
Kelompok Volt Typhon memanfaatkan ratusan router lama untuk menciptakan botnet dan menyerang infrastruktur AS.Q
Bagaimana cara FBI untuk menangani ancaman siber ini?A
FBI terus memantau dan menganalisis penggunaan AI dalam operasi siber untuk menangani ancaman tersebut.