ChatGPT 5 Bisa Gantikan Konsultan, AI Ubah Cara Kerja Generasi Masa Depan
Courtesy of CNBCIndonesia

ChatGPT 5 Bisa Gantikan Konsultan, AI Ubah Cara Kerja Generasi Masa Depan

Menginformasikan perubahan besar yang dibawa oleh AI generasi terbaru terhadap dunia kerja, khususnya peran profesi seperti konsultan dan pembuat kebijakan, serta pentingnya regulasi dan etika dalam pemanfaatannya untuk mempersiapkan generasi muda yang cerdas dan adaptif di masa depan.

11 Sep 2025, 10.35 WIB
185 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kecerdasan buatan dapat mengubah banyak profesi, termasuk konsultan.
  • Generasi muda akan memiliki cara berpikir yang berbeda akibat perkembangan AI.
  • Regulasi dan etika sangat penting dalam pemanfaatan AI untuk mencegah dampak negatif.
Jakarta, Indonesia - Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, membahas perkembangan pesat kecerdasan buatan atau AI yang mampu mengubah dunia kerja. Ia menyoroti bagaimana teknologi seperti ChatGPT 5 dapat menggantikan beberapa profesi, terutama konsultan, karena kemampuannya dalam membuat proposal dan memberikan jawaban yang detail dan terstruktur.
Selain peran konsultan, AI juga berpotensi membantu pemerintah dalam menyusun dokumen kebijakan hingga rancangan peraturan. Hal ini menunjukkan bahwa AI tidak hanya memengaruhi sektor bisnis, tetapi juga bisa berdampak pada pemerintahan dan pengambilan keputusan tingkat tinggi.
Kartika juga menjelaskan bahwa generasi muda, yaitu Generasi Z dan Generasi Alpha, akan mempunyai pola pikir yang berbeda akibat kemudahan akses terhadap AI. Mereka tidak lagi perlu bertanya secara langsung kepada orang tua atau teman, karena AI bisa memberikan jawaban secara cepat dan akurat.
Meski begitu, Wakil Menteri BUMN itu mengingatkan bahwa penggunaan AI harus diiringi dengan aturan regulasi dan kode etik agar tidak menimbulkan masalah keamanan, penyebaran berita palsu, dan dampak negatif lainnya pada masyarakat. Regulasi ini juga penting untuk melindungi masa depan pola pikir dan pola kerja generasi berikutnya.
Tantangan utama yang dihadapi adalah bagaimana negara bisa mengatur penggunaan AI agar tetap memberikan manfaat tanpa merusak perkembangan manusia, terutama dalam aspek berpikir kritis dan interaksi sosial generasi masa depan.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250911100645-37-666035/wamen-bumn-bilang-pekerjaan-konsultan-terancam-musnah

Analisis Kami

"Perkembangan AI seperti ChatGPT memang membawa revolusi besar dalam dunia kerja, namun tanpa pengaturan yang tepat, hal ini bisa menimbulkan ketimpangan sosial dan risiko penyalahgunaan teknologi. Oleh karena itu, fokus utama saat ini harus pada pembangunan regulasi yang solid dan edukasi etika agar teknologi AI dapat berjalan seimbang dengan kebutuhan manusia masa depan."

Analisis Ahli

Andrew Ng
"Pengembangan AI harus berjalan parallal dengan pemahaman etika dan regulasi untuk memastikan manfaat maksimal dan dampak negatif minimal."
Fei-Fei Li
"AI merupakan alat yang memudahkan manusia, tetapi penting memastikan anak-anak dan generasi muda tetap memiliki kemampuan berpikir kritis dan kreatif yang tidak tergantikan oleh mesin."

Prediksi Kami

Di masa depan, AI akan semakin mengintegrasi dalam berbagai aspek pekerjaan dan kehidupan sehari-hari, menggantikan beberapa profesi tradisional, namun juga menimbulkan tantangan regulasi dan adaptasi pola pikir generasi muda.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang disoroti oleh Kartika Wirjoatmodjo tentang kecerdasan buatan?
A
Kartika Wirjoatmodjo menyoroti pesatnya perkembangan kecerdasan buatan dan potensi perubahan pekerjaan akibat AI.
Q
Bagaimana ChatGPT 5 berpotensi menggantikan profesi konsultan?
A
ChatGPT 5 dapat menghasilkan proposal dan jawaban detail, membuat profesi konsultan berisiko hilang.
Q
Apa dampak AI terhadap pola pikir generasi muda?
A
AI dapat membentuk cara berpikir generasi muda dengan memberikan akses informasi cepat tanpa perlu bertanya kepada orang lain.
Q
Mengapa regulasi dan etika penting dalam penggunaan AI?
A
Regulasi dan etika penting untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif seperti keamanan dan berita palsu.
Q
Apa tantangan yang dihadapi dalam mengatur penggunaan AI?
A
Tantangan utama adalah bagaimana negara mengatur AI agar tidak merusak pola pikir dan pola kerja generasi mendatang.

Artikel Serupa

Dampak AI Generatif: Lulusan Baru Makin Sulit Cari Kerja dan Masa Depan Karir TerancamCNBCIndonesia
Teknologi
16 hari lalu
280 dibaca

Dampak AI Generatif: Lulusan Baru Makin Sulit Cari Kerja dan Masa Depan Karir Terancam

Dampak AI pada Dunia Kerja: Anak Muda Siap, Generasi Tua Perlu BeradaptasiCNBCIndonesia
Teknologi
1 bulan lalu
192 dibaca

Dampak AI pada Dunia Kerja: Anak Muda Siap, Generasi Tua Perlu Beradaptasi

Fitur Favorit ChatGPT dari Para Petinggi OpenAI Permudah Hidup Sehari-hariCNBCIndonesia
Teknologi
2 bulan lalu
296 dibaca

Fitur Favorit ChatGPT dari Para Petinggi OpenAI Permudah Hidup Sehari-hari

Potensi Besar AI untuk Transformasi Digital dan Ekonomi IndonesiaCNBCIndonesia
Teknologi
2 bulan lalu
285 dibaca

Potensi Besar AI untuk Transformasi Digital dan Ekonomi Indonesia

Luhut Dorong Transformasi Digital dan Pengembangan AI untuk Pertumbuhan Ekonomi RICNBCIndonesia
Teknologi
3 bulan lalu
242 dibaca

Luhut Dorong Transformasi Digital dan Pengembangan AI untuk Pertumbuhan Ekonomi RI

Wapres Gibran Tekankan AI Bukan Ancaman, Tapi Alat Kreativitas Anak MudaCNBCIndonesia
Teknologi
5 bulan lalu
145 dibaca

Wapres Gibran Tekankan AI Bukan Ancaman, Tapi Alat Kreativitas Anak Muda