Para ilmuwan berhasil menciptakan sebuah teknik pencitraan baru yang memungkinkan mereka melihat molekul gula sangat kecil pada permukaan sel manusia dengan resolusi 0,9 nanometer. Hal ini merupakan pencapaian luar biasa karena sebelumnya mikroskop cahaya hanya mampu melihat objek lebih besar dari 200 nanometer.
Lapisan gula yang melapisi setiap sel tubuh manusia disebut glycocalyx, yang berfungsi penting dalam komunikasi antar sel serta pertahanan terhadap penyakit dan penyebaran kanker. Namun, sangat sulit untuk mengamati molekul-molekul gula ini karena ukurannya yang sangat kecil dan keterbatasan teknik pencitraan sebelumnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti menggabungkan dua teknik berteknologi tinggi, yaitu mikroskop fluoresensi super-resolusi dan metode click chemistry, untuk menandai dan mengikat molekul gula dengan DNA khusus agar bisa dilihat dengan jelas menggunakan mikroskop biasa.
Teknik ini diuji pada sel yang melapisi pembuluh darah kecil manusia, di mana para peneliti mampu mengamati dua jenis gula penting, yaitu sialic acids dan N-Acetyllactosamine, yang diubah secara kimia agar bisa ditandai lebih mudah dan tepat sasaran.
Penemuan ini membuka peluang baru bagi bidang biologi dan kedokteran untuk mempelajari bagaimana perubahan gula pada permukaan sel bisa menjadi indikator kesehatan atau penyakit, termasuk kanker dan gangguan imun, serta bagaimana mereka merespons pengobatan.