Mengurai Harapan dan Kekhawatiran Masyarakat terhadap Masa Depan AI
Courtesy of Forbes

Mengurai Harapan dan Kekhawatiran Masyarakat terhadap Masa Depan AI

Menggambarkan pandangan berbeda dari masyarakat, investor, dan eksekutif perusahaan terhadap dampak AI dan menekankan pentingnya peran pemimpin bisnis dalam penerapan AI yang etis dan aman untuk masa depan yang positif.

14 Des 2025, 00.25 WIB
118 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Sikap masyarakat umum terhadap kecerdasan buatan semakin skeptis, meskipun eksekutif dan investor tetap optimis.
  • Kekhawatiran tentang etika dan keamanan dalam penggunaan AI menjadi perhatian utama bagi semua pihak.
  • Ada kesepakatan luas mengenai perlunya transparansi dalam konten AI dan perlindungan hak cipta.
Amerika Serikat - Baru-baru ini, banyak orang mulai merasa ragu terhadap kecerdasan buatan atau AI. Kekhawatiran muncul karena AI dianggap bisa menggantikan pekerjaan manusia, menghasilkan informasi yang tidak akurat, serta menyebabkan penyalahgunaan yang meluas. Selain itu, AI juga dianggap memakan banyak energi dan menguntungkan beberapa perusahaan besar secara berlebihan. Namun, survei terbaru menunjukkan sebagian besar masyarakat masih berharap pemimpin bisnis bertanggung jawab dalam penggunaan AI yang etis.
Survei yang dilakukan oleh Just Capital bersama The Harris Poll, Robinhood Foundation, dan Gerson Lehrman Group mengumpulkan pendapat dari ribuan orang, termasuk investor, eksekutif perusahaan, dan masyarakat umum di Amerika Serikat. Hasilnya menunjukkan mayoritas dari ketiga kelompok tersebut percaya bahwa AI akan berdampak positif bagi masyarakat dalam lima tahun ke depan. Meski begitu, antusiasme masyarakat umum sedikit lebih rendah dibandingkan investor dan eksekutif.
Isu keamanan AI menjadi perhatian besar di luar perusahaan, di mana investor dan masyarakat menginginkan sekitar 5% atau lebih dari anggaran AI dialokasikan untuk keamanan. Tetapi para pemimpin bisnis hanya merencanakan antara 1-5%. Ada juga kesepakatan luas bahwa konten yang dibuat AI harus diberi tanda khusus atau watermark untuk menunjukkan bahwa itu bukan konten asli manusia. Perlindungan hak kekayaan intelektual kreator konten juga sangat didukung.
Selain itu, ada yang setuju bahwa operator pusat data harus memberikan kompensasi kepada masyarakat lokal jika penggunaan AI menyebabkan dampak energi dan lingkungan yang meningkat. Dalam hal keuntungan dari AI, para eksekutif lebih fokus membaginya kepada pemegang saham dan penelitian, sementara masyarakat lebih mendukung agar keuntungan tersebut digunakan untuk pelatihan tenaga kerja dan menurunkan harga produk atau jasa.
Meskipun kebanyakan eksekutif berencana memberikan pelatihan AI untuk karyawan, mereka kurang berniat memberikan bantuan tambahan bagi karyawan yang kehilangan pekerjaan, seperti perpanjangan kompensasi atau pendidikan ulang. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan keterampilan terkait AI lebih diprioritaskan di luar lingkungan perusahaan, sejalan dengan harapan publik yang menginginkan dukungan lebih besar untuk pekerja terdampak.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/joemckendrick/2025/12/13/outside-corporate-walls-skepticism-about-ai/

Analisis Ahli

Stuart Russell
"Sebagai ahli AI terkemuka, saya menekankan pentingnya alokasi investasi yang cukup untuk isu keamanan AI, karena tanpa itu risiko penyalahgunaan dan dampak negatif bisa meningkat secara eksponensial."
Fei-Fei Li
"Pelatihan dan pendidikan AI harus menjadi prioritas utama agar tenaga kerja siap menghadapi transformasi digital, dan hal ini harus didukung secara luas oleh perusahaan dan pemerintah."

Analisis Kami

"Meskipun banyak pemimpin bisnis mulai mengadopsi AI, mereka cenderung memprioritaskan keuntungan pemegang saham daripada kesejahteraan pekerja, yang bisa memicu ketimpangan sosial lebih lanjut. Tuntutan publik untuk tanggung jawab sosial dan transparansi AI harus direspon serius agar teknologi ini membawa manfaat yang adil bagi semua lapisan masyarakat."

Prediksi Kami

Dalam beberapa tahun ke depan, perusahaan kemungkinan akan meningkatkan pelatihan AI untuk karyawan sambil menghadapi tekanan publik terkait keterbukaan, keamanan, dan tanggung jawab sosial, walau perhatian pada kesejahteraan pekerja yang kehilangan pekerjaan masih minim.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menyebabkan peningkatan skeptisisme terhadap kecerdasan buatan?
A
Peningkatan skeptisisme disebabkan oleh kekhawatiran akan hilangnya pekerjaan, masalah etika, dan dampak lingkungan dari kecerdasan buatan.
Q
Bagaimana sikap masyarakat umum terhadap kecerdasan buatan dibandingkan dengan investor dan eksekutif?
A
Sikap masyarakat umum lebih tepid, dengan 58% melihat efek positif, dibandingkan 80% dari investor dan 93% dari eksekutif.
Q
Apa yang diinginkan masyarakat umum mengenai penggunaan AI dalam hal pelatihan dan pengembangan karyawan?
A
Masyarakat umum ingin perusahaan memastikan bahwa pelatihan dan pengembangan AI tersedia untuk karyawan, dan lebih banyak dukungan untuk mereka yang terkena dampak pemutusan hubungan kerja.
Q
Mengapa penting untuk memberikan tanda pada konten yang dihasilkan oleh AI?
A
Memberikan tanda pada konten AI penting untuk transparansi dan menghindari penipuan serta melindungi hak cipta pencipta.
Q
Apa yang menjadi fokus utama Just Capital dalam survei ini?
A
Just Capital fokus pada praktik bisnis yang lebih bertanggung jawab dan dampak sosial dari kecerdasan buatan.