
Courtesy of Forbes
Membangun Sistem Listrik Jamaika yang Tangguh Setelah Badai Kategori 5 Melissa
Artikel ini bertujuan menunjukkan betapa rapuhnya sistem listrik yang ada di Jamaika dan kawasan Karibia saat menghadapi badai besar serta memberikan panduan langkah-langkah penting yang harus diambil untuk membangun sistem kelistrikan yang lebih tangguh dan berkelanjutan di era perubahan iklim.
22 Nov 2025, 01.58 WIB
122 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Badai Melissa menyoroti perlunya investasi berkelanjutan dalam infrastruktur listrik untuk meningkatkan ketahanan.
- Pengelolaan vegetasi yang proaktif dapat mencegah kegagalan jaringan listrik selama badai besar.
- Penerapan sistem microgrid dapat memastikan kontinuitas layanan penting selama pemadaman listrik.
Montego Bay, Jamaika - Badai Melissa yang melanda Jamaika dengan kekuatan angin hingga 295 km/jam telah menimbulkan kerusakan parah pada jaringan listrik, menyebabkan sekitar 550.000 pelanggan kehilangan akses listrik. Meskipun tingkat elektrifikasi Jamaika hampir 100 persen, kerusakan infrastruktur, terutama di wilayah barat, sangat berat sehingga proses pemulihan diperkirakan dapat memakan waktu hingga enam bulan.
Baca juga: Model Microgrid Fleksibel Curacao: Solusi Cepat dan Andal untuk Decarbonisasi Pulau kecil
Masalah yang muncul dari badai ini memperlihatkan kelemahan lama dalam jaringan listrik Jamaika, seperti tiang listrik kayu yang telah miring dan kabel yang tersangkut di pohon, serta kurangnya pengelolaan vegetasi yang baik. Akibatnya, jaringan listrik mudah sekali menjadi rusak saat terjadi badai hebat, memutuskan pasokan listrik dan menghentikan aktivitas masyarakat dan pelayanan penting.
Untuk memperbaiki keadaan, pihak pemerintah dan perusahaan listrik Jamaica Public Service Company (JPS) sedang berupaya mengganti tiang kayu dengan tiang komposit atau baja yang lebih tahan angin. Selain itu, sistem distribusi mikrogrid untuk rumah sakit, pompa air, dan pusat komunikasi juga didorong sebagai solusi agar layanan vital tetap menyala saat kegiatan jaringan utama terhenti.
Pengelolaan vegetasi yang lebih sistematis menjadi perhatian utama untuk mencegah pohon besar tumbang atau ranting patah yang sering menyebabkan gangguan listrik selama badai. Pemerintah pun mempertimbangkan menanamkan kabel listrik bawah tanah di beberapa area perkotaan, meskipun biaya yang tinggi menjadi tantangan besar dalam pelaksanaan solusi ini.
Kejadian badai Melissa menjadi momen penting bagi Jamaika dan negara-negara Karibia lain untuk menginvestasikan sumber daya ke dalam teknologi tahan badai dan desain pelayanan kelistrikan yang berpusat pada keselamatan serta kebutuhan masyarakat. Dengan langkah nyata dan segera, harapan ke depan adalah sistem listrik yang lebih stabil, cepat pulih, dan dapat melindungi masyarakat dari krisis akibat cuaca ekstrim.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/dianneplummer/2025/11/21/hurricane-melissa-shows-why-electricity-access-is-not-grid-resilience/
[1] https://www.forbes.com/sites/dianneplummer/2025/11/21/hurricane-melissa-shows-why-electricity-access-is-not-grid-resilience/
Analisis Ahli
Michael Mann (Climate Scientist)
"Kejadian seperti Hurricane Melissa merupakan bukti nyata bagaimana perubahan iklim meningkatkan frekuensi dan intensitas cuaca ekstrim yang harus diantisipasi dengan pembangunan infrastruktur yang tahan banting dan adaptif."
Amory Lovins (Energy Efficiency Expert)
"Memodernisasi jaringan listrik dengan sistem terdistribusi dan sumber energi terbarukan akan meningkatkan ketahanan sekaligus efisiensi, mengurangi dampak dari bencana besar seperti badai."
Ricardo Bravo (Caribbean Energy Policy Expert)
"Pendekatan holistik yang menggabungkan infrastruktur kuat, manajemen vegetasi yang ketat, dan penguatan kapasitas organisasi akan menjadi kunci dalam mengubah kerentanan saat ini menjadi kekuatan bagi sistem kelistrikan Karibia."
Analisis Kami
"Kerusakan akibat Hurricane Melissa menunjukkan bahwa ketahanan sistem kelistrikan Jamaika sangat diabaikan selama bertahun-tahun, dengan banyaknya rambu-rambu kerentanan yang sebenarnya sudah terlihat. Investasi berkelanjutan pada teknologi modern dan strategi pengelolaan yang proaktif bukan hanya sebuah keharusan, tetapi sudah harus menjadi agenda utama jika Jamaika ingin menghindari krisis serupa di masa depan."
Prediksi Kami
Jamaika dan negara-negara Karibia lainnya akan semakin berinvestasi pada teknologi canggih seperti mikrogrid, pengelolaan vegetasi yang sistematis, dan penggantian tiang listrik agar dapat menciptakan jaringan kelistrikan yang lebih tahan bencana badai dengan masa pemulihan yang lebih cepat.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi saat Badai Melissa melanda Jamaika?A
Badai Melissa menyebabkan pemadaman listrik yang meluas, mempengaruhi sekitar 550.000 pelanggan dan menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur.Q
Berapa lama diperkirakan waktu pemulihan penuh oleh JPS?A
JPS memperkirakan bahwa pemulihan penuh dapat memakan waktu hingga enam bulan.Q
Apa yang terungkap tentang infrastruktur listrik Jamaika setelah badai?A
Infrastruktur listrik Jamaika memiliki kelemahan yang mendalam, termasuk tiang utilitas yang miring dan manajemen vegetasi yang kurang memadai.Q
Apa solusi yang diusulkan untuk meningkatkan ketahanan jaringan listrik?A
Solusi yang diusulkan termasuk penggantian tiang kayu, penggunaan tiang komposit, dan penerapan microgrid untuk layanan kritis.Q
Mengapa manajemen vegetasi penting untuk mencegah kegagalan jaringan listrik?A
Manajemen vegetasi penting untuk mengurangi risiko kabel terputus akibat pohon tumbang atau dahan yang jatuh selama badai.




