Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Finansial

Perubahan Regulasi SEC Mendorong ETF Kripto ke Arus Utama

Share

Perubahan aturan SEC yang diam-diam memungkinkan penebusan in-kind untuk semua ETF Bitcoin dan Ethereum mendekatkan ETF kripto ke arus utama, membuka jalan bagi adopsi yang lebih luas dan investasi institusional dalam pasar kripto.

08 Agt 2025, 05.45 WIB

Sengketa Hukum XRP dan SEC Resmi Berakhir Setelah Bertahun-tahun

Sengketa Hukum XRP dan SEC Resmi Berakhir Setelah Bertahun-tahun
Pada tahun 2020, SEC mengajukan gugatan terhadap Ripple Labs dengan tuduhan bahwa penjualan token XRP melanggar undang-undang sekuritas Amerika Serikat. Gugatan ini menjadi salah satu perdebatan besar terkait regulasi aset kripto di negara tersebut. Kasus berjalan selama beberapa tahun dengan berbagai proses hukum, termasuk putusan pengadilan yang menyatakan Ripple melanggar hukum saat menjual XRP kepada trader institusional dan menjatuhkan denda sebesar Rp 2.06 triliun ($125 juta) . Pada tahun 2024, kedua pihak memutuskan untuk menghentikan seluruh proses banding atas putusan pengadilan sebelumnya, yang mengakhiri konflik hukum yang panjang di pengadilan banding AS. Keputusan ini diambil di tengah perubahan kepemimpinan di SEC yang menyebabkan banyak kasus dan investigasi terkait kripto dihentikan, menandakan perubahan kebijakan sejauh ini. Pengumuman mengenai penghentian banding ini memberikan dampak positif pada nilai XRP yang naik sekitar 5%, sekaligus memberikan kepastian hukum lebih bagi industri dan para investor kripto.
08 Agt 2025, 05.10 WIB

Komisioner Tunggal SEC Ini Tetap Tolak Semua Proposal Kripto

Komisioner Tunggal SEC Ini Tetap Tolak Semua Proposal Kripto
Pada tanggal 29 Juli 2025, Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) mengadakan pemungutan suara terkait 13 proposal yang berhubungan dengan dana kripto. Tiga dari empat komisaris SEC yang berasal dari Partai Republik memilih mendukung proposal-proposal tersebut, sementara satu komisaris dari Partai Demokrat, Caroline Crenshaw, memberikan suara menolak secara konsisten. Caroline Crenshaw menolak proposal-proposal dari sejumlah perusahaan besar seperti BlackRock, VanEck, Franklin, dan lain-lain. Penolakan ini dipandang dapat memperlambat pengesahan dan pelaksanaan kebijakan tentang kripto yang sedang disusun di SEC, yang sebelumnya didukung oleh mayoritas komisaris. Selain pemungutan suara tersebut, Crenshaw juga mengkritik pernyataan SEC sebelumnya yang mencoba memberikan kejelasan soal aktivitas staking kripto, menganggap pernyataan itu malah menimbulkan kebingungan dan tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya di industri kripto. Crenshaw juga menentang langkah SEC yang menyetujui listing ETF Bitcoin spot, menganggapnya sebagai tindakan yang tidak didasarkan pada sejarah dan prinsip yang tepat. Bahkan, ia menolak penyelesaian hukum antara SEC dengan Ripple Labs yang berjalan selama bertahun-tahun, menunjukkan ketegasan sikapnya terhadap regulasi kripto yang lebih ketat. Penolakan dan kritik keras Caroline Crenshaw terhadap kebijakan kripto SEC dianggap sebagai hambatan oleh pelaku industri kripto. Hal ini mencerminkan perbedaan pandangan politik dan regulasi yang tajam antara pemerintahan Trump yang lebih pro-kripto dan pemerintahan Biden yang lebih berhati-hati.
04 Agt 2025, 20.01 WIB

SEC Luncurkan Project Crypto untuk Modernisasi Regulasi dan Pulangkan Bisnis Kripto ke AS

