
Angkatan Darat Amerika Serikat berencana untuk memasang baterai rudal hipersonik kedua yang dikenal dengan nama Dark Eagle pada tahun 2026. Baterai pertama sudah beroperasi dan digunakan untuk pelatihan dan pengujian. Rudal ini sangat cepat dan mampu menyerang target dengan presisi tinggi sebelum musuh dapat bereaksi.
Dark Eagle merupakan rudal jarak jauh yang mampu menempuh jarak sekitar 1.1166.77 km (725 mil) dengan kecepatan lebih dari lima kali kecepatan suara. Ini menjadikannya salah satu senjata tercepat yang pernah dikembangkan oleh militer AS. Kecepatan tinggi ini membuatnya sangat sulit dideteksi dan dicegat.
Setiap baterai terdiri dari beberapa peluncur yang dipasang pada trailer mobile, sehingga dapat bergerak cepat setelah peluncuran untuk menghindari serangan balasan. Baterai pertama ditempatkan di Joint Base Lewis-McChord, Washington, dan dikelola oleh batalion yang fokus mengintegrasikan kemampuan lintas domain.
Dark Eagle menggunakan teknologi Hypersonic Glide Body yang meluncur dengan manuver tidak terduga di atmosfer atas, sehingga sulit dilacak oleh radar dan sistem pertahanan musuh. Ini cocok untuk menyerang pertahanan udara, pusat komando, dan target bergerak dalam zona Anti-Akses/Penolakan Wilayah.
Sistem ini mengisi celah antara rudal taktis dan strategis, memberikan militer AS kemampuan serangan yang cepat, fleksibel, dan mematikan. Dengan kemampuan tersebut, Dark Eagle diharapkan menjadi senjata penting dalam peperangan masa depan yang mengutamakan kecepatan, ketepatan, dan mobilitas.