Telkom Pisahkan Aset Fiber ke Infranexia untuk Perkuat Daya Saing Digital
Courtesy of CNBCIndonesia

Telkom Pisahkan Aset Fiber ke Infranexia untuk Perkuat Daya Saing Digital

Menyampaikan rencana dan proses pemisahan aset fiber optik Telkom Group ke PT Telkom Infrastruktur Indonesia sebagai strategi penguatan daya saing, efisiensi operasional, dan monetisasi aset digital fiber optic.

18 Des 2025, 18.35 WIB
70 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Telkom Group memisahkan aset fiber untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing.
  • Pemisahan aset ini telah disetujui oleh pemegang saham dengan persetujuan 99%.
  • Infranexia diharapkan dapat mengonsolidasikan bisnis konektivitas fiber secara lebih optimal.
Jakarta, Indonesia - Telkom Group akan memisahkan aset fiber optic mereka ke anak perusahaan baru bernama PT Telkom Infrastruktur Indonesia atau Infranexia, mulai 1 Januari 2026. Ini merupakan bagian dari strategi agar Telkom dapat lebih fokus dan kompetitif dalam mengelola aset digitalnya.
Dalam tahap pertama, sekitar 50% aset fiber dengan nilai buku sekitar Rp 35 triliun akan dipindahkan ke Infranexia, dan secara bertahap hingga total mencapai Rp 90 triliun. Pemegang saham juga sudah menyetujui pemisahan aset ini dengan persentase persetujuan yang sangat tinggi.
Valuasi perusahaan baru ini diperkirakan mencapai antara Rp 100 triliun hingga Rp 150 triliun, dengan perhitungan menggunakan multiplier 10x dari EBITDA dan mempertimbangkan utang yang ada. Ini menunjukkan potensi bisnis infrastruktur digital yang sangat besar.
Direktur Utama Telkom, Dian Siswarini, menjelaskan bahwa langkah ini adalah bagian dari strategi Telkom 30 tahun 2030 untuk memperkuat kekuatan fundamental perusahaan dan mengoptimalkan aset strategis seperti fiber optic. Hal ini akan mendukung layanan wholesale dan percepatan digitalisasi nasional.
Dengan pemisahan ini, Telkom berharap dapat meningkatkan efisiensi operasional, transparansi bisnis wholesale, serta memaksimalkan peran sebagai ekosistem digital nasional yang inklusif dan kompetitif, sehingga mendukung transformasi digital Indonesia secara luas.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251218180318-37-695545/sumber-duit-baru-telkom-beroperasi-1-januari-valuasinya-rp150-triliun

Analisis Ahli

Dian Siswarini
"Langkah ini memperkuat daya saing Telkom Group melalui optimalisasi aset digital yang menjadi tulang punggung transformasi digital nasional."
Seno Soemadji
"Pemisahan aset ini mendapatkan kepercayaan tinggi dari pemegang saham dan memaksimalkan monetisasi aset fiber optic Telkom."

Analisis Kami

"Langkah strategis pemisahan aset fiber Telkom ke Infranexia sangat tepat untuk meningkatkan fokus bisnis dan pengelolaan aset yang lebih maksimal. Ini sekaligus memposisikan Telkom Group lebih kompetitif di era digital dengan struktur bisnis yang lebih transparan dan efisien."

Prediksi Kami

Dengan pemisahan aset ini, Infranexia akan tumbuh sebagai entitas bisnis infrastruktur fiber optic utama di Indonesia, mempercepat ekspansi jaringan broadband dan mendukung transformasi digital nasional hingga 2030.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dilakukan Telkom Group terkait aset fiber?
A
Telkom Group melakukan pemisahan aset fiber perusahaan ke PT Telkom Infrastruktur Indonesia.
Q
Kapan legal day one untuk pemisahan aset tersebut dimulai?
A
Legal day one untuk pemisahan aset dimulai pada 1 Januari 2026.
Q
Apa nilai buku dari aset yang dipisahkan pada tahap pertama?
A
Nilai buku dari aset yang dipisahkan pada tahap pertama sebesar Rp 35 triliun.
Q
Apa tujuan dari pemisahan aset ini menurut Telkom Group?
A
Tujuan dari pemisahan aset ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing Telkom Group dalam industri digital.
Q
Siapa yang merupakan Direktur Utama Telkom dan apa perannya dalam pemisahan ini?
A
Dian Siswarini adalah Direktur Utama Telkom dan berperan dalam menjelaskan strategi pemisahan aset tersebut.