Courtesy of InterestingEngineering
Peneliti dari Beijing Institute of Technology telah menciptakan robot tikus yang dilatih dengan kecerdasan buatan (AI) untuk mempelajari perilaku sosial tikus. Robot ini dirancang menyerupai tikus asli, dengan kemampuan bergerak yang fleksibel dan dilengkapi dengan roda untuk meningkatkan kecepatan. Robot ini dapat berinteraksi dengan tikus hidup, baik secara agresif maupun ramah, dan bahkan dilapisi dengan urin tikus untuk membuatnya lebih akrab dan tidak menakutkan bagi tikus nyata.
Dalam serangkaian eksperimen, robot ini berhasil berinteraksi dengan tikus selama lebih dari tiga jam, dan peneliti menemukan bahwa tikus menunjukkan ketakutan saat robot bersikap agresif, tetapi berperilaku positif saat robot berinteraksi dengan cara yang lebih bermain. Temuan ini menunjukkan bahwa robot dapat mempengaruhi respons emosional tikus dan membuka peluang baru untuk memahami interaksi sosial antara hewan dan kecerdasan buatan. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan hewan laboratorium dan memberikan wawasan lebih dalam tentang perilaku hewan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh tim dari Institut Teknologi Beijing?A
Tujuan dari penelitian adalah untuk mempelajari perilaku sosial tikus dengan menggunakan robotik rat yang dilatih AI.Q
Bagaimana robotik rat dirancang untuk berinteraksi dengan tikus hidup?A
Robotik rat dirancang untuk meniru perilaku fisik dan sosial tikus, termasuk gerakan dan aroma yang mirip.Q
Apa yang dilakukan robotik rat untuk meningkatkan penerimaan sosialnya di antara tikus?A
Robotik rat dilapisi dengan urin tikus untuk menyamarkan bau buatan dan membuatnya lebih akrab bagi tikus.Q
Apa hasil dari eksperimen yang dilakukan dengan robotik rat dan tikus hidup?A
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa tikus menunjukkan ketakutan saat robot bertindak agresif, tetapi berperilaku positif saat berinteraksi secara bermain.Q
Mengapa sistem biohybrid dianggap penting dalam memahami interaksi sosial?A
Sistem biohybrid dianggap penting karena dapat membantu memahami interaksi sosial antara manusia dan kecerdasan buatan.