Courtesy of CNBCIndonesia
China Tuduh Agen NSA AS Lakukan Serangan Siber Saat Asian Winter Games
Menginformasikan tentang tuduhan China terhadap NSA AS yang melakukan serangan siber dan dampaknya terhadap hubungan ekonomi dan politik antara AS dan China.
16 Apr 2025, 21.10 WIB
82 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Tuduhan serangan siber antara AS dan China semakin meningkat.
- NSA dituduh terlibat dalam serangan siber yang menargetkan infrastruktur penting di China.
- Ketegangan ekonomi antara AS dan China turut mempengaruhi hubungan keamanan siber kedua negara.
Harbin, Heilongjiang, China - China menuduh Agen Keamanan Nasional AS (NSA) melancarkan serangan siber canggih selama Asian Winter Games pada Februari lalu. Serangan ini menargetkan industri-industri esensial di China, termasuk energi, transportasi, dan komunikasi. Kepolisian di Harbin, China, mengatakan tiga agen NSA yang diduga terlibat dalam serangan tersebut kini masuk dalam daftar buronan.
Selain itu, University of California dan Virginia Tech juga dikatakan terlibat dalam aksi penyerangan siber ini. Kementerian Luar Negeri China mengonfirmasi penyerangan tersebut dan meminta AS untuk bertanggung jawab dalam isu keamanan siber. Laporan ini muncul di tengah ketegangan ekonomi antara AS dan China yang dipicu oleh kebijakan tarif yang saling dibalas.
Washington secara rutin menuduh China melakukan serangan siber ke AS, sementara Beijing membantah keterlibatannya. Dalam dua tahun terakhir, beberapa organisasi China dan pemerintah setempat balik menuduh AS melancarkan upaya serupa. Ketegangan ini menunjukkan betapa kompleksnya hubungan antara kedua negara dalam hal keamanan siber dan ekonomi.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250416161454-37-626546/perang-makin-panas-warga-as-jadi-buronan-di-china
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250416161454-37-626546/perang-makin-panas-warga-as-jadi-buronan-di-china
Analisis Kami
"Tuduhan ini menandai eskalasi serius dalam perang siber yang selama ini terjadi secara tersembunyi antara dua kekuatan besar dunia. Keterlibatan universitas AS menambah kompleksitas insiden ini, menunjukkan bahwa institusi pendidikan mungkin menjadi alat atau korban dalam konflik siber tingkat negara."
Analisis Ahli
Bruce Schneier
"Perang siber antara negara sangat kompleks dan sulit dibuktikan secara pasti, namun insiden seperti ini menunjukkan bagaimana serangan siber digunakan sebagai salah satu alat geopolitik yang sangat efektif dan berbahaya."
Mikko Hypponen
"Keterlibatan institusi pendidikan dan universitas dalam operasi siber menunjukkan adanya jaringan luas yang memanfaatkan berbagai elemen masyarakat untuk menjalankan aksi mata-mata dan sabotase digital."
Prediksi Kami
Ketegangan antara AS dan China kemungkinan akan terus meningkat dalam bidang keamanan siber, dengan potensi berkembangnya perlombaan serangan dan pertahanan siber antar kedua negara serta pengaruhnya pada stabilitas geopolitik dan ekonomi global.