Telkom Bentuk Infranexia Jadi Sumber Pendapatan Baru dari Fiber Optik
Courtesy of CNBCIndonesia

Telkom Bentuk Infranexia Jadi Sumber Pendapatan Baru dari Fiber Optik

Memaparkan tentang pembentukan anak perusahaan baru Infranexia yang akan menjadi sumber pendapatan baru Telkom dengan mengelola aset fiber optik secara terpisah untuk meningkatkan efisiensi dan pengembalian investasi di sektor infrastruktur digital.

02 Des 2025, 07.50 WIB
76 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Infranexia dibentuk untuk mengelola aset infrastruktur fiber optik Telkom.
  • Sekitar 60 persen aset fiber optik Telkom akan dialihkan ke Infranexia.
  • Transformasi Telkom bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan optimalisasi aset bagi pemegang saham.
Jakarta, Indonesia - Telkom Indonesia sedang melakukan langkah strategis dengan membentuk anak perusahaan baru bernama Infranexia yang akan mengelola aset fiber optik dari perusahaan induk. Aset ini sangat besar, mencapai 173.000 kilometer yang setara dengan empat kali lingkaran bumi.
Nilai aset yang dipindahkan ke Infranexia saat pembelian mencapai Rp 130 triliun, dan setelah depresiasi nilai buku aset diperkirakan sebesar Rp 90 triliun. Pendapatan Infranexia saat ini mencapai Rp 2,7 triliun, mayoritas dari perusahaan dalam grup Telkom.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang berlangsung bulan ini, disetujui pemindahan sekitar 60 persen aset fiber optik ke Infranexia dengan sisanya akan diserahkan pada pertengahan 2026. Hal ini juga melibatkan pemindahan karyawan terkait.
Transformasi ini bagian dari strategi besar Telkom untuk menjadi holding perusahaan yang lebih terstruktur, membagi bisnis menjadi empat area utama yaitu B2C, B2B infrastruktur, B2B internasional, dan B2B layanan ICT. Infranexia termasuk dalam kelompok bisnis B2B infrastruktur bersama beberapa anak perusahaan lainnya.
Tujuan utama dari perubahan ini adalah untuk mengoptimalkan penggunaan aset dan modal agar pengembalian investasi dari sektor infrastruktur digital dapat maksimal. Selain itu, strategi ini juga menghilangkan tumpang tindih dan konflik antar anak perusahaan sehingga pengelolaan jadi lebih efektif.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251202060018-37-690180/sumber-duit-baru-telkom-bakal-setara-telkomsel-ini-namanya

Analisis Ahli

Indra Utoyo (Analis Telekomunikasi)
"Ini adalah strategi tepat untuk meningkatkan nilai aset dan menghilangkan konflik internal antar anak perusahaan, yang selama ini menjadi penghambat efisiensi operasi Telkom."

Analisis Kami

"Langkah pemisahan aset ke Infranexia menunjukkan kematangan manajemen Telkom dalam menghadapi era digital yang membutuhkan investasi besar dan pemanfaatan aset yang efisien. Jika strategi ini dijalankan dengan baik, Telkom bisa mengkatalisasi pertumbuhan sektor B2B infrastruktur dan memperbesar return saham yang selama ini sangat bergantung pada Telkomsel."

Prediksi Kami

Dengan struktur holding baru dan pengelolaan aset secara fokus oleh Infranexia, kemungkinan besar produktivitas dan pendapatan dari bisnis infrastruktur digital Telkom akan meningkat signifikan dalam beberapa tahun ke depan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan dari pembentukan Infranexia?
A
Tujuan dari pembentukan Infranexia adalah untuk mengelola aset infrastruktur fiber optik dan memaksimalkan kontribusi terhadap pendapatan Telkom.
Q
Berapa nilai aset yang ditransfer ke Infranexia?
A
Nilai aset yang ditransfer ke Infranexia mencapai Rp 130 triliun saat pembelian.
Q
Apa kontribusi pendapatan Infranexia saat ini?
A
Pendapatan Infranexia saat ini mencapai Rp 2,7 triliun, dengan 88 persen berasal dari perusahaan lain di Telkom Group.
Q
Siapa yang mengelola bisnis B2C di Telkom?
A
Bisnis B2C di Telkom sepenuhnya dikelola oleh Telkomsel.
Q
Apa yang dimaksud dengan strategi TLKM 30?
A
Strategi TLKM 30 adalah proses transformasi Telkom untuk merapikan perusahaan-perusahaan di dalam grup agar tidak tumpang tindih.