
Courtesy of CNBCIndonesia
Penurunan Tanah dan Kenaikan Air Laut Bisa Picu Kembali Munculnya Selat Muria
Menyampaikan bahwa meskipun banjir terjadi di pesisir Jawa Tengah, faktor utama penurunan muka tanah yang bisa menyebabkan munculnya kembali Selat Muria adalah kombinasi penurunan tanah dan kenaikan permukaan air laut, bukan banjir itu sendiri.
05 Des 2025, 13.20 WIB
291 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Selat Muria berpotensi muncul kembali akibat penurunan tanah dan kenaikan permukaan air laut.
- Faktor antropogenik seperti eksploitasi air tanah berkontribusi besar terhadap penurunan permukaan tanah di wilayah Semarang dan sekitarnya.
- Banjir dapat meningkatkan ketinggian daratan melalui sedimentasi, dan bukan faktor penyebab kembalinya Selat Muria.
Semarang, Indonesia - Selat Muria dulunya adalah sebuah selat yang memisahkan Pulau Jawa dengan Gunung Muria. Namun sekitar 300 tahun lalu, selat ini berubah menjadi daratan sehingga daerah tersebut sekarang menjadi bagian dari daratan Pulau Jawa. Baru-baru ini, banjir besar yang melanda pesisir Jawa Tengah menimbulkan kekhawatiran bahwa Selat Muria bisa terbentuk kembali.
Menurut pakar geologi BRIN, Eko Soebowo, wilayah pesisir Jawa Tengah sangat rentan terhadap penurunan muka tanah akibat kondisi tanah yang lunak dan kurang padat. Di kota-kota seperti Semarang dan Demak, penurunan muka tanah ini bisa mencapai 10 sentimeter per tahun, terutama di wilayah Semarang timur.
Penurunan muka tanah ini terjadi karena dua faktor utama, yakni faktor alami dan faktor akibat aktivitas manusia. Faktor alami mencakup karakteristik tanah dan aktivitas tektonik dengan penurunan relatif kecil. Sedangkan faktor terbesar berasal dari ulah manusia, khususnya eksploitasi air tanah yang menyebabkan penurunan permukaan tanah hingga 7-8 sentimeter per tahun.
Meskipun terjadi banjir, Eko menjelaskan bahwa banjir justru membawa sedimen dari daerah sekitar yang bermuara ke pantai, sehingga sedimen ini mengisi daerah selat dan membuat daratan di sana meningkat. Jadi, banjir bukanlah penyebab munculnya kembali Selat Muria, melainkan faktor penurunan tanah dan kenaikan permukaan air laut akibat perubahan iklim.
Kenaikan permukaan air laut juga menjadi ancaman yang dapat mempercepat kemunculan kembali Selat Muria jika penurunan muka tanah terus berlanjut. Upaya pengelolaan sumber daya air dan pengurangan eksploitasi air tanah secara berlebihan sangat penting agar wilayah pesisir Jawa Tengah tidak mengalami kerusakan lingkungan yang semakin parah.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251205120915-37-691437/selat-muria-muncul-setelah-300-tahun-hilang-ini-kata-ahli
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251205120915-37-691437/selat-muria-muncul-setelah-300-tahun-hilang-ini-kata-ahli
Analisis Ahli
Eko Soebowo
"Penurunan tanah di pantai utara Jawa Tengah dipengaruhi oleh karakteristik tanah sedimen muda dan eksploitasi air tanah. Banjir bukan penyebab langsung selat muncul kembali karena banjir justru membawa sedimentasi yang menambah ketinggian daratan."
Analisis Kami
"Penurunan muka tanah pantai utara Jawa Tengah harus menjadi perhatian serius karena selain diakibatkan oleh faktor alam, aktivitas manusia seperti eksploitasi air tanah secara berlebihan memperparah kondisi ini. Pemerintah dan masyarakat wajib segera mengadopsi strategi pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan agar bencana ekologis seperti pembentukan kembali Selat Muria dapat dicegah."
Prediksi Kami
Jika eksploitasi air tanah dan penurunan muka tanah tidak dikendalikan, ditambah dengan kenaikan permukaan air laut, daerah pesisir Jawa Tengah berpotensi mengalami pembentukan kembali Selat Muria dalam beberapa dekade ke depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan Selat Muria?A
Selat Muria adalah selat yang dulunya memisahkan Pulau Jawa dan Gunung Muria, namun kini sudah hilang dan menjadi daratan sekitar 300 tahun lalu.Q
Apa penyebab utama penurunan tanah di wilayah Semarang dan sekitarnya?A
Penyebab utama penurunan tanah adalah faktor antropogenik, terutama eksploitasi air tanah, serta beban infrastruktur di tanah lunak.Q
Bagaimana banjir berpengaruh terhadap sedimentasi dan ketinggian daratan?A
Banjir dapat membawa sedimen yang mengisi dan meningkatkan ketinggian daratan di daerah selat tersebut, bukan menurunkannya.Q
Apa peran eksploitasi air tanah dalam penurunan permukaan tanah?A
Eksploitasi air tanah merupakan faktor dominan yang dapat menyebabkan penurunan permukaan tanah hingga 7-8 centimeter per tahun.Q
Mengapa Eko Soebowo mengatakan bahwa banjir bukan penyebab kembalinya Selat Muria?A
Eko Soebowo menyatakan bahwa banjir justru mengisi sedimentasi dan meningkatkan tinggi daratan, bukan menyebabkan kembalinya Selat Muria.


