Courtesy of TheVerge
Mengapa Para Ahli AI Optimis, Tapi Publik Amerika Ragu dan Cemas
Mengungkap perbedaan pandangan antara ahli AI dan masyarakat umum tentang masa depan AI dan dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari.
08 Apr 2025, 23.01 WIB
139 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Ada kesenjangan optimisme antara ahli AI dan masyarakat umum mengenai teknologi ini.
- Gen Z merasa cemas tentang dampak AI pada pekerjaan dan kemampuan berpikir kritis mereka.
- Kekhawatiran tentang regulasi AI menunjukkan perlunya lebih banyak transparansi dan kontrol dari masyarakat.
Amerika Serikat - Laporan dari Pew Research Center menunjukkan perbedaan tajam dalam persepsi tentang AI antara para ahli dan masyarakat umum. Para ahli optimis tentang manfaat AI, sementara masyarakat umum merasa cemas dan tidak percaya.
Sebagian besar ahli AI percaya teknologi ini akan memperbaiki pekerjaan mereka, tetapi masyarakat umum khawatir AI akan mengambil pekerjaan mereka. Gen Z, meskipun sangat terlibat dengan alat AI, merasa cemas dan tidak percaya pada teknologi ini.
Kedua kelompok, baik ahli maupun masyarakat umum, menginginkan lebih banyak kontrol atas penggunaan AI dan tidak percaya pemerintah atau perusahaan swasta akan mengatur AI dengan bertanggung jawab. Kepercayaan terhadap AI masih tertinggal meskipun teknologi terus berkembang.
--------------------
Analisis Kami: Jurangnya optimisme ini memperlihatkan bagaimana perbedaan pengalaman antara pembuat dan pengguna teknologi dapat mempengaruhi penerimaan serta kepercayaan terhadap AI. Tanpa komunikasi yang jujur dan kebijakan yang jelas, ketakutan publik hanya akan meningkat dan menghambat potensi besar AI itu sendiri.
--------------------
Analisis Ahli:
Sam Altman: AI akan mulai bergabung dengan dunia kerja pada tahun 2025 dan mengubah output perusahaan secara signifikan.
Zach Hrynowski: Generasi Z sangat skeptis terhadap manfaat AI karena kurang ada kepercayaan terhadap pemerintah, perusahaan besar, dan media.
Academic Expert from Pew Report: Regulasi AI penting tapi pemerintah saat ini belum menunjukkan pemahaman yang cukup untuk mengaturnya dengan efektif.
--------------------
What's Next: Dalam beberapa tahun ke depan, ketidakpercayaan publik terhadap AI dan regulasinya kemungkinan akan memicu tekanan pada pemerintah dan institusi untuk mengembangkan regulasi AI yang lebih transparan dan inklusif, sambil berusaha mengurangi kesenjangan antara ekspektasi pengembang dan kekhawatiran pengguna.
Referensi:
[1] https://theverge.com/ai-artificial-intelligence/644853/pew-gallup-data-americans-dont-trust-ai
[1] https://theverge.com/ai-artificial-intelligence/644853/pew-gallup-data-americans-dont-trust-ai
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditunjukkan oleh survei Pew Research Center tentang pandangan ahli AI dan masyarakat umum?A
Survei menunjukkan bahwa ahli AI merasa optimis tentang manfaat teknologi, sementara masyarakat umum merasa cemas dan tidak percaya.Q
Mengapa ada perbedaan antara optimisme ahli AI dan skeptisisme publik?A
Perbedaan ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman publik tentang AI dan ketidakpercayaan terhadap kemampuan pemerintah untuk mengatur teknologi ini.Q
Bagaimana Gen Z berinteraksi dengan teknologi AI menurut penelitian Gallup?A
Gen Z sangat terlibat dengan alat AI, tetapi mereka merasa cemas dan tidak sepenuhnya percaya pada teknologi tersebut.Q
Apa yang menjadi kekhawatiran utama masyarakat tentang AI?A
Kekhawatiran utama masyarakat adalah bahwa AI akan mengurangi pekerjaan dan mengurangi kemampuan berpikir kritis.Q
Mengapa kepercayaan terhadap regulasi AI oleh pemerintah dan perusahaan swasta rendah?A
Kepercayaan rendah disebabkan oleh pengalaman buruk dengan regulasi teknologi sebelumnya dan kurangnya transparansi dari perusahaan teknologi.