Courtesy of Forbes

Disinformasi Rusia Soal Lokomotif Uap di Ukraina: Fakta atau Fiksi?

Mengungkap dan meluruskan klaim palsu terkait penggunaan kembali lokomotif uap di Ukraina serta meningkatkan kesadaran tentang meningkatnya operasi disinformasi Rusia di Eropa terkait perang Ukraina agar masyarakat tetap kritis terhadap informasi yang diterima.

12 Des 2025, 21.07 WIB

14 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Disinformasi yang disebarkan oleh Rusia semakin aneh dan tidak masuk akal.
Organisasi dan individu yang terlibat dalam disinformasi dihadapkan pada sanksi dari negara-negara Barat.
Perang informasi di Eropa semakin meningkat, dengan berbagai upaya untuk meresponsnya secara kolektif.

Kyiv, Ukraina - Sejak perang antara Rusia dan Ukraina berlangsung, Rusia telah konsisten menyebarkan berita palsu untuk mendukung narasi mereka. Baru-baru ini, klaim aneh muncul bahwa Ukraina harus menggunakan kembali lokomotif uap Soviet karena kerusakan infrastruktur akibat serangan Rusia. Klaim ini dipromosikan melalui video kereta api bertema Natal yang beredar luas di berbagai media sosial dan situs pro-Kremlin.

Video tersebut berasal dari acara kereta api khusus anak-anak di Kyiv pada awal Desember yang sebenarnya tidak berkaitan dengan kereta uap yang digunakan untuk transportasi umum di Ukraina. Pro-Kremlin menggunakan video ini sebagai bukti palsu untuk mendukung klaim bahwa Ukraina mengalami kemunduran teknologi dan harus kembali ke era Soviet.

Faktanya, sistem kereta api Ukraina masih menggunakan kereta diesel dan listrik, bahkan untuk rute lokal. Tidak ada data atau bukti kuat yang menunjukkan adanya penggunaan lokomotif uap dalam operasi kereta komersial atau transportasi massal. Ini mengindikasikan bahwa narasi pro-Kremlin tersebut sepenuhnya direkayasa dan menyesatkan.

Selain klaim tersebut, tingkat operasi disinformasi Rusia yang makin meningkat di seluruh Eropa juga dikhawatirkan dapat mengganggu proses demokrasi dan stabilitas politik. Pemerintah Inggris telah mengumumkan tindakan hukum termasuk sanksi terhadap organisasi dan individu yang terlibat dalam menyebarkan propaganda dan berita palsu terkait perang Ukraina.

Kerjasama antara Inggris dan Uni Eropa dalam melawan disinformasi ini menjadi penting agar masyarakat lebih waspada dan tidak mudah terprovokasi oleh narasi palsu yang beredar. Masyarakat diajak untuk selalu memverifikasi informasi dari sumber terpercaya dan memahami konteks sebenarnya dari klaim yang disebarkan.

Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/emmawoollacott/2025/12/12/russia-cites-kids-train-ride-as-evidence-of-ukrainian-desperation/

Analisis Ahli

Nina Jankowicz (Peneliti disinformasi dan penulis)

"Taktik penggunaan visual yang tampak autentik tapi diputarbalikkan fakta seperti klaim kereta uap ini menunjukkan bagaimana disinformasi diproduksi untuk mengeksploitasi emosi dan ketakutan publik, yang membuatnya sangat berbahaya bagi stabilitas sosial dan politik."

Peter Pomerantsev (Pakar propaganda dan penulis)

"Strategi Kremlin sudah beralih dari kebohongan sederhana ke narasi absurd yang membuat audiens bingung dan ragu, yang sebenarnya tujuan utamanya adalah melemahkan kepercayaan umum pada institusi dan media yang jujur."

Analisis Kami

"Klaim penggunaan lokomotif uap adalah contoh klasik dari taktik propaganda yang tidak masuk akal namun efektif dalam menimbulkan kebingungan dan keraguan. Pemerintah dan masyarakat harus memperkuat literasi media dan skeptisisme kritis untuk melawan gelombang disinformasi yang terus berkembang."

Prediksi Kami

Disinformasi dan kampanye informasi palsu pro-Rusia akan semakin intensif dan canggih dengan teknologi deepfake dan bot, mempersulit masyarakat dan pemerintah dalam memverifikasi kebenaran informasi di tengah perang informasi yang berkepanjangan.