Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Pomodo
TwitterInstagram
Tentang
TeknologiKecerdasan BuatanKendaraan Listrik dan BateraiKeamanan SiberPengembangan SoftwareGadgets dan WearablePermainan Console, PC, Mobile dan VRRobotika
BisnisEkonomi MakroStartup dan KewirausahaanManajemen dan Strategi BisnisMarketing
SainsFisika dan KimiaMatematikaNeurosains and PsikologiKesehatan dan Obat-obatanIklim dan LingkunganAstronomi dan Penjelajahan Luar Angkasa
FinansialMata Uang KriptoInvestasi dan Pasar ModalPerencanaan KeuanganPerbankan dan Layanan KeuanganKebijakan Fiskal
Stories
Sains

Perlombaan Global dalam Teknologi Militer Hipersonik dan Nuklir Semakin Intens

Share

Negara-negara seperti AS, China, dan Rusia semakin meningkatkan pengembangan teknologi militer hipersonik dan nuklir. Kemajuan ini mencakup peluncuran baterai misil Dark Eagle oleh AS, pengembangan senjata hipersonik oleh China, serta inovasi nuklir oleh Rusia, yang bersama-sama mengubah lanskap keamanan global.

15 Jun 2025, 19.00 WIB

Keramik Karbida Cina Tahan Suhu 3.600°C, Inovasi untuk Teknologi Hipersonik

Keramik Karbida Cina Tahan Suhu 3.600°C, Inovasi untuk Teknologi Hipersonik
Para ilmuwan di Cina berhasil menciptakan keramik karbida yang mampu bertahan pada suhu hingga 3.600 derajat Celsius bahkan di lingkungan yang penuh oksigen. Ini merupakan loncatan penting karena suhu ini jauh melebihi batas bahan yang tersedia saat ini, yang biasanya gagal sebelum mencapai 3.000 derajat Celsius. Bahan yang tahan suhu tinggi sangat dibutuhkan untuk sejumlah teknologi canggih seperti pesawat hipersonik dan mesin energi yang harus bertahan dalam kondisi panas ekstrem. Saat ini, bahan seperti paduan logam dan komposit karbon memiliki batas tetap yang sulit dilampaui, terutama jika terpapar oksigen yang menyebabkan kerusakan. Keramik yang dikembangkan oleh tim dari South China University of Technology ini menggunakan desain multi-komponen high-entropy, yang memungkinkan material tersebut memiliki stabilitas tinggi meski pada suhu yang sangat ekstrem dan dalam kondisi beroksigen. Sebagai perbandingan, pelindung panas SpaceX Starship bisa menahan sekitar 1.371 derajat Celsius, dan komposit karbon yang dibakar dengan cepat saat terkena udara di atas 370 derajat Celsius. Jadi, material baru ini jauh lebih unggul di berbagai aspek ketahanan panas. Penemuan ini membuka harapan besar bagi masa depan teknologi aerospace dan energi, di mana material yang mampu bertahan di suhu tinggi dapat meningkatkan performa dan keandalan alat di lapangan yang sebelumnya terbatas oleh bahan konvensional.
14 Jun 2025, 20.34 WIB

Angkatan Darat AS Siapkan Baterai Kedua Rudal Hipersonik Dark Eagle 2026

Angkatan Darat AS Siapkan Baterai Kedua Rudal Hipersonik Dark Eagle 2026
Angkatan Darat Amerika Serikat berencana untuk memasang baterai rudal hipersonik kedua yang dikenal dengan nama Dark Eagle pada tahun 2026. Baterai pertama sudah beroperasi dan digunakan untuk pelatihan dan pengujian. Rudal ini sangat cepat dan mampu menyerang target dengan presisi tinggi sebelum musuh dapat bereaksi. Dark Eagle merupakan rudal jarak jauh yang mampu menempuh jarak sekitar 1.1166.77 km (725 mil) dengan kecepatan lebih dari lima kali kecepatan suara. Ini menjadikannya salah satu senjata tercepat yang pernah dikembangkan oleh militer AS. Kecepatan tinggi ini membuatnya sangat sulit dideteksi dan dicegat. Setiap baterai terdiri dari beberapa peluncur yang dipasang pada trailer mobile, sehingga dapat bergerak cepat setelah peluncuran untuk menghindari serangan balasan. Baterai pertama ditempatkan di Joint Base Lewis-McChord, Washington, dan dikelola oleh batalion yang fokus mengintegrasikan kemampuan lintas domain. Dark Eagle menggunakan teknologi Hypersonic Glide Body yang meluncur dengan manuver tidak terduga di atmosfer atas, sehingga sulit dilacak oleh radar dan sistem pertahanan musuh. Ini cocok untuk menyerang pertahanan udara, pusat komando, dan target bergerak dalam zona Anti-Akses/Penolakan Wilayah. Sistem ini mengisi celah antara rudal taktis dan strategis, memberikan militer AS kemampuan serangan yang cepat, fleksibel, dan mematikan. Dengan kemampuan tersebut, Dark Eagle diharapkan menjadi senjata penting dalam peperangan masa depan yang mengutamakan kecepatan, ketepatan, dan mobilitas.
13 Jun 2025, 19.00 WIB