SEC Luncurkan Project Crypto untuk Modernisasi Regulasi dan Pulangkan Bisnis Kripto ke AS
Pasar kripto sempat mengalami penurunan yang signifikan, namun hal ini tidak mengurangi pentingnya langkah besar yang diambil SEC melalui Project Crypto. Inisiatif ini fokus pada pembaruan aturan sekuritas lama yang sudah usang dan tidak sesuai dengan perkembangan aset digital. Paul Atkins, Ketua SEC, menyatakan pandangan baru yang menegaskan bahwa mayoritas aset kripto bukanlah sekuritas, yang menjadi perubahan besar dari sikap SEC di masa lalu. Hal ini diharapkan dapat menghilangkan kebingungan dalam pengkategorian aset digital. Project Crypto juga menargetkan pembentukan aturan yang jelas untuk berbagai jenis aset digital seperti komoditas, stablecoin, dan token berbasis hak suara dan distribusi keuntungan sehingga bisa lebih mudah dipahami dan diatur oleh pelaku pasar. Salah satu tujuan utama dari proyek ini adalah membawa bisnis kripto kembali ke Amerika Serikat melalui strategi "reshoring", setelah banyak perusahaan kripto memilih pindah ke luar negeri karena ketidakpastian regulasi yang panjang. Selain itu, SEC berharap untuk menjadi pelopor pasar tokenized securities terbesar dunia dengan mengizinkan tokenisasi aset tradisional seperti saham dan obligasi yang akan membuka peluang baru bagi investor dan perusahaan di AS.
03 Agt 2025, 17.20 WIB

Trump Media Luncurkan Token dan Dompet Digital Truth, Fokus ke Dunia Kripto

Trump Media Luncurkan Token dan Dompet Digital Truth, Fokus ke Dunia Kripto
Trump Media baru saja mengumumkan rencana peluncuran token utilitas dan dompet digital bermerk Truth melalui laporan ke Securities and Exchange Commission. Token ini akan membantu pengguna membayar langganan Truth+ dan di masa depan bisa digunakan untuk layanan lain dalam ekosistem perusahaan. Perusahaan ini juga telah melakukan investasi besar senilai 2 miliar dolar AS pada Bitcoin dan sekuritas terkait, hingga menjadi pemegang publik Bitcoin terbesar kelima di dunia. Ini memperjelas fokus agresif Trump Media terhadap aset kripto. Selain token dan investasi Bitcoin, Trump Media juga mengajukan pengesahan beberapa dana ETF kripto melalui divisi fintech mereka, Truth.Fi. Dana ini meliputi produk yang berhubungan dengan Bitcoin, Ethereum, dan indeks Crypto Blue Chip yang menyasar aset kripto unggulan. Operasional Trump Media menunjukkan perkembangan positif dengan laporan arus kas operasi sebesar 2,3 juta dolar AS, meski masih mengalami kerugian bersih sebesar 20 juta dolar akibat biaya kompensasi saham dan biaya hukum dari merger SPAC di tahun 2024. CEO Devin Nunes menjelaskan bahwa strategi berani di dunia kripto ini sebagai usaha melawan pembatasan layanan keuangan tradisional yang dianggap sebagai bentuk diskriminasi politik, sehingga memberi pengguna alternatif finansial yang lebih bebas dan terdesentralisasi.
02 Agt 2025, 18.55 WIB

Inggris Buka Kembali Akses Produk Investasi Crypto untuk Investor Ritel dengan Proteksi

Inggris Buka Kembali Akses Produk Investasi Crypto untuk Investor Ritel dengan Proteksi
Financial Conduct Authority (FCA) di Inggris mengumumkan akan mencabut larangan lima tahun terkait akses investor ritel pada produk Exchange-Traded Notes (ETNs) yang terkait dengan cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ethereum, mulai 8 Oktober 2024. Langkah ini menunjukkan perubahan sikap regulator dalam menghadapi perkembangan pasar crypto yang semakin matang dan lebih dikenal oleh publik. ETNs adalah instrumen utang yang diterbitkan oleh lembaga keuangan untuk melacak harga aset tertentu, berbeda dengan ETFs yang didukung oleh kepemilikan fisik aset. Melalui ETNs, investor bisa mendapatkan eksposur terhadap crypto tanpa harus menyimpan koin langsung. Meskipun memiliki risiko, produk ini kini dianggap lebih aman karena pengawasan di bursa yang teratur. Regulator tetap mempertahankan larangan untuk derivatif crypto seperti futures dan opsi bagi investor ritel karena volatilitas tinggi dan risiko penipuan. Namun, dengan pembukaan akses ETNs, FCA berharap konsumen memiliki pilihan investasi yang lebih luas dengan perlindungan yang baik, menyesuaikan dengan kemajuan pasar dan pengetahuan yang meningkat. Parlemen Inggris juga merespons perkembangan ini dengan merelansasi Grup Partai All-Party untuk crypto dan aset digital, serta melakukan konsultasi dan pembahasan rancangan regulasi baru. Tujuan mereka adalah menjadikan Inggris sebagai tempat yang aman bagi konsumen dan menarik bagi bisnis di sektor digital dan keuangan. Secara keseluruhan, kebijakan ini menandai fase baru dalam tata kelola aset digital di Inggris yang mengedepankan kemudahan akses, perlindungan konsumen, dan regulasi yang jelas agar pasar crypto dapat berkembang dengan sehat dan terkontrol.
02 Agt 2025, 04.12 WIB

