Konflik baru saja meningkat di Timur Tengah setelah serangan udara Israel ke Iran, yang menimbulkan respons dan ancaman keras dari kedua belah pihak. Amerika Serikat juga terlibat dalam memantau situasi, sementara ketegangan terus bertambah dan membuat dunia semakin waspada.
Pada malam tanggal 17 Juni, pesawat militer rahasia Amerika Serikat, E-4B Nightwatch, melakukan penerbangan tak biasa ke Joint Base Andrews di dekat Washington, DC. Pesawat ini dikenal sebagai "pesawat kiamat" karena kemampuannya sebagai pusat komando nasional di udara bila terjadi keadaan darurat besar, termasuk perang nuklir.
Penerbangan E-4B kali ini berbeda dari yang biasa dilakukan, dengan rute melingkar dan penggunaan callsign ORDER01 yang mengindikasikan misi lebih penting daripada latihan standar. Penerbangan ini berlangsung tidak lama setelah Presiden Trump menuntut Iran menyerah tanpa syarat, yang turut membangkitkan spekulasi tentang kesiapan AS menghadapi kemungkinan konfrontasi lebih serius.
Pesawat E-4B dapat berfungsi sebagai pusat komando bergerak bagi pimpinan militer dan pemerintahan, dan dilengkapi dengan teknologi komunikasi canggih untuk pengendalian operasi di seluruh dunia. Keberadaan pesawat ini menandai kesiapan Amerika Serikat menghadapi skenario terburuk di tengah ketegangan yang memburuk antar negara-negara tersebut.
Situasi ini makin diperumit dengan serangan militer dan balasan dari kedua negara, termasuk ancaman Iran dan kemungkinan pembicaraan darurat di Oman. Semua fakta ini membuat penerbangan unik E-4B menjadi sinyal kuat bahwa Amerika Serikat mempertimbangkan semua kemungkinan dalam menghadapi krisis Timur Tengah.