Peluang Besar Perusahaan Tiongkok dari Kekurangan Pasokan AS dalam Infrastruktur AI
Courtesy of SCMP

Peluang Besar Perusahaan Tiongkok dari Kekurangan Pasokan AS dalam Infrastruktur AI

Menjelaskan bagaimana situasi geopolitik dan lonjakan permintaan infrastruktur AI di AS membuka peluang besar bagi perusahaan peralatan listrik Tiongkok untuk mengisi kekosongan pasokan, terutama di pasar luar AS termasuk Amerika Latin, Asia, dan Timur Tengah.

24 Nov 2025, 12.36 WIB
81 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Permintaan global untuk infrastruktur AI menciptakan peluang bagi pemasok China.
  • Ketegangan geopolitik mempengaruhi keputusan pembelian produk teknologi di AS.
  • Pembangunan proyek besar di berbagai wilayah dunia membuka jalan bagi pertumbuhan ekspor dari perusahaan listrik China.
Amerika Serikat - Perlombaan mengembangkan kecerdasan buatan (AI) memicu pembangunan pembangkit listrik dan peningkatan jaringan listrik lama di berbagai negara. Permintaan ini menciptakan peluang bisnis bagi perusahaan peralatan listrik, terutama dari Tiongkok yang kini semakin mendapat keuntungan.
AS, di bawah pengaruh kebijakan Donald Trump, mendorong perusahaan teknologi besar seperti Meta dan SoftBank untuk berinvestasi pada infrastruktur AI. Namun, AS lebih banyak membeli peralatan dari Jepang dan Korea Selatan karena ketegangan politik dengan Tiongkok.
Karena perusahaan Jepang dan Korea menghadapi antrian pesanan yang sangat panjang hingga tiga tahun, perusahaan dari negara berkembang dan pemasok Tiongkok mulai mengisi kekosongan pasar dengan menyediakan peralatan listrik penting seperti transformator dan GIS.
Ekspor peralatan listrik Tiongkok ke AS meningkat signifikan, dengan nilai eksport transformator melonjak 37,8 persen dan GIS naik 28,5 persen dalam sepuluh bulan pertama tahun ini. Tren ini jauh melampaui kenaikan ekspor umum Tiongkok yang hanya 5,3 persen.
Para analis memperkirakan siklus naik permintaan dari pemasok Tiongkok akan berlanjut selama Donald Trump masih berperan penting dalam kebijakan perdagangan AS, sehingga membuka peluang besar bagi perusahaan Tiongkok untuk memperkuat posisi mereka di pasar internasional.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/news/china-future-tech/ai/article/3333897/chinas-power-equipment-firms-ride-ai-driven-boom-amid-demand-us-emerging-markets?module=top_story&pgtype=section

Analisis Ahli

Pierre Lau Hin-tat
"Ketegangan geopolitik membuat AS lebih memilih produk Jepang dan Korea, namun kapasitas kedua negara yang terbatas dalam memenuhi demand membuka peluang bagi pemasok dari negara berkembang termasuk Tiongkok."

Analisis Kami

"Situasi ini menggarisbawahi bagaimana ketegangan geopolitik dapat secara tidak langsung memperkuat posisi ekonomi negara-negara yang sebelumnya tersisih dari rantai pasokan global, seperti Tiongkok dalam hal peralatan listrik. Ini menunjukkan bahwa adaptasi cepat dan pemanfaatan celah pasar adalah kunci keberhasilan perusahaan Tiongkok di era persaingan teknologi dan politik tinggi."

Prediksi Kami

Permintaan untuk peralatan listrik dari Tiongkok akan terus meningkat selama ketegangan geopolitik dan kebijakan AS yang membatasi impor dari Tiongkok tetap berlangsung, memperkuat posisi Tiongkok di pasar global energi dan infrastruktur.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa faktor yang mendorong permintaan untuk peralatan listrik dari perusahaan China?
A
Faktor yang mendorong permintaan adalah lonjakan pesanan dari AS yang terkait dengan infrastruktur AI.
Q
Bagaimana hubungan antara politik AS dan keputusan pembelian produk teknologi?
A
Geopolitik membuat AS lebih memilih untuk membeli dari Jepang dan Korea, yang menyebabkan perusahaan beralih ke China.
Q
Apa yang terjadi dengan jalur pasokan perusahaan Jepang dan Korea?
A
Jalur pasokan perusahaan Jepang dan Korea kini memanjang hingga tiga tahun karena permintaan yang tinggi.
Q
Seberapa besar peningkatan ekspor transformator dari China?
A
Ekspor transformator dari China meningkat sebesar 37,8 persen dalam sepuluh bulan pertama tahun ini.
Q
Mengapa perusahaan dari pasar negara berkembang beralih ke pemasok China?
A
Perusahaan dari pasar negara berkembang beralih ke pemasok China karena keterbatasan pasokan dari Jepang dan Korea.