Dampak AI pada Dunia Kerja: Anak Muda Siap, Generasi Tua Perlu Beradaptasi
Courtesy of CNBCIndonesia

Dampak AI pada Dunia Kerja: Anak Muda Siap, Generasi Tua Perlu Beradaptasi

Menginformasikan dampak teknologi AI terhadap dunia kerja, khususnya mengenai perbedaan adaptasi antara generasi muda dan generasi tua, serta mengajak pembaca memahami pentingnya penguasaan teknologi AI dalam menghadapi masa depan.

13 Agt 2025, 21.10 WIB
47 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Dampak AI pada dunia kerja dapat menyebabkan beberapa pekerjaan hilang, terutama bagi generasi tua.
  • Anak muda lebih mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi dibandingkan generasi tua.
  • Kecerdasan buatan memberikan peluang baru bagi individu untuk menciptakan perusahaan dan produk inovatif.
Jakarta, Indonesia - CEO OpenAI, Sam Altman, mengingatkan bahwa perkembangan kecerdasan buatan (AI) akan berdampak besar terhadap dunia kerja, terutama bagi orang tua yang tidak beradaptasi dengan teknologi baru. Sementara itu, anak muda dianggap sebagai kelompok yang paling siap menerima perubahan ini.
Dalam sebuah podcast, Altman menyampaikan bahwa anak muda yang baru lulus kuliah justru harus merasa beruntung karena banyak peluang yang muncul berkat kemajuan AI. Mereka dapat menggunakan alat AI untuk mengerjakan tugas yang sebelumnya memerlukan banyak tenaga manusia.
Survei menunjukkan bahwa mayoritas orang berusia 50 tahun ke atas telah mengenal AI, tetapi hanya sebagian kecil yang antusias atau menguasai teknologi tersebut. Hal ini menjadi kekhawatiran karena banyak dari mereka yang menilai AI sebagai ancaman bagi pekerjaan mereka.
Selain itu, CEO Nvidia, Jensen Huang, dan CEO Anthropic, Dario Amodeo, juga menyoroti dampak AI yang akan mengubah cara kerja dan peluang bisnis. Penggunaan AI dapat membuka pintu bagi penciptaan produk dan layanan baru oleh siapa saja dengan kemampuan teknologi, tetapi juga mengancam mereka yang tidak mampu beradaptasi.
Secara keseluruhan, artikel ini mengajak pembaca untuk memahami bahwa menguasai AI dan teknologi baru adalah kunci untuk bertahan dan berkembang di dunia kerja masa depan, khususnya bagi generasi yang lebih tua yang saat ini masih kesulitan menyesuaikan diri.
--------------------
Analisis Kami: Fokus pada kemampuan adaptasi generasi tua sangat penting karena mereka berisiko kehilangan kesempatan kerja seiring perkembangan teknologi AI yang pesat. Pelatihan dan program literasi teknologi harus diintensifkan untuk mengurangi kesenjangan ini agar transisi AI tidak memperlebar ketimpangan sosial.
--------------------
Analisis Ahli:
Sam Altman: Anak muda adalah kelompok terbaik dalam beradaptasi dengan perubahan teknologi, sementara orang tua perlu lebih banyak dukungan untuk menguasai AI.
Jensen Huang: AI menyamakan kedudukan teknologi dan memberi peluang bagi semua usia untuk menciptakan produk baru, tapi yang tidak menggunakan AI akan digantikan.
Dario Amodeo: AI berpotensi menghapus semua pekerjaan entry-level dan pekerjaan kerah putih dalam lima tahun ke depan.
--------------------
What's Next: Dalam beberapa tahun ke depan, pekerjaan entry-level dan pekerjaan kerah putih akan banyak tergantikan oleh AI, sementara mereka yang mampu menguasai teknologi ini akan mendapatkan kesempatan yang jauh lebih besar untuk berkembang dan membuka peluang baru.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250813180729-37-657762/pencipta-chatgpt-kasih-pesan-menohok-buat-orang-berusia-62-tahun

Pertanyaan Terkait

Q
Siapa yang berbicara tentang dampak AI terhadap dunia kerja dalam podcast 'Huge Conversations'?
A
Sam Altman adalah yang berbicara tentang dampak AI dalam podcast 'Huge Conversations'.
Q
Apa pandangan Sam Altman mengenai adaptasi teknologi di kalangan generasi tua?
A
Sam Altman khawatir bahwa generasi tua berusia 62 tahun ke atas sulit beradaptasi dengan teknologi baru.
Q
Apa keuntungan yang dirasakan anak muda terkait dengan AI menurut Altman?
A
Anak muda merasa beruntung karena banyaknya peluang yang disediakan oleh AI.
Q
Bagaimana sikap generasi tua terhadap AI berdasarkan survei AARP?
A
Menurut survei AARP, 85% warga AS berusia 50 tahun ke atas mendengar tentang AI, tetapi kurang dari 33% yang antusias menyambutnya.
Q
Apa yang diprediksi oleh Dario Amodeo mengenai pekerjaan di masa depan terkait AI?
A
Dario Amodeo memprediksi bahwa AI bisa menghapus semua pekerjaan entry-level dan pekerjaan kerah putih dalam 5 tahun ke depan.

Artikel Serupa

Ancaman AI pada Pekerjaan Kerah Putih dan Pekerjaan Paling Aman dari AICNBCIndonesia
Teknologi
15 hari lalu
51 dibaca

Ancaman AI pada Pekerjaan Kerah Putih dan Pekerjaan Paling Aman dari AI

CEO OpenAI Waspadai Penipuan Besar akibat AI Tiru Suara di Lembaga KeuanganCNBCIndonesia
Finansial
18 hari lalu
46 dibaca

CEO OpenAI Waspadai Penipuan Besar akibat AI Tiru Suara di Lembaga Keuangan

Profesi Kantoran Paling Terancam Digantikan AI, Ini Profesi yang AmanCNBCIndonesia
Teknologi
18 hari lalu
65 dibaca

Profesi Kantoran Paling Terancam Digantikan AI, Ini Profesi yang Aman

Dampak AI pada Dunia Kerja: Kehilangan Pekerjaan dan Kesempatan BaruCNBCIndonesia
Teknologi
1 bulan lalu
105 dibaca

Dampak AI pada Dunia Kerja: Kehilangan Pekerjaan dan Kesempatan Baru

Jensen Huang Prediksi AI Bisa Hilangkan Pekerjaan Jika Inovasi MandekCNBCIndonesia
Teknologi
1 bulan lalu
90 dibaca

Jensen Huang Prediksi AI Bisa Hilangkan Pekerjaan Jika Inovasi Mandek

AI Mulai Gantikan Pekerja Kantoran, PHK Massal Tak TerelakkanCNBCIndonesia
Teknologi
1 bulan lalu
58 dibaca

AI Mulai Gantikan Pekerja Kantoran, PHK Massal Tak Terelakkan