China Siapkan Teknologi Pengisian Bahan Bakar Satelit di Orbit Tinggi

China Siapkan Teknologi Pengisian Bahan Bakar Satelit di Orbit Tinggi
China sedang mengembangkan teknologi canggih untuk pengisian bahan bakar antar-satelit di orbit tinggi dengan menggunakan satelit Shijian-25 dan Shijian-21. Misi ini bertujuan untuk memperpanjang masa pakai satelit dan efisiensi misinya di ruang angkasa, yang berpotensi mengubah cara operasi satelit di masa depan. Shijian-25 diluncurkan pada tahun ini dan secara bertahap mendekati posisi Shijian-21. Satelit ini dipersiapkan untuk mengoperasikan lengan robotik guna menambatkan dan mengisi bahan bakar ke Shijian-21, yang telah kehabisan bahan bakar setelah menjalankan tugas menunda satelit lain ke orbit yang lebih tinggi. Sebagai tanggapan, Amerika Serikat mengerahkan dua satelit pengawasan militernya, USA 270 dan USA 271, untuk memantau gerakan dan aktivitas satelit China tersebut secara dekat. Pengerahan satelit ini dinilai sangat tidak umum dan menunjukkan pentingnya misi yang sedang berlangsung. Teknologi pengisian bahan bakar di orbit telah lama dianggap sebagai kunci untuk memperpanjang umur satelit, mengurangi biaya, dan mendukung keberlanjutan lingkungan di ruang angkasa dengan menekan jumlah sampah antariksa. Pada tahun 2007, DARPA berhasil melakukan misi Orbital Express yang menjadi langkah awal dalam teknologi ini di orbit rendah. Misi pengisian bahan bakar satelit China ini membuka babak baru dalam eksplorasi ruang angkasa dan bagaimana negara-negara besar bersaing dan beradaptasi dengan teknologi baru, sekaligus meningkatkan keamanan dan pengawasan antar negara dalam ruang angkasa.
12 Jun 2025, 01.17 WIB

Oklo Deploy Reaktor Mikro Nuklir Aurora untuk Ketahanan Energi Militer di Alaska

Oklo Deploy Reaktor Mikro Nuklir Aurora untuk Ketahanan Energi Militer di Alaska
Oklo telah mendapat persetujuan awal dari Defense Logistics Agency Energy untuk menyebarkan reaktor mikro nuklir bernama Aurora di Eielson Air Force Base, Alaska. Reaktor ini akan menyediakan energi listrik dan panas secara mandiri, menghilangkan ketergantungan pada bahan bakar eksternal yang sulit didapat di lokasi terpencil. Teknologi Aurora merupakan generasi baru reaktor cepat yang menggunakan pendingin logam cair, berbeda dari reaktor air ringan biasa. Reaktor ini dapat berjalan hingga 10 tahun tanpa perlu pengisian bahan bakar kembali, sehingga sangat cocok digunakan dalam kondisi operasi sulit dan terisolasi. Aurora menggunakan bahan bakar uranium beranotasi tinggi rendah diperkaya (HALEU) yang dapat diproduksi dan didaur ulang di fasilitas di Idaho. Hal ini mendukung pengurangan limbah nuklir dan menjamin ketersediaan bahan bakar secara domestik tanpa bergantung pada pemasok asing. Eielson Air Force Base memiliki kondisi lingkungan yang ekstrem dan tantangan logistik besar. Dengan menggunakan reaktor mikro Aurora, pangkalan militer ini dapat memiliki sumber energi yang aman, dapat diandalkan, dan ramah lingkungan, mengurangi risiko gangguan operasi akibat masalah pasokan energi. Keberhasilan Oklo dalam proyek ini akan menjadi tonggak penting bagi penerapan reaktor mikro nuklir di militer AS. Ini dapat membuka jalan bagi pengembangan jaringan energi terdesentralisasi yang tahan serangan dan siap mendukung operasi militer masa depan di berbagai daerah konflik.
11 Jun 2025, 22.22 WIB