Sikap Baru SEC Dorong Deregulasi Kripto Buka Era Super-App Keuangan

Ketua Securities and Exchange Commission (SEC), Paul Atkins, mengumumkan rencana besar bernama “Project Crypto” yang bertujuan melakukan deregulasi dalam pasar kripto. Ini bertujuan untuk menggabungkan teknologi blockchain dengan pasar keuangan tradisional agar lebih efisien dan inovatif. Project Crypto berupaya mengubah aturan lama yang dianggap tidak relevan untuk teknologi baru, dengan memberikan panduan yang lebih jelas terkait klasifikasi aset kripto, sehingga memudahkan perusahaan tradisional dalam menangani aset digital. Atkins menekankan bahwa sebagian besar aset kripto bukanlah sekuritas, berbeda dengan pandangan SEC sebelumnya, sehingga beberapa aturan yang membebani harus direvisi agar bisa menciptakan peluang lebih luas dalam penerbitan token yang memiliki hak ekuitas. Inisiatif ini juga mendorong pengembangan aplikasi keuangan super yang bisa menggabungkan berbagai layanan seperti trading, lending, dan staking dalam satu platform dengan lisensi tunggal, sehingga lebih simpel dan efisien bagi pengguna dan perusahaan. Selain itu, Atkins mempertimbangkan pengecualian inovasi untuk mempercepat masuknya ide-ide baru dari para pengusaha tanpa harus menghadapi regulasi yang rumit, sembari tetap menjaga aturan agar pasar lebih transparan dan aman.
02 Agt 2025, 01.03 WIB

ETF Kripto di AS Capai Rekor Baru dengan Inflow Terbesar di Bulan Juli

Pada bulan Juli, dana exchange-traded funds (ETF) yang berfokus pada aset kripto di bursa Amerika Serikat mencatatkan rekor baru dengan masuknya dana atau inflow bersih sebesar 12,8 miliar dolar AS. Hal ini menandai minat investor yang semakin tinggi di tengah kenaikan harga aset kripto dan harapan adanya regulasi yang lebih jelas dan mendukung. Kenaikan harga Bitcoin dan token kripto lain ikut mengangkat semangat para investor. Indeks CoinDesk 20 menunjukkan lonjakan lebih dari 21 persen selama bulan tersebut, sementara Bitcoin sendiri naik sekitar 7 persen dengan mencetak harga tertinggi sepanjang masa mencapai lebih dari 122 ribu dolar. Salah satu fokus utama adalah dana iShares Bitcoin Trust dari BlackRock, yang kini menjadi salah satu dana terbesar dengan nilai aset mencapai 86 miliar dolar AS, mengalahkan banyak dana besar lain yang sudah lama ada, termasuk dana yang melacak indeks saham utama seperti S&P 500 dan Russell 2000. Perubahan kebijakan dari Securities and Exchange Commission (SEC) yang memberikan izin pada metode in-kind creation dan redemption untuk ETF spot Bitcoin dan Ethereum adalah terobosan penting. Metode ini memungkinkan pengelolaan dana menjadi lebih efisien dan mengurangi beban pajak dan risiko likuiditas, sehingga menarik lebih banyak investor institusional untuk berpartisipasi. Keseluruhan berita ini menunjukkan bahwa pasar ETF kripto bukan hanya bergantung pada faktor politik, tetapi juga didorong oleh fundamental pasar dan inovasi regulasi yang memberikan optimisme bagi pertumbuhan investasi kripto secara berkelanjutan di masa depan.
02 Agt 2025, 00.26 WIB

Ketua SEC Paul Atkins Rancang Aturan Sederhana untuk Perusahaan Kripto

Ketua SEC, Paul Atkins, berencana membuat aturan untuk perusahaan kripto yang sangat mudah dipahami agar investor mendapatkan kepastian hukum. Ia ingin melibatkan masukan publik agar aturan yang dibuat tidak memiliki celah yang merugikan pihak tertentu. Proses pembuatan aturan ini akan memakan waktu beberapa tahun dengan rencana mulai mengajukan proposal dalam beberapa bulan mendatang. Atkins juga mempertimbangkan inovasi seperti tokenisasi sekuritas yang diperdagangkan di blockchain untuk meningkatkan transparansi pasar keuangan. Langkah ini berbeda dari kebijakan sebelumnya di bawah Sekjen Gary Gensler yang sering menganggap sebagian besar token kripto sebagai sekuritas dan melakukan aksi penegakan hukum yang ketat. Atkins percaya banyak aset kripto sebenarnya bukan sekuritas menurut standar Howey test yang akan dievaluasi ulang. Pemerintahan Trump yang menunjuk Atkins berjanji regulasi kripto yang lebih ramah dan mendukung perkembangan teknologi. Beberapa undang-undang seperti GENUIS Act dan CLARITY Act saat ini juga sedang dibahas di Kongres untuk memperjelas kewenangan regulator atas berbagai digital asset. Atkins menegaskan bahwa aturan yang ada harus disederhanakan dan ambang batas inovasi harus diperlebar, agar perusahaan kripto dapat berkembang tanpa terhambat oleh hukum lama yang tidak relevan, sekaligus memberikan kepastian bagi investor dan pelaku pasar.
01 Agt 2025, 05.03 WIB

