
Departemen Energi Amerika Serikat (DOE) mengambil langkah penting untuk memperkuat pengembangan reaktor nuklir canggih dengan menyediakan bahan bakar khusus yang disebut HALEU. HALEU adalah uranium yang diperkaya tingkat menengah, antara 5% dan kurang dari 20%, yang diperlukan untuk banyak desain reaktor baru agar bisa lebih kecil, efisien, dan punya siklus operasi lebih panjang.
Sebelumnya, banyak reaktor di AS menggunakan uranium dengan pengayaan maksimal 5%. Pengalaman DOE menunjukkan bahwa ketersediaan HALEU domestik masih rendah, sehingga mereka mulai membagikan bahan bakar ini kepada perusahaan-perusahaan pengembang reaktor nuklir untuk mendukung pengujian dan demonstrasi teknologi mereka.
Tahun ini, DOE secara resmi memberikan komitmen bersyarat kepada tiga perusahaan, yaitu Antares Nuclear, Standard Nuclear, dan Abilene Christian University bersama Natura Resources LLC, untuk menggunakan HALEU dalam proyek-proyek mereka. Ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar pada tahun 2025 dan mempercepat proses inovasi nuklir di Amerika.
DOE memperkirakan permintaan HALEU di dalam negeri dapat mencapai sekitar 50 metrik ton per tahun pada 2035. Untuk mengatasi tantangan pasokan, DOE mengembangkan beberapa opsi penyediaan dan menciptakan program alokasi HALEU sejak 2020, dengan dukungan dari National Nuclear Security Administration.
Penyediaan HALEU ini diharapkan dapat mendorong kebangkitan energi nuklir bersih yang lebih mandiri dengan mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku, serta memberikan dorongan bagi ekonomi dan keamanan energi nasional. Langkah ini sangat penting agar teknologi reaktor nuklir canggih dapat lebih cepat dikomersialisasikan.