Langkah Penting Rosatom Tutup Siklus Bahan Bakar Nuklir dengan TVS-5

Langkah Penting Rosatom Tutup Siklus Bahan Bakar Nuklir dengan TVS-5
Rosatom telah memulai pengoperasian bahan bakar nuklir generasi kelima yang disebut TVS-5 pada reaktor VVER-1200 di pembangkit listrik tenaga nuklir Novovoronezh. Ini adalah langkah penting untuk mengimplementasikan siklus bahan bakar nuklir tertutup yang memungkinkan bahan bakar nuklir bekas digunakan kembali untuk menghasilkan listrik. Pabrik Novosibirsk Chemical Concentrates Plant yang berada di bawah Rosatom memproduksi bahan bakar ini secara otomatis dan dalam skala industri. Produksi otomatis ini penting agar bahan bakar uranium-plutonium untuk reaktor dapat dibuat secara efisien dan siap mendukung sistem tenaga nuklir komponen ganda. Bahan bakar TVS-5 dioperasikan secara pilot dengan masa uji selama tiga siklus bahan bakar yang masing-masing berlangsung 18 bulan. Pengisian bahan bakar dilakukan saat pemeliharaan terjadwal di reaktor Unit 6 Novovoronezh, dan diawasi oleh regulator nuklir nasional Rusia, Rostechnadzor. Penerapan bahan bakar ini menjadi tonggak kemajuan dalam mengembangkan sistem tenaga nuklir yang menggabungkan reaktor neutron cepat dan thermal yang bisa memproses dan menggunakan kembali uranium serta plutonium secara efektif. Ini diharapkan membuat siklus bahan bakar menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan. Pimpinan dan ahli dari Rosatom percaya bahwa proyek ini akan memberikan kontribusi besar untuk masa depan industri tenaga nuklir Rusia serta membuka berbagai peluang baru dalam pengembangan energi nuklir, khususnya dalam konteks penggunaan bahan bakar yang berkelanjutan.
11 Jun 2025, 20.09 WIB

Teknologi Mikroreaktor NuCube Uji Energi Suhu Tinggi di Utah untuk Masa Depan

Sebuah laboratorium energi di Utah bekerja sama dengan perusahaan asal California, NuCube Energy, untuk menguji teknologi mikroreaktor nuklir yang inovatif. Reaktor ini mampu menghasilkan panas dengan suhu sangat tinggi, lebih dari 1.832°F (1.000°C), yang membuka peluang besar bagi daerah terpencil dan industri. Pengujian mikroreaktor ini akan dilakukan di Utah San Rafael Energy Research Center (USREL) yang memiliki fasilitas canggih untuk teknologi pembangkit energi terbaru. Kolaborasi ini juga menandai langkah penting untuk memperkenalkan reaktor modular NuCube ke pasar energi. NuCube menggunakan bahan bakar TRISO dan teknologi heat pipe yang membantu meminimalkan bagian yang bergerak dalam reaktor sehingga lebih aman dan andal. Mikroreaktor ini juga ditempatkan dalam kompartemen stainless steel yang membuat proses perizinan lebih mudah dan meningkatkan keselamatan. Keunggulan lain dari reaktor ini adalah kemampuannya menghasilkan listrik melalui panas suhu tinggi dan dapat beroperasi secara mandiri tanpa harus terhubung dengan jaringan listrik yang ada. Hal ini sangat potensial untuk membantu wilayah pedesaan dan industri yang membutuhkan energi berkualitas tinggi tetapi sulit terjangkau oleh jaringan listrik utama. Para pemimpin proyek dan pejabat di Utah percaya bahwa pengujian di USREL akan menjadi kunci dalam membawa teknologi terbaru ini ke pasar dengan cepat dan aman. Mereka berharap teknologi ini dapat membuat energi bersih, terjangkau, dan andal tersedia untuk lebih banyak masyarakat di masa depan.

Baca Juga

  • Perlombaan Global dalam Teknologi Militer Hipersonik dan Nuklir Semakin Intens

  • Terobosan dalam Antarmuka Otak-Komputer Memberdayakan Komunikasi bagi Pasien Paralisis

  • Kemajuan dalam Antarmuka Otak-Komputer Memungkinkan Bicara untuk Pasien Paralisis

  • Lembaga Nonprofit Anne Wojcicki Mengakuisisi 23andMe di Tengah Permintaan Penghapusan Data

  • Beberapa Kecelakaan Boeing 787 Air India Menimbulkan Kekhawatiran Keamanan Penerbangan