
Courtesy of Forbes
Waspadai Penipuan Akun Bank: FBI Peringatkan Serangan Siber Meningkat
Memberikan peringatan dan panduan kepada masyarakat tentang meningkatnya risiko pembajakan akun bank melalui metode penipuan siber dan cara melindungi diri dari serangan tersebut agar kehilangan finansial dapat dihindari.
28 Nov 2025, 18.41 WIB
201 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Waspadai panggilan dari nomor tidak dikenal yang mengatasnamakan bank.
- Segera laporkan penipuan dan ubah kata sandi jika Anda merasa telah menjadi korban.
- Peningkatan penipuan siber diperkirakan akan meningkat selama liburan.
Amerika Serikat - FBI baru saja mengeluarkan peringatan penting terkait peningkatan serangan siber yang menargetkan akun bank nasabah, dengan kerugian mencapai 262 juta dolar selama tahun ini. Penipuan ini semakin memburuk terutama saat masa liburan, saat para kriminal siber memanfaatkan situasi untuk menipu lebih banyak korban.
Metode penipuan yang digunakan sangat bervariasi, mulai dari pesan teks dan email yang meminta kode otentikasi satu kali, hingga telepon palsu yang mengaku sebagai pegawai bank. FBI menekankan agar masyarakat berhati-hati terhadap panggilan dari nomor yang tidak dikenal dan tidak mudah percaya pada caller ID.
Selain itu, ada juga penipuan yang memanfaatkan hasil pencarian online agar korban mengakses situs palsu yang menyerupai situs resmi bank, sehingga informasi login mudah dicuri. Para penipu akan mengakses akun korban dan mengirimkan uang secara cepat ke rekening milik mereka atau ke dompet kripto.
Jika sudah menjadi korban atau merasa telah memasukkan data ke situs palsu, FBI menyarankan agar segera menghubungi bank untuk meminta pembatalan transaksi dan dokumen perlindungan, serta melaporkan ke FBI melalui website resmi IC3 agar proses pemulihan dan investigasi bisa segera dilakukan.
Bitdefender menguatkan peringatan ini dengan data yang menunjukkan bahwa 1 dari 7 orang telah menjadi korban penipuan, dengan 25% penipuan dilakukan melalui telepon. Hal ini menandakan bahwa tak hanya email atau media sosial, panggilan telepon juga menjadi vektor utama tipu daya yang harus diwaspadai.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/zakdoffman/2025/11/28/fbi-issues-new-smartphone-warning-stop-answering-these-calls/
[1] https://www.forbes.com/sites/zakdoffman/2025/11/28/fbi-issues-new-smartphone-warning-stop-answering-these-calls/
Analisis Ahli
Brian Krebs (jurnalis keamanan siber)
"Kasus pembajakan akun yang meningkat ini menegaskan pentingnya verifikasi ganda dan kewaspadaan tinggi terhadap permintaan informasi pribadi, terutama yang datang lewat telepon atau email yang tidak terduga."
Analisis Kami
"Fenomena ini menunjukkan bahwa sistem keamanan perbankan dan kesadaran pengguna masih sangat rentan terhadap teknik rekayasa sosial yang terus berkembang. Pengguna harus lebih waspada dan perusahaan perbankan wajib meningkatkan edukasi serta teknologi perlindungan multi-faktor agar serangan serupa dapat diminimalisir."
Prediksi Kami
Serangan pembajakan akun bank akan semakin canggih dan meningkat selama musim liburan, dengan metode penipuan yang makin beragam dan sulit dideteksi, serta kerugian finansial yang terus bertambah.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang disampaikan FBI tentang ancaman penipuan siber?A
FBI memperingatkan bahwa para penipu siber telah mengakses rekening bank pelanggan dan mencuri uang.Q
Berapa jumlah uang yang telah dicuri oleh penipu tahun ini menurut FBI?A
Menurut FBI, penipu telah mencuri sebanyak $262 juta tahun ini.Q
Apa yang harus dilakukan jika seseorang menjadi korban penipuan siber?A
Jika menjadi korban, hubungi bank dan ubah kata sandi online Anda secepat mungkin.Q
Mengapa panggilan telepon dianggap sebagai risiko paling serius dalam penipuan siber?A
Panggilan telepon dianggap risiko paling serius karena penipu dapat berpura-pura sebagai karyawan bank untuk mendapatkan informasi sensitif.Q
Apa yang ditemukan Bitdefender tentang prevalensi penipuan di antara konsumen?A
Bitdefender menemukan bahwa 1 dari 7 konsumen melaporkan telah menjadi korban penipuan dalam setahun terakhir.




