Courtesy of CNBCIndonesia
Luhut Perkenalkan Metode Pendidikan Gasing di Vatikan, Bahas AI dan Etika
Mempromosikan metode pembelajaran inovatif dari Indonesia dan mendiskusikan pengendalian kecerdasan buatan agar teknologi tetap beretika dan melayani masyarakat secara moral.
20 Nov 2025, 20.43 WIB
46 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Metode Gasing Academy berhasil meningkatkan kemampuan berhitung anak-anak Papua secara signifikan.
- Pentingnya menjaga agar teknologi, termasuk AI, tetap berada di bawah kendali moral manusia.
- Kongres Scholas berikutnya akan diadakan di Indonesia, menunjukkan komitmen pemerintah terhadap pendidikan dan teknologi.
Vatikan, Negara Kota Vatikan - Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan menghadiri International Scholas Chairs Congress di Vatikan dan memperkenalkan metode pembelajaran Gasing Academy asal Indonesia. Metode ini berhasil membantu anak-anak Papua memahami perhitungan matematika kompleks hanya dalam dua minggu.
Luhut menjelaskan bahwa kekuatan metode ini terletak pada guru yang membuat suasana belajar menjadi menyenangkan dan memberikan kesempatan belajar yang optimal bagi siswa. Hal tersebut membuat anak-anak lebih mudah memahami materi yang sebelumnya terasa sulit.
Selain membahas pendidikan, Luhut juga terlibat diskusi tentang kecerdasan buatan (AI), genetika, dan masa depan manusia. Ia menekankan pentingnya menjaga AI agar tetap berada di bawah kendali manusia dengan memperhatikan aspek moral penggunanya.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251120203827-37-687245/luhut-buka-bukaan-soal-masa-depan-manusia-dan-ai-di-vatikan
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251120203827-37-687245/luhut-buka-bukaan-soal-masa-depan-manusia-dan-ai-di-vatikan
Analisis Ahli
Dr. Bambang Supriyanto (Pakar Pendidikan Indonesia)
"Pengalaman Gasing Academy membuktikan bahwa pendekatan pembelajaran yang humanis dan menyenangkan sangat efektif untuk menjembatani kesenjangan pendidikan di daerah sulit sekalipun."
Prof. Maria Santosa (Ahli Etika Teknologi Universitas Indonesia)
"Fokus pada kesiapan moral pengguna AI sangat tepat, karena teknologi tanpa kontrol moral berisiko menimbulkan dampak negatif yang tidak terduga."
Analisis Kami
"Metode pembelajaran yang menggabungkan kebahagiaan pengajar dan kesenangan siswa adalah kunci revolusi pendidikan di daerah terpencil, menunjukkan potensi besar Indonesia dalam inovasi pendidikan global. Sementara itu, diskusi tentang pengendalian AI menegaskan pentingnya moralitas sebagai pondasi teknologi, bukan hanya aspek teknis, yang jelas harus menjadi perhatian global."
Prediksi Kami
Indonesia akan semakin dikenal sebagai pusat inovasi pendidikan dan pusat diskusi teknologi etis, sekaligus menjadi tuan rumah penting untuk acara internasional yang berkaitan dengan pendidikan dan teknologi masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dibahas oleh Luhut Binsar Pandjaitan di Kongres Scholas?A
Luhut membahas tentang metode Gasing Academy dan pentingnya pendidikan yang menyenangkan.Q
Apa itu Gasing Academy?A
Gasing Academy adalah metode pembelajaran yang membantu anak-anak memahami perhitungan kompleks dengan cara yang menyenangkan.Q
Mengapa metode Gasing Academy menarik perhatian peserta di Vatikan?A
Peserta terkejut mendengar bahwa anak-anak Papua yang sebelumnya kesulitan berhitung kini mampu memahami perhitungan kompleks dalam waktu dua minggu.Q
Apa kesimpulan Luhut mengenai AI dan moralitas?A
Luhut menyimpulkan bahwa persoalan utama bukan pada program AI, tetapi pada kesiapan moral penggunanya.Q
Kapan dan di mana Kongres Scholas berikutnya akan diselenggarakan?A
Kongres Scholas berikutnya akan diselenggarakan di Indonesia.