Startup Fintech Mengembangkan Operasi di Hong Kong

Syfe adalah sebuah platform investasi digital yang berbasis di Singapura dan ingin memperluas layanan manajemen kekayaannya di Hong Kong. Mereka baru saja mendapatkan dana sebesar USRp 1.32 triliun ($80 juta) dalam pendanaan seri C untuk membantu rencana ekspansi ini. Dengan dana segar sebesar USRp 871.59 miliar ($53 juta) yang berasal dari pendanaan ekuitas, total investasi yang telah didapatkan Syfe sejak pendiriannya mencapai USRp 2.17 triliun ($132 juta) . Dana ini akan digunakan untuk meningkatkan layanan dan proses pendaftaran di pasar Asia, khususnya di Hong Kong. Pendiri Syfe, Dhruv Arora, menyebutkan bahwa layanan perbankan pribadi sering kali sulit dijangkau oleh banyak orang. Oleh karena itu, Syfe ingin menyediakan produk dan layanan yang sederhana, terjangkau, dan inovatif untuk memenuhi kebutuhan investor di kawasan ini. Rencana ekspansi Syfe di Hong Kong sangat berarti karena kota ini adalah pusat hedge fund terbesar di Asia dan pasar manajemen kekayaan yang besar. Data menunjukkan bahwa pada akhir 2023, nilai pasar aset dan manajemen kekayaan Hong Kong mencapai USRp 65.78 quadriliun ($4 triliun) . Sebagian besar pendanaan di pasar Hong Kong ini (64 persen) berasal dari investor luar, menegaskan pentingnya peran Hong Kong dalam pengelolaan kekayaan lintas batas di Asia. Syfe berusaha memanfaatkan posisi strategis ini untuk berkembang lebih jauh.

Syfe adalah platform investasi digital yang berbasis di Singapura dan tengah melakukan ekspansi di Hong Kong, kota yang menjadi pusat pengelolaan kekayaan dan hedge fund terbesar di Asia. Ekspansi ini bertujuan untuk memperluas produk dan layanan manajemen kekayaan Syfe di kawasan Asia-Pasifik. Perusahaan baru saja menutup pendanaan Seri C senilai 80 juta dolar AS, termasuk pendanaan ekuitas baru sebesar 53 juta dolar AS dengan valuasi yang lebih tinggi. Hingga kini, total pendanaan Syfe telah mencapai 132 juta dolar AS sejak pendiriannya pada 2019. Menurut CEO Syfe, Dhruv Arora, banyak orang tidak mampu mengakses layanan bank pribadi yang mahal. Oleh karena itu, Syfe hadir untuk menyediakan nasihat investasi dan produk berkualitas dengan harga terjangkau, khususnya di pasar Hong Kong dan Asia. Pasar manajemen kekayaan di Hong Kong sangat besar, mencapai sekitar 4 triliun dolar AS pada akhir 2023. Sebagian besar dana di Hong Kong berasal dari investor luar, menjadikan kota ini sebagai tempat penting bagi bisnis keuangan lintas batas. Syfe berharap dengan pendanaan baru ini, perusahaan dapat memperbaiki layanan dan proses pendaftaran (onboarding) bagi klien di Hong Kong serta memperkuat posisinya di pasar manajemen kekayaan Asia-Pasifik.

Syfe adalah perusahaan robo-adviser dari Singapura yang baru saja mengumpulkan dana segar sebesar USRp 1.32 triliun ($80 juta) untuk mengembangkan produk pengelolaan kekayaannya di Hong Kong. Dana ini merupakan bagian dari putaran pendanaan Seri C yang menguatkan posisi Syfe di pasar keuangan regional. Melalui pendanaan ini, Syfe ingin memberikan solusi investasi yang sederhana dan inovatif bagi para investor. Dengan teknologi berbasis AI, Syfe menawarkan layanan keuangan otomatis yang bisa diakses tanpa perlu bertemu langsung dengan penasihat manusia, sehingga biaya bisa ditekan. Ekspansi Syfe di Hong Kong juga menandai pentingnya kota tersebut sebagai pusat dana lindung nilai terbesar di Asia dan pasar manajemen kekayaan lintas negara yang sangat signifikan, dengan nilai aset yang mencapai lebih dari USRp 65.78 quadriliun ($4 triliun) pada akhir 2023. Sebagian besar dana yang dikelola di Hong Kong berasal dari investor luar negeri, yakni mencapai 64 persen, yang menunjukkan ketergantungan kota ini pada pasar global dan kepercayaan dunia internasional terhadap ekosistem keuangannya. Menurut CEO Syfe, Dhruv Arora, pendanaan terbaru akan digunakan untuk meningkatkan layanan pelanggan dan proses pendaftaran di Hong Kong dan wilayah Asia-Pasifik yang lebih luas agar lebih mudah diakses dan efisien.