Courtesy of CNBCIndonesia
China Diduga Gunakan Malware Lewat Email Palsu Serang AS dalam Negosiasi Dagang
Mengungkap adanya serangan siber dari China yang mencoba mencuri informasi negosiasi dagang Amerika Serikat, serta memberikan pemahaman tentang pentingnya kewaspadaan terhadap ancaman siber dalam hubungan internasional.
08 Sep 2025, 19.00 WIB
276 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- China diduga menggunakan metode peretasan untuk mendapatkan informasi terkait negosiasi perdagangan.
- Email palsu yang dikirimkan dibuat untuk terlihat resmi dan berisi malware yang merugikan.
- Pihak berwenang AS sedang menyelidiki insiden ini untuk mengidentifikasi dan menangani ancaman siber yang ada.
Jakarta, Indonesia - Baru-baru ini terungkap bahwa China diduga melakukan serangan siber dengan menyelipkan malware melalui email palsu yang dikirimkan ke berbagai kelompok perdagangan, firma hukum, dan lembaga pemerintahan Amerika Serikat. Email ini dibuat seolah-olah berasal dari anggota parlemen AS bernama John Moolenaar, bertujuan untuk mencuri informasi rahasia terkait negosiasi dagang antara kedua negara.
Email palsu tersebut dikirim sebelum berlangsungnya perundingan dagang yang diadakan di Swedia, di mana kedua negara menghasilkan kesepakatan gencatan senjata tarif hingga bulan November. Dalam email tersebut, penerima diminta untuk meninjau rancangan aturan yang disertakan dalam lampiran, yang ternyata berisi malware yang dapat memberikan akses ke peretas.
Setelah diterima oleh John Moolenaar, ia mendapat banyak pertanyaan membingungkan mengenai isi email itu. Analisis selanjutnya mengungkapkan malware tersebut berasal dari grup peretasan bernama APT41, yang dikenal memiliki hubungan dengan intelijen China dan sering melakukan serangan siber untuk mendapatkan keuntungan strategis.
Menanggapi tuduhan ini, Kedutaan Besar China di Washington membantah mengetahui rincian serangan tersebut dan menegaskan menentang segala bentuk pencemaran nama baik tanpa bukti yang kuat. Mereka juga menyatakan bahwa banyak negara menghadapi serangan siber yang sulit dilacak, dan China berkomitmen untuk melawan kejahatan siber.
Baca juga: Serangan Siber Rusia Mengancam Infrastruktur Kritis Amerika Serikat dengan Eksploitasi Cisco
Saat ini, kepolisian Capitol AS sedang melakukan penyelidikan terkait serangan tersebut, meskipun mereka belum memberikan pernyataan resmi. Kasus ini menjadi peringatan penting akan ancaman siber yang terus berkembang, khususnya dalam konteks diplomasi dan hubungan perdagangan internasional.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250908141519-37-665017/ulah-china-bongkar-rahasia-besar-amerika-begini-taktiknya
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250908141519-37-665017/ulah-china-bongkar-rahasia-besar-amerika-begini-taktiknya
Analisis Kami
"Serangan seperti ini menunjukkan betapa pentingnya ketahanan siber dalam diplomasi modern, karena informasi rahasia dapat dengan mudah menjadi target spionase. Secara pribadi, saya sehebat apapun teknologi pertahanan siber, ancaman ini terus berkembang dan pemerintah perlu berinvestasi lebih besar dalam edukasi dan teknologi pertahanan yang adaptif."
Analisis Ahli
Brian Krebs (jurnalis keamanan siber)
"Serangan phishing yang dikemas dengan malware adalah metode yang umum dan efektif dipakai oleh aktor negara, sehingga penting bagi instansi pemerintah dan perusahaan untuk meningkatkan langkah deteksi sejak dini."
Mikko Hypponen (Chief Research Officer, F-Secure)
"APT41 adalah contoh nyata bagaimana kampanye siber berkaitan dengan tujuan intelijen negara dapat berlangsung lama dan canggih, membutuhkan respon yang sangat strategis dari pihak yang diserang."
Prediksi Kami
Penyelidikan terhadap serangan siber ini kemungkinan akan memperketat keamanan siber AS, memicu ketegangan diplomatik lebih lanjut antara AS dan China, serta mempercepat pengembangan teknologi pertahanan siber di kedua negara.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dicoba oleh China dalam negosiasi dengan Amerika Serikat?A
China berupaya membongkar rahasia perdagangan pemerintahan Amerika Serikat.Q
Siapa yang mengirim email palsu dan kepada siapa?A
Email palsu dikirim oleh seseorang yang berpura-pura menjadi John Moolenar kepada kelompok perdagangan AS, firma hukum, dan lembaga pemerintahan.Q
Apa tujuan dari email palsu yang dikirim?A
Tujuan dari email palsu adalah untuk meminta penerima meninjau rancangan aturan yang dilampirkan, tetapi sebenarnya berisi malware.Q
Apa yang dilakukan pihak berwenang AS setelah mengetahui email palsu tersebut?A
Pihak berwenang AS tengah menyelidiki email palsu tersebut dan analisa menunjukkan keterlibatan grup peretasan APT41.Q
Apa tanggapan Kedutaan Besar China terhadap tuduhan tersebut?A
Kedutaan Besar China menyatakan tidak mengetahui rincian serangan dan menegaskan menentang pencemaran nama baik tanpa bukti kuat.