Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Finansial

Langkah Strategis Saham Warren Buffett Mempengaruhi Dinamika Pasar

Share

Warren Buffett sedang menjual saham Apple dan Bank of America sambil berinvestasi besar-besaran di saham perawatan kesehatan yang tengah mengalami penurunan. Langkah ini mempengaruhi dinamika pasar saham dan meningkatkan aktivitas di sektor perawatan kesehatan.

17 Agt 2025, 22.23 WIB

Warren Buffett Mengurangi Saham Apple dan Bank of America, Taruh Harapan di UnitedHealth

Warren Buffett Mengurangi Saham Apple dan Bank of America, Taruh Harapan di UnitedHealth
Berkshire Hathaway, perusahaan investasi milik Warren Buffett, baru-baru ini melakukan perubahan signifikan dalam portofolio saham mereka dengan mengurangi kepemilikan di Apple dan Bank of America. Apple, yang merupakan posisi terbesar mereka, dan Bank of America yang ketiga terbesar, telah diturunkan secara proporsional baik dalam kuartal kedua maupun sepanjang tahun terakhir. Walaupun pasar saham mengalami kenaikan selama lebih dari dua setengah tahun, Berkshire cenderung konservatif, dengan menyimpan banyak uang tunai dan fokus pada pengurangan risiko. Ini juga berkaitan dengan perubahan kepemimpinan di perusahaan, dimana Buffett akan menurunkan jabatan CEO dan digantikan oleh Greg Abel. Kebijakan ini diperkirakan juga dipengaruhi oleh ketidakpastian ekonomi global dan masalah tarif yang dihadapi Apple, serta sifat siklikal dari bank yang bisa terdampak oleh kondisi ekonomi yang memburuk. Hal ini menjelaskan mengapa saham-saham seperti Apple dan Bank of America dikurangi secara bertahap. Di sisi lain, Berkshire justru masuk ke saham healthcare yang sedang terpukul, yaitu UnitedHealth Group, yang turun hampir 46% akibat biaya medis yang meningkat dan penyelidikan hukum terkait program Medicare Advantage. Meskipun demikian, UnitedHealth masih memiliki fundamental kuat dengan proyeksi pendapatan yang tumbuh dan arus kas yang sehat. Berkshire melihat investasi pada UnitedHealth sebagai peluang nilai, memanfaatkan harga saham rendah untuk potensi keuntungan jangka panjang berkat pangsa pasar yang kuat dan fondasi bisnis yang solid. Langkah ini menandai strategi Buffett yang selalu mencari perusahaan dengan moat kuat meskipun ada tantangan sesaat.
16 Agt 2025, 04.31 WIB

Margin Debt Rekor, Warren Buffett Ingatkan Risiko Euforia Pasar Saham

Margin Debt Rekor, Warren Buffett Ingatkan Risiko Euforia Pasar Saham
Posisi leverage atau margin debt di pasar saham Amerika Serikat naik tajam, melewati angka Rp 16.45 quadriliun ($1 triliun) untuk pertama kalinya. Ini menunjukkan investor semakin percaya diri, bahkan cenderung mengambil risiko tinggi dalam berinvestasi dengan menggunakan utang. Warren Buffett sebelumnya memperingatkan bahwa pasar saham kadang berperilaku seperti kasino, di mana kegembiraan berlebihan dapat menyebabkan panik dan kerugian besar. Kenaikan margin debt yang cepat mengindikasikan sentimen optimis yang berlebihan di pasar saat ini. Data dari FINRA dan Deutsche Bank memperlihatkan lonjakan margin debt yang tidak biasa, hampir menyamai level yang terjadi sebelum krisis keuangan 2007 dan gelembung dot-com 1999. Namun, kondisi fundamental perusahaan saat ini masih lebih baik dibanding masa lalu. Risiko utama dari margin debt yang tinggi adalah potensi efek bola salju jika pasar mulai turun. Investor yang gagal memenuhi persyaratan margin akan dipaksa untuk menjual saham mereka, menyebabkan harga saham makin turun dan memicu penjualan lebih lanjut. Strategi investasi yang bijak, seperti yang dianjurkan Buffett, adalah tetap berinvestasi pada perusahaan berkualitas dengan memegang dana tunai. Ini membantu investor menghindari jebakan euforia dan siap memanfaatkan peluang saat harga saham turun.
16 Agt 2025, 00.27 WIB

Investasi Buffett Dongkrak Saham UnitedHealth di Tengah Krisis Perusahaan

Investasi Buffett Dongkrak Saham UnitedHealth di Tengah Krisis Perusahaan
Saham UnitedHealth Group melonjak hampir 14% setelah Warren Buffett melalui Berkshire Hathaway membeli 5 juta saham, memberikan dorongan kepercayaan bagi investor yang berharap perusahaan dapat bangkit di bawah kepemimpinan CEO baru Stephen Hemsley. Perusahaan mengalami penurunan nilai saham hampir setengahnya dalam setahun akibat biaya kesehatan yang meningkat dan perubahan dalam sistem penggantian biaya pemerintah, menghasilkan tantangan besar bagi unit asuransi kesehatan dan layanan pasiennya. Masalah internal juga muncul, termasuk serangan siber, kematian kepala unit asuransi, investigasi federal, dan pengunduran diri CEO lama Andrew Witty, yang semakin menekan kinerja dan sentimen pasar terhadap perusahaan. Investor besar lain seperti hedge fund ternama juga membeli saham UnitedHealth, menunjukkan keyakinan bahwa harga saham saat ini tidak mencerminkan prospek jangka panjang perusahaan yang lebih positif walaupun tantangan masih akan berlanjut. Para analis memperkirakan setidaknya 18 bulan ke depan akan sulit, namun dukungan investasi besar dari sosok seperti Buffett serta pengelolaan ulang perusahaan dapat meyakinkan pasar dan membantu memulihkan reputasi serta kinerja UnitedHealth.

Baca Juga

  • Langkah Strategis Saham Warren Buffett Mempengaruhi Dinamika Pasar

  • Pemerintah AS Mengubah Kebijakan untuk Membeli Bitcoin sebagai Cadangan Strategis

  • Perusahaan Fintech Capai Pertumbuhan Signifikan dan Pengakuan di Q2

  • Debut IPO Sukses Bursa Saham NYSE Milik Bursa Kripto Bullish

  • Lonjakan Harga Ethereum dan Proyeksi Masa Depan