
Munculnya mata uang digital yang dikeluarkan oleh pemerintah seperti CBDCs memicu kekhawatiran mengenai privasi dan kendali atas dana pribadi. China menjadi contoh utama dengan ekspansi uji coba digital yuan yang membuat sejumlah investor mencari cara alternatif untuk melindungi uangnya, salah satunya dengan membeli Bitcoin.
Bitcoin dianggap sebagai aset yang dapat melindungi privasi karena tidak dikontrol secara langsung oleh pemerintah. Pada awal 2023, ketika China memperluas program digital yuan, harga Bitcoin naik tajam, menunjukkan adanya lari modal yang mencari perlindungan di aset ini.
Meski 94% bank sentral dunia mengeksplorasi CBDCs, penolakan politik di Amerika Serikat membuat penerapan digital dollar masih jauh dari kenyataan di sana. Ini berbeda dengan China yang aktif mengendorse digital yuan, sehingga terjadi dinamika berbeda antara kedua negara terhadap CBDC.
Namun, Bitcoin bukan solusi sempurna. Pasokannya dibatasi dan cocok sebagai penyimpan nilai. Untuk transaksi harian, Bitcoin masih kalah cepat dan mahal dibandingkan uang tunai atau sistem konvensional. Meski demikian, kekhawatiran soal privasi terus memberikan dukungan bagi harga dan permintaan Bitcoin.
Investor harus realistis bahwa Bitcoin bukan pengganti uang fiat secara penuh, tapi ketakutan dan aturan ketat yang datang dari CBDCs di beberapa negara bisa membuat minat terhadap Bitcoin meningkat. Di sisi lain, memilih saham yang dipilih oleh para analis profesional juga bisa menjadi pilihan investasi yang menjanjikan.