Peralihan Tren Pendidikan: Kejuruan Jadi Solusi Kekurangan Tenaga Terampil
Courtesy of CNBCIndonesia

Peralihan Tren Pendidikan: Kejuruan Jadi Solusi Kekurangan Tenaga Terampil

Artikel ini bertujuan mengajak pembaca memahami perubahan tren pendidikan dan pasar kerja, khususnya pentingnya pelatihan kejuruan dan magang sebagai solusi kekurangan tenaga kerja terampil serta alternatif terhadap pendidikan tinggi yang semakin mahal dan kurang relevan.

21 Des 2025, 11.45 WIB
194 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Biaya pendidikan tinggi yang tinggi mempengaruhi keputusan generasi muda untuk tidak melanjutkan kuliah.
  • Pekerjaan manual dan kejuruan semakin diminati, sementara gelar sarjana memiliki hasil yang bervariasi.
  • Keterampilan kejuruan sangat dibutuhkan di pasar kerja, dan sistem pendidikan harus beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan industri.
Jakarta, Amerika Serikat - Generasi muda di Amerika mulai meragukan nilai pendidikan tinggi karena tingginya biaya kuliah dan kurangnya keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Survei Gallup menunjukkan hampir 25% orang Amerika tidak percaya pada pendidikan tinggi atau memilih untuk tidak kuliah karena alasan biaya.
Biaya kuliah di universitas negeri Amerika telah meningkat dua kali lipat selama 30 tahun terakhir, sementara lulusan universitas banyak yang bekerja di posisi di bawah standar mereka. Di sisi lain, pekerjaan manual dan kejuruan semakin populer karena dianggap memberikan prospek yang lebih realistis dan memuaskan.
Media sosial seperti TikTok dan Instagram menjadi sarana populer bagi kaum muda untuk memperlihatkan pekerjaan kejuruan seperti tukang ledeng dan tukang listrik yang diminati oleh banyak orang. Survei juga menemukan bahwa lebih banyak orang dewasa menyarankan anak muda untuk mengikuti pendidikan kejuruan daripada kuliah.
Permintaan tenaga kerja kejuruan sangat tinggi terutama di bidang manufaktur canggih, pertahanan, dan teknologi seperti pengelasan, listrik, dan perbaikan mesin yang tidak memerlukan gelar sarjana namun membutuhkan pelatihan khusus. Program magang sambil kuliah menjadi model yang efektif dan banyak diminati di beberapa negara.
Perusahaan besar seperti BAE Systems dan TSMC memimpin dalam program magang yang menggabungkan pendidikan dan pelatihan langsung di tempat kerja. Model ini diharapkan dapat menjawab kekurangan tenaga kerja terampil dan membantu mempersiapkan generasi muda secara lebih praktis dan realistis menghadapi dunia kerja.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251221102447-37-696026/gara-gara-ai-banyak-gen-z-lebih-pilih-jadi-tukang-ketimbang-kuliah

Analisis Ahli

Sujai Shivakumar
"Kurangnya koordinasi antara sekolah, industri, dan pemerintah menghambat efektivitas sistem pelatihan kejuruan dan memperkuat stigma negatif terhadap pekerjaan kerah biru."
Ursula Renold
"Sistem pendidikan seperti di Swiss yang memungkinkan perpindahan fleksibel antara jalur akademik dan kejuruan adalah solusi terbaik untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja secara komprehensif."

Analisis Kami

"Fenomena saat ini menunjukkan bahwa pendidikan tinggi harus beradaptasi dengan perubahan zaman dan tuntutan industri dengan mengintegrasikan keterampilan praktis. Kegagalan sistem pendidikan akademik dalam menjembatani kebutuhan industri berpotensi membuat era pendidikan tinggi kehilangan relevansi bagi banyak orang muda."

Prediksi Kami

Ke depan, sistem pelatihan kejuruan dan program magang yang terintegrasi dengan dunia industri akan menjadi model utama dalam mempersiapkan tenaga kerja, menggantikan dominasi pendidikan tinggi tradisional yang semakin tidak mampu memenuhi kebutuhan praktis pasar kerja.