
Gemini Trust, sebuah bursa dan kustodian cryptocurrency yang didirikan oleh kembar Winklevoss, baru-baru ini mengajukan dokumen IPO di Amerika Serikat. Mereka mengumumkan penurunan pendapatan dan peningkatan kerugian dalam laporan keuangan mereka untuk paruh pertama tahun 2025. Meskipun demikian, Gemini tetap bersemangat melangkah ke pasar saham sebagai bursa kripto publik ketiga setelah Coinbase dan Bullish.
Pendapatan Gemini pada semester pertama tahun 2025 turun menjadi 68,6 juta dolar dari 74,3 juta dolar tahun sebelumnya, sementara kerugian mereka membengkak menjadi 282,5 juta dolar. Dana yang dihimpun dari IPO akan dipakai untuk keperluan umum perusahaan dan melunasi sebagian utang pihak ketiga, menunjukkan langkah mereka untuk memperbaiki struktur keuangan.
Industri aset digital dan mata uang kripto menunjukkan peningkatan aktivitas IPO baru-baru ini, terutama setelah adanya kejelasan regulasi yang lebih baik dan minat investor institusional yang semakin meningkat. Gemini sendiri mengoperasikan lebih dari 70 cryptocurrency dan menawarkan stablecoin bernama Gemini Dollar yang nilainya dipatok 1 banding 1 dengan dolar AS.
Para ahli menyoroti pentingnya diferensiasi bisnis Gemini dibandingkan pesaingnya, seperti Coinbase, khususnya dalam hal perdagangan dan kustodi. Regulasi baru mengenai stablecoin, seperti GENIUS Act di AS, juga menjadi faktor pendukung utama yang meningkatkan kepercayaan investor dan kestabilan pasar kripto.
Dengan mitra penjamin emisi seperti Goldman Sachs dan Citigroup, Gemini berencana listing di Nasdaq dengan kode saham 'GEMI'. Langkah ini merupakan bagian dari evolusi industri kripto yang mulai bertransformasi dari spekulasi menuju keberlanjutan, sehingga membuka jalan bagi perusahaan kripto lain yang ingin melantai di bursa saham.