Courtesy of CNBCIndonesia
CEO OpenAI Waspadai Penipuan Besar akibat AI Tiru Suara di Lembaga Keuangan
Menyampaikan peringatan terkait risiko penggunaan AI untuk tindakan penipuan, khususnya dalam autentikasi lembaga keuangan, serta mendukung pengembangan teknologi verifikasi baru yang lebih aman di era AI.
31 Jul 2025, 10.05 WIB
171 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kecerdasan buatan memiliki potensi besar untuk disalahgunakan, terutama dalam konteks penipuan.
- Metode autentikasi yang masih menggunakan rekaman suara rentan terhadap teknologi AI yang semakin canggih.
- Pengembangan alat verifikasi biometrik seperti The Orb bisa menjadi solusi untuk mengatasi tantangan keamanan di era digital.
Jakarta, Indonesia - CEO OpenAI, Sam Altman, mengungkapkan kekhawatirannya tentang potensi penipuan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam menjalankan metode autentikasi suara di lembaga keuangan. Metode ini dinilai rentan karena AI kini mampu meniru suara manusia secara sangat akurat, sehingga bisa membobol sistem keamanan tersebut.
Altman menjelaskan bahwa meskipun AI sudah mengalahkan banyak metode autentikasi, hanya kata sandi yang masih relatif aman saat ini. Namun, metode autentikasi suara tetap digunakan oleh beberapa lembaga, yang berisiko tinggi bagi keamanan transaksi finansial dan dapat dengan mudah disalahgunakan oleh pelaku kejahatan.
FBI bahkan sudah memberikan peringatan tentang meningkatnya kasus penipuan berbasis AI, termasuk peniruan suara dan video. Beberapa kasus yang terjadi memperlihatkan penipuan pada orang tua dengan meniru suara anak mereka, serta penyalahgunaan suara AI yang mengimitasi pejabat tinggi pemerintah seperti Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio.
Untuk menghadapi ancaman ini, Altman mendorong pengembangan teknologi baru bernama The Orb yang merupakan alat verifikasi berbasis biometrik. Alat ini bertujuan memastikan identitas manusia asli dalam interaksi digital yang semakin kompleks, sekaligus mengurangi risiko penipuan dengan teknologi AI yang kian canggih.
Altman juga mengungkapkan ketidakpastian masa depan terkait perkembangan AI superintelligence yang mampu melampaui kecerdasan manusia, serta bagaimana dampaknya pada dunia kerja dan pengambilan keputusan. Dia mengimbau untuk berhati-hati dan terus mengawasi perkembangan teknologi agar penggunaannya aman dan bertanggung jawab.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250731095444-37-653808/bahaya-chatgpt-diungkap-penciptanya-wajib-tahu-atau-mbanking-bobol
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250731095444-37-653808/bahaya-chatgpt-diungkap-penciptanya-wajib-tahu-atau-mbanking-bobol
Analisis Kami
"Kekhawatiran Sam Altman sangat beralasan karena sektor keuangan masih menggunakan metode autentikasi yang sudah usang dan mudah dieksploitasi oleh teknologi AI modern. Ini adalah panggilan penting bagi industri untuk segera beradaptasi dengan teknologi keamanan terbaru, agar tidak jatuh ke dalam krisis penipuan yang berdampak luas."
Analisis Ahli
Sam Altman
"AI memiliki potensi yang sangat besar namun juga membawa risiko besar, terutama dalam hal penyalahgunaan seperti kloning suara yang dapat memicu kejahatan digital."
Dario Amodei
"AI berisiko menggantikan banyak pekerjaan, sehingga dampaknya terhadap dunia kerja harus dipertimbangkan serius."
Andy Jassy
"Perkembangan AI sangat cepat dan bisa menimbulkan perubahan besar di ekonomi dan industri, termasuk risiko hilangnya lapangan pekerjaan."
Prediksi Kami
Dalam waktu dekat, potensi penipuan global berbasis teknologi AI, khususnya kloning suara dan manipulasi digital, akan meningkat tajam jika metode autentikasi tradisional tidak segera diperbaharui dan keamanan digital tidak ditingkatkan.