
Pasar kripto sedang Fokus pada Ethereum yang kini diperdagangkan di atas Rp 75.65 juta ($4600) , melonjak sekitar 10% dalam 24 jam terakhir. Kenaikan ini didorong oleh spekulasi kuat bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada bulan September, yang mendorong optimisme di kalangan pelaku pasar. Para trader bahkan mulai membicarakan angka Rp 82.22 juta ($5000) sebagai target harga jangka pendek, dan kemungkinan ETH menembus Rp 95.38 juta ($5800) di akhir Agustus.
Sementara harga ETH naik, dominasi pasar Bitcoin menurun dari 65% menjadi 59%, yang menunjukkan perpindahan dana investor ke altcoin terutama Ethereum. Namun, di balik reli ini, ada fenomena aliran besar likuiditas Ethereum yang dialirkan ke jaringan TRON dan dikonversi menjadi stablecoin USDT. Hal ini menyebabkan suplai likuiditas Ethereum berkurang yang bisa berdampak pada pendapatan biaya dan hadiah staking Ethereum.
Data terbaru menunjukkan volume Ethereum yang tercatat sebagai dana yang berpindah ke TRON mencapai rekor tertinggi, mewakili aliran nilai satu arah yang menguatkan posisi TRON dalam ekosistem stablecoin. Jika kondisi ini berlanjut, Ethereum bisa kehilangan sebagian perannya dalam ekosistem transaksi dan DeFi, berpotensi mengubah posisinya menjadi lebih seperti penyokong likuiditas bagi jaringan saingan.
Di sisi lain, indeks saham utama seperti S&P 500 dan Nasdaq terus mencatatkan rekor tertinggi, didukung oleh data inflasi yang stabil dan ekspektasi pengurangan suku bunga oleh Fed. Pasar emas pun sedikit naik, sementara pasar Asia juga mencatat pembukaan yang positif, terutama di Jepang dengan Nikkei 225 naik 1%.
Untuk saat ini, fokus pasar tetap pada harga Ethereum yang mendekati level kunci Rp 82.22 juta ($5000) . Namun, para investor juga perlu mewaspadai pergerakan likuiditas yang berpotensi mengubah lanskap jaringan blockchain, dimana kecepatan transaksi dan biaya menjadi faktor yang menentukan daya saing jangka panjang.