Warga Amerika Skeptis dan Khawatir Soal Peranan AI Dalam Hidup Sehari-hari
Courtesy of TheVerge

Warga Amerika Skeptis dan Khawatir Soal Peranan AI Dalam Hidup Sehari-hari

Artikel ini bertujuan untuk menggambarkan sikap skeptis warga Amerika terhadap AI dan menyoroti kekhawatiran mereka terkait peran AI dalam kehidupan pribadi dan sosial, sehingga pembaca dapat memahami alasan kehati-hatian masyarakat terhadap teknologi ini.

18 Sep 2025, 01.00 WIB
191 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Masyarakat Amerika cenderung skeptis terhadap penggunaan AI dalam kehidupan pribadi.
  • Responden lebih memilih AI untuk tugas analitis daripada untuk aspek kehidupan pribadi seperti cinta dan agama.
  • Ada kekhawatiran yang signifikan tentang kemampuan untuk mengenali informasi yang dihasilkan oleh AI.
Amerika Serikat - Sebuah studi terbaru dari Pew Research Center menunjukkan bahwa separuh warga Amerika merasa lebih khawatir daripada bersemangat terhadap penggunaan AI dalam kehidupan sehari-hari. Angka ini naik signifikan dibandingkan 2021, menunjukkan bahwa kecemasan terhadap teknologi ini semakin meningkat seiring waktu.
Mayoritas masyarakat khawatir AI akan menghambat kemampuan berpikir kreatif dan merusak hubungan sosial yang bermakna antar manusia. Hanya sedikit yang menerima peran AI di bidang kencan atau matchmaking, dan mayoritas ingin AI menjauh dari urusan kehidupan cinta dan kepercayaan agama mereka.
Selain itu, penyebaran misinformasi sangat dikhawatirkan, dengan 18 persen responden menyebutnya sebagai masalah utama. Meski penting untuk mengenali karya yang dihasilkan AI, lebih dari setengah orang tidak percaya diri dalam membedakan karya manusia dan AI.
Menariknya, generasi muda justru menunjukkan tingkat kekhawatiran yang lebih tinggi dibandingkan lansia terkait dampak AI terhadap kemampuan manusia. Ini menjadi indikasi bahwa teknologi baru tidak selalu disikapi dengan optimisme oleh mereka yang paling dekat dengan perubahan teknologi.
Secara keseluruhan, sebagian besar warga Amerika ingin memiliki kontrol lebih besar terhadap bagaimana AI diterapkan dalam hidup mereka, tetapi sebagian besar juga merasa mereka saat ini memiliki sedikit atau bahkan tanpa kendali terhadap penggunaan teknologi tersebut.
Referensi:
[1] https://theverge.com/ai-artificial-intelligence/780184/pew-research-americans-want-ai-out-of-their-personal-lives

Analisis Ahli

Elon Musk
"AI harus dikembangkan dengan pengawasan ketat untuk mencegah dampak sosial yang merusak dan memastikan teknologi ini bermanfaat secara etis."
Fei-Fei Li
"Penting bagi kita untuk mendidik publik agar lebih paham tentang AI, sehingga kekhawatiran bisa dikurangi dengan pemahaman yang benar."

Analisis Kami

"Masyarakat menunjukkan kecerdasan emosional yang tinggi dengan menolak AI mengganggu hubungan personal dan kreativitas, yang memang rawan terdampak oleh otomatisasi. Jika AI terus memasuki ranah pribadi tanpa batas, ada risiko besar hilangnya nilai-nilai kemanusiaan yang mendasar."

Prediksi Kami

Kekhawatiran masyarakat yang terus meningkat kemungkinan akan mendorong regulasi lebih ketat dan pengawasan terhadap penggunaan AI, terlebih di aspek-aspek yang menyentuh kehidupan pribadi dan sosial.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menjadi kekhawatiran utama masyarakat Amerika terhadap AI?
A
Kekhawatiran utama masyarakat Amerika terhadap AI adalah dampaknya yang negatif terhadap kemampuan berpikir kreatif dan hubungan sosial.
Q
Berapa persen responden yang merasa lebih khawatir daripada bersemangat tentang penggunaan AI?
A
50 persen responden merasa lebih khawatir daripada bersemangat tentang penggunaan AI.
Q
Apa pandangan masyarakat tentang peran AI dalam kencan dan pencocokan?
A
Hanya 18 persen responden yang percaya bahwa AI seharusnya memiliki peran dalam kencan dan pencocokan.
Q
Siapa yang lebih khawatir tentang dampak AI, orang muda atau orang tua?
A
Orang muda lebih khawatir tentang dampak AI, dengan 57 persen responden di bawah 30 tahun merasa sangat khawatir.
Q
Apa yang ingin dicapai oleh masyarakat terkait kontrol penggunaan AI dalam kehidupan sehari-hari?
A
Masyarakat ingin lebih banyak kontrol atas bagaimana AI digunakan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi 57 persen merasa tidak memiliki kontrol tersebut.