Penundaan Regulasi Emisi IMO Hambat Transisi Hijau Industri Pelayaran
Courtesy of Forbes

Penundaan Regulasi Emisi IMO Hambat Transisi Hijau Industri Pelayaran

Artikel ini bertujuan menyampaikan dampak dari kegagalan regulasi global pengurangan emisi kapal di IMO, serta bagaimana penundaan tersebut berpengaruh pada industri pelayaran dan upaya transisi ke teknologi hijau yang lebih ramah lingkungan.

20 Nov 2025, 14.00 WIB
290 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penundaan regulasi emisi oleh IMO menjadi kemunduran bagi upaya global mengurangi pemanasan global.
  • Industri pelayaran menghadapi ketidakpastian lebih besar jika regulasi regional yang berbeda diterapkan.
  • Permintaan untuk teknologi hijau dan inovasi tetap kuat di kalangan perusahaan yang berinvestasi dalam solusi berkelanjutan.
Belém, Brasil - Awal Oktober lalu, negosiasi penting di International Maritime Organisation (IMO) tentang pengurangan emisi kapal menghadapi kegagalan akibat tekanan dari delegasi Amerika Serikat dan beberapa negara lain seperti China dan Yunani. Regulasi yang dirancang untuk menurunkan emisi gas rumah kaca besar dari sektor pelayaran akhirnya belum disetujui, menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan lingkungan dan industri pelayaran global.
IMO sebelumnya telah menyepakati target penurunan emisi sebesar 8-21% pada tahun 2030 dan 30-63% pada tahun 2035. Rencana ini juga mencakup pemberlakuan harga karbon untuk sektor pelayaran, dengan pendapatan yang dihasilkan akan digunakan untuk membantu negara-negara miskin mengadopsi teknologi ramah lingkungan. Langkah ini dianggap ambisius dan akan membuat pelayaran menjadi sektor pertama dengan target iklim internasional yang mengikat.
Namun, tekanan politik, terutama dari Amerika Serikat, membuat beberapa negara yang awalnya mendukung berubah sikap sehingga proposal tersebut gagal disahkan. Hal ini berdampak pada ketidakpastian besar dalam industri pelayaran, di mana regulasi seragam global sangat dibutuhkan untuk mempercepat peralihan ke teknologi hijau dan menghindari kekacauan akibat regulasi berbeda di berbagai negara.
Di sisi lain, beberapa negara seperti Norwegia dan anggota Uni Eropa tetap melanjutkan regulasi ketat untuk menekan emisi dan mendorong inovasi teknologi ramah lingkungan dalam pelayaran. Perusahaan teknologi hijau seperti Echandia di Swedia juga melaporkan permintaan yang terus meningkat, khususnya untuk solusi elektrifikasi kapal dan peralatan pelayaran yang lebih efisien dan aman.
Kegagalan ini menunjukkan bahwa tantangan politik bisa menghambat tindakan global terhadap perubahan iklim, khususnya dalam sektor penting seperti pelayaran. Menjelang konferensi IMO berikutnya pada 2026, semua pihak diharapkan dapat melepas kepentingan sempit dan bekerja sama agar pengurangan emisi benar-benar dapat tercapai demi masa depan planet yang lebih hijau.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/heatherfarmbrough/2025/11/20/geopolitics-slows-the-shipping-industrys-transition-to-net-zero/

Analisis Ahli

Helene Tofte
"Menekankan pentingnya regulasi global yang seragam untuk memberikan kepastian bagi industri dan menghindari beban yang tidak merata akibat regulasi berbeda di berbagai wilayah."
Torbjörn Bäck
"Mengakui bahwa meskipun ada hambatan regulasi global, momentum elektrifikasi dan inovasi di sektor pelayaran tetap kuat, terutama di kawasan Eropa dan negara-negara progresif lainnya."

Analisis Kami

"Kegagalan IMO mencerminkan betapa geopolitik dan kepentingan ekonomi masih sangat dominan dalam penanganan krisis iklim, terutama dari negara-negara berpengaruh seperti AS. Tanpa kerjasama global yang nyata, regulasi regional yang fragmented hanya akan memperberat dan memperlambat langkah industri pelayaran untuk benar-benar bertransformasi secara hijau."

Prediksi Kami

Jika penundaan dalam pengadopsian regulasi global berlanjut, industri pelayaran akan menghadapi ketidakpastian jangka panjang, dan regulasi regional yang berbeda-beda akan semakin menyulitkan transisi menuju emisi rendah, berpotensi memperlambat pencapaian target pengurangan emisi secara global.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dikritik oleh António Guterres di COP30?
A
António Guterres mengkritik pemimpin dunia karena gagal menjaga pemanasan global di bawah 1,5°C.
Q
Apa yang terjadi dengan regulasi pengurangan emisi di IMO?
A
Regulasi pengurangan emisi di IMO ditunda setelah lobbying intens dari pihak AS, mengubah posisi beberapa negara.
Q
Bagaimana dampak penundaan IMO terhadap industri pelayaran di Norwegia?
A
Dampak penundaan IMO di Norwegia diharapkan akan sangat terbatas karena regulasi Eropa sudah ketat.
Q
Apa yang dikatakan Torbjörn Bäck tentang permintaan teknologi hijau?
A
Torbjörn Bäck menyatakan bahwa permintaan untuk teknologi hijau terus kuat meskipun ada penundaan regulasi.
Q
Mengapa regulasi global dianggap penting oleh para pemimpin industri pelayaran?
A
Regulasi global dianggap penting untuk menciptakan kepastian dan kesetaraan di seluruh industri pelayaran.