
BlackRock baru saja meluncurkan ETF Bitcoin bernama iShares Bitcoin Trust (IBIT) pada Januari 2024. Sejak peluncuran, volatilitas harga ETF ini terus menurun dan mencapai catatan terendah 47,64 dalam periode 90 hari terakhir. Penurunan volatilitas ini menarik perhatian para investor besar yang lebih berhati-hati dalam mengambil risiko.
Senior analis ETF dari Bloomberg, Eric Balchunas, menyebutkan bahwa volatilitas yang rendah bisa menjadi siklus berulang. Ketika volatilitas menurun, semakin banyak investor besar atau institusi yang tertarik untuk membeli, dan masuknya mereka ini justru membuat harga semakin stabil serta menurunkan volatilitas lebih lanjut.
IBIT menunjukkan performa yang jauh lebih baik dibandingkan dengan ETF Bitcoin lainnya, seperti Fidelity Wise Origin Bitcoin Fund yang hanya menarik dana sebesar kurang dari Rp 197.34 triliun ($12 miliar) , sementara IBIT berhasil menarik dana masuk sebesar Rp 805.80 triliun ($49 miliar) dalam beberapa bulan saja.
Perbedaan dengan perusahaan seperti Strategy (MSTR) adalah sisi investor yang tertarik pada produk tersebut. MSTR lebih menarik bagi para spekulan dan trader opsi karena volatilitasnya yang lebih tinggi, tapi sekarang volatilitas MSTR juga mulai menurun, yang membuat pergerakannya kurang aktif.
Secara keseluruhan, tren ini menandakan bahwa Bitcoin mulai dipandang sebagai aset "emas digital" yang lebih stabil daripada sekadar aset teknologi spekulatif. Dengan masuknya investor besar dan volatilitas yang stabil, pasar Bitcoin ETF menjadi semakin menarik dan menjanjikan untuk jangka panjang.