Google Luncurkan Fitur Deteksi Gambar Buatan AI untuk Cegah Disinformasi
Courtesy of CNBCIndonesia

Google Luncurkan Fitur Deteksi Gambar Buatan AI untuk Cegah Disinformasi

Memperkenalkan fitur baru Google pada aplikasi Gemini untuk mendeteksi apakah suatu gambar dibuat oleh AI guna memerangi penyebaran konten palsu dan disinformasi yang semakin marak.

21 Nov 2025, 20.10 WIB
60 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Google meluncurkan fitur baru di aplikasi Gemini untuk mendeteksi konten yang dihasilkan AI.
  • C2PA akan memperluas kemampuan verifikasi konten di berbagai platform, termasuk TikTok.
  • Pentingnya verifikasi konten untuk mengatasi masalah disinformasi dan deepfake yang semakin merajalela.
Jakarta, Indonesia - Teknologi kecerdasan buatan kini sangat maju dan memudahkan pembuatan gambar dan video yang sangat mirip dengan kenyataan. Namun, hal ini juga menimbulkan risiko penyebaran konten palsu yang bisa menimbulkan kebingungan dan perpecahan di masyarakat.
Untuk mengatasi masalah ini, Google memperkenalkan fitur baru pada aplikasi Gemini yang dapat membantu pengguna mendeteksi apakah sebuah gambar dibuat oleh AI. Pengguna hanya perlu bertanya langsung pada Gemini dengan kalimat 'Is this AI-generated?'.
Saat ini fitur tersebut baru berlaku untuk gambar, tetapi Google berencana menambahkan kemampuan deteksi untuk video dan audio juga. Selain di Gemini, fitur ini juga akan diintegrasikan pada mesin pencari Google Search.
Google menggunakan teknologi watermark khusus bernama SynthID untuk memverifikasi gambar buatan AI saat ini. Di masa depan, sistem ini akan diperluas dengan standar C2PA yang memungkinkan berbagai alat AI dan software kreatif untuk diberi tanda asli kontennya.
Selain Google, beberapa platform besar seperti TikTok sudah mulai menggunakan metadata C2PA sebagai tanda konten AI mereka. Dengan adanya teknologi ini, diharapkan pengguna dapat lebih mudah mengenali konten asli dan buatan AI sehingga dapat mengurangi penyebaran disinformasi.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251121173150-37-687522/fitur-baru-google-bisa-cek-foto-asli-atau-editan-jangan-keliru

Analisis Ahli

Andrew Ng
"Implementasi watermark digital seperti SynthID dan C2PA sangat krusial untuk meningkatkan transparansi dalam ekosistem konten digital dan mencegah penyebaran konten manipulatif secara luas."
Fei-Fei Li
"Pendeteksian konten AI harus diiringi edukasi publik agar masyarakat paham risiko dan mampu kritis terhadap informasi yang mereka terima, bukan sekadar teknologi pendeteksi saja."

Analisis Kami

"Langkah Google ini sangat penting mengingat meningkatnya ancaman disinformasi dari konten deepfake yang sulit dibedakan oleh publik biasa. Namun, efektivitasnya tergantung pada dukungan platform besar seperti media sosial untuk menerapkan penandaan otomatis, sehingga tidak membebani pengguna dengan tugas verifikasi manual."

Prediksi Kami

Teknologi verifikasi konten AI berbasis watermark dan standar C2PA akan makin berkembang dan diadopsi secara luas oleh berbagai platform, sehingga mempermudah identifikasi konten asli atau buatan AI dan mengurangi penyebaran disinformasi.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa itu kecerdasan buatan dan bagaimana pengaruhnya terhadap konten digital?
A
Kecerdasan buatan adalah teknologi yang mempermudah banyak hal dalam hidup, termasuk pembuatan konten digital yang dapat menimbulkan disinformasi.
Q
Apa yang dilakukan Google untuk mengatasi masalah deepfake dan disinformasi?
A
Google meluncurkan fitur di aplikasi Gemini untuk mendeteksi konten yang dihasilkan oleh AI, membantu pengguna mengetahui keaslian konten.
Q
Apa itu aplikasi Gemini dan fungsinya?
A
Gemini adalah aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk menanyakan apakah suatu konten adalah buatan AI dan memberikan jawaban sesuai dengan deteksi yang dilakukan.
Q
Apa itu C2PA dan bagaimana hubungannya dengan konten yang dihasilkan AI?
A
C2PA adalah standar untuk verifikasi dan identifikasi sumber konten digital, yang akan digunakan untuk mendeteksi konten yang dihasilkan oleh berbagai alat AI.
Q
Bagaimana TikTok berkontribusi dalam verifikasi konten yang dihasilkan AI?
A
TikTok berencana menggunakan metadata C2PA untuk watermarking konten yang dihasilkan AI, mendukung upaya verifikasi konten di platform mereka.