
Courtesy of CNBCIndonesia
Mengubah Cara Mengajar Matematika Agar Sesuai Era AI dan Pemikiran Kritis
Mendorong perubahan paradigma pengajaran matematika dari menghafal rumus ke pendekatan berpikir kritis dan nalar matematis yang mengintegrasikan konteks nyata sekaligus memanfaatkan AI sebagai alat bantu pembelajaran.
06 Des 2025, 13.45 WIB
85 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pendidikan matematika harus berfokus pada pemahaman konsep, bukan sekadar menghafal rumus.
- Pendekatan inkuiri dapat membantu siswa mengaitkan pembelajaran dengan masalah nyata dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis.
- Kecerdasan buatan harus dipandang sebagai alat untuk mendukung pendidikan, bukan sebagai pengganti pengajaran yang bermakna.
Jakarta, Indonesia - Di banyak sekolah di Indonesia, pengajaran matematika masih didominasi oleh metode menghafal rumus dan meniru langkah-langkah pengerjaan soal tanpa memahami konsep dasar. Hal ini membuat siswa bisa mengerjakan soal tapi kesulitan menjelaskan alasan di balik rumus atau mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari. Metode pengajaran seperti ini semakin terasa kurang efektif di tengah perkembangan kecerdasan buatan (AI) yang bisa menyelesaikan soal dengan cepat dan tepat.
Keberadaan AI seperti ChatGPT dan Wolfram Alpha membuat pembelajaran matematika harus bergeser dari sekadar hafalan ke fokus pada kemampuan analisis, pemahaman konsep, dan berpikir kritis. Guru kini harus berperan sebagai fasilitator yang mengajak siswa untuk menjelajahi konsep melalui pemecahan masalah nyata dan Diskusi, bukan hanya memberikan rumus langsung.
Beberapa negara maju sudah menerapkan metode pembelajaran berbasis inkuiri, di mana siswa diminta memecahkan masalah nyata secara mandiri melalui pengukuran, pengamatan, dan diskusi hingga mereka dapat menarik kesimpulan sendiri. Misalnya, menghitung bahan yang dibutuhkan untuk membungkus kotak, atau menganalisis data cuaca untuk menentukan waktu bermain terbaik. Pendekatan ini terbukti membuat pembelajaran lebih bermakna dan mengasah kemampuan berpikir kritis siswa.
Guru tidak kehilangan peranannya, justru peran guru makin penting sebagai perancang masalah dan pembimbing diskusi untuk membantu siswa memahami konsep matematika secara mendalam. Pendekatan ini menggunakan model seperti ELPSA (Experience, Language, Pictorial, Symbolic, Application) dan juga melibatkan kolaborasi guru, pelatih, dan siswa untuk terus mengembangkan pembelajaran yang inovatif dan relevan.
Ke depan, nilai belajar matematika tidak akan diukur dari kemampuan menghafal rumus, tapi dari pemahaman pola, kemampuan bercakap tentang alasan di balik konsep, dan keterampilan mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran. AI menjadi alat bantu, bukan ancaman, karena kemampuan berpikir kritis, berdebat, dan mengaitkan matematika dengan konteks nyata tetap menjadi kelebihan manusia yang tidak dapat digantikan mesin.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251206125139-37-691700/bahaya-atau-tidak-ai-jago-berhitung-guru-matematika-bisa-apa
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251206125139-37-691700/bahaya-atau-tidak-ai-jago-berhitung-guru-matematika-bisa-apa
Analisis Ahli
Sitti Maesuri Patahuddin
"AI yang semakin canggih menuntut pendidikan matematika berfokus pada pemahaman dan nalar, bukan hanya perhitungan mekanis."
Analisis Kami
"Pendekatan tradisional yang berorientasi pada hafalan sudah tidak relevan di era digital saat ini. Pembelajaran matematika yang efektif harus mampu menstimulasi kreativitas dan kemampuan berpikir kritis siswa agar mereka siap menghadapi tantangan abad 21 serta mampu bersinergi dengan teknologi AI."
Prediksi Kami
Di masa depan, ruang kelas matematika akan berubah menjadi laboratorium penalaran di mana siswa aktif mengeksplorasi konsep melalui masalah nyata dan teknologi AI berfungsi sebagai alat bantu, bukan pengganti guru.
Pertanyaan Terkait
Q
Mengapa pendekatan pengajaran matematika di Indonesia seringkali kurang efektif?A
Pendekatan pengajaran matematika di Indonesia seringkali hanya berfokus pada hafalan rumus tanpa mengajak siswa memahami konsep di balik rumus tersebut.Q
Apa yang dimaksud dengan pendekatan berbasis inkuiri dalam pendidikan?A
Pendekatan berbasis inkuiri adalah metode pengajaran di mana siswa diajak mengeksplorasi masalah nyata dan menemukan solusi melalui diskusi dan eksplorasi sendiri.Q
Siapa Sitti Maesuri Patahuddin dan apa kontribusinya dalam pendidikan matematika?A
Sitti Maesuri Patahuddin adalah seorang Associate Professor yang menekankan pentingnya pendekatan pengajaran yang lebih kontekstual dan berpikir kritis di era AI.Q
Apa pentingnya pengajaran berpikir kritis di era kecerdasan buatan?A
Di era kecerdasan buatan, pengajaran berpikir kritis menjadi penting karena siswa perlu memiliki kemampuan yang tidak dapat digantikan oleh mesin, seperti pemecahan masalah dan penalaran.Q
Bagaimana pendekatan inkuiri dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa?A
Pendekatan inkuiri dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa dengan mengajak mereka untuk terlibat langsung dalam proses belajar, mendorong eksplorasi dan diskusi.