Ethereum Raih Kenaikan Terbaik dalam 3 Tahun Didukung Arus Modal Besar

Ethereum, dengan tokennya Ether (ETH), mencatat performa terbaik dalam tiga tahun terakhir selama bulan Juli 2024. Harga ETH melonjak lebih dari 50%, mencapai puncak di sekitar Rp 64.79 ribu ($3.940) sebelum turun sedikit ke bawah Rp 62.49 ribu ($3.800) . Performa ini berbeda dari lonjakan tahun sebelumnya yang disebabkan oleh pemulihan dari krisis besar di pasar kripto. Kali ini, kenaikan didorong oleh arus modal dari pasar modal terutama melalui ETF spot ETH yang mencatat net inflow sebesar Rp 88.80 triliun ($5,4 miliar) selama bulan Juli. Selain itu, perusahaan-perusahaan publik turut berkontribusi besar dengan membeli ETH senilai Rp 101.96 triliun ($6,2 miliar) untuk menambah aset digital di neraca mereka. Ini menandai tren baru di mana perusahaan melihat Ether sebagai aset strategis di tengah booming stablecoin dan tokenisasi. Ethereum menjadi tulang punggung dari pasar stablecoin terutama setelah adanya regulasi baru di AS melalui Genius Act yang mendukung kejelasan aturan stablecoin. Lebih dari setengah pasokan stablecoin senilai Rp 4.11 quadriliun ($250 miliar) berjalan di jaringan Ethereum. Meskipun menghadapi resistensi harga di Rp 65.78 ribu ($4.000) , analis seperti Bob Loukas yakin ETH masih berpotensi naik hingga Rp 77.29 ribu ($4.700) . Namun, pasar kemungkinan akan memasuki fase konsolidasi karena bulan Agustus biasanya lebih tenang dalam aktivitas kripto.
01 Agt 2025, 01.18 WIB

Saham Figma Melonjak Drastis, Inovasi Kepemilikan Bitcoin Silicon Valley

Figma, perusahaan pengembang perangkat lunak desain, baru saja melaksanakan penawaran umum perdana (IPO) di Bursa Efek New York dengan sangat sukses. Sahamnya melonjak hingga 198% di hari pertama, menunjukkan antusiasme pasar yang besar terhadap perusahaan ini. IPO Figma mengumpulkan dana sebesar 1,2 miliar dolar dengan harga awal saham 33 dolar per lembar. Namun, perdagangan perdana menunjukkan harga saham melonjak hingga 98 dolar, sehingga valuasi pasar Figma lebih dari dua kali lipat dari nilai awalnya, mencapai sekitar 60 miliar dolar. Meskipun bukan perusahaan kripto, Figma ternyata memiliki investasi dalam aset bitcoin senilai 70 juta dolar dan berencana menambahnya 30 juta dolar lagi. Hal ini dapat membuka jalan bagi perusahaan teknologi lain di Silicon Valley untuk juga memasukkan bitcoin dalam aset mereka. Sebelumnya, Adobe berencana mengakuisisi Figma senilai 20 miliar dolar, tetapi selsaiih hingga pembatalan kesepakatan di tahun 2023 yang berujung pada pembayaran biaya terminasi senilai 1 miliar dolar oleh Adobe kepada Figma. Sukses IPO Figma berlangsung di tengah musim IPO yang sangat aktif, bahkan beberapa perusahaan kripto seperti Circle dan eToro juga mengalami kenaikan valuasi yang tinggi, menandai fase regulasi pasar kripto yang semakin jelas di Amerika Serikat.
Setelahnya

Baca Juga

  • El Salvador Memperkuat Keamanan Bitcoin Menghadapi Ancaman Komputasi Kuantum

  • Dampak Komputasi Kuantum pada Strategi Cryptocurrency dan Investasi

  • Peran Aktif Trump dalam Pasar Kriptocurrency

  • Investasi AI Mengubah Fintech dan Keuangan Pribadi

  • American Bitcoin yang Didukung Trump Menargetkan Debut di Nasdaq