Fokus
Sains

Kemajuan dalam Solusi Pengemasan Berkelanjutan

Share

Kemajuan signifikan dalam solusi pengemasan berkelanjutan telah dicapai melalui pengembangan bahan berbasis tanaman, kolaborasi antara perusahaan seperti Ranpak, LYB, Shiseido, Futamura, dan Iwatani, serta metode pencetakan 3D hybrid yang mengurangi limbah plastik tanpa mengorbankan daya tahan.

05 Sep 2025, 07.09 WIB

SustainaPrint: Cetak 3D Ramah Lingkungan dengan Kekuatan Maksimal

SustainaPrint: Cetak 3D Ramah Lingkungan dengan Kekuatan Maksimal
Teknologi cetak 3D memiliki potensi besar sebagai terobosan dalam manufaktur, tetapi tantangan lingkungan masih menghambat kemajuannya. Kebanyakan printer masih bergantung pada plastik berbasis petroleum yang sulit terurai dan tidak ramah lingkungan, sementara alternatif plastik yang lebih hijau memiliki kelemahan berupa kerapuhan yang membatasi kegunaannya untuk bagian yang memerlukan kekuatan tinggi. Untuk menghadapi dilema ini, tim gabungan dari MIT CSAIL dan Hasso Plattner Institute mengembangkan SustainaPrint, sebuah sistem inovatif yang menggabungkan perangkat lunak dan perangkat keras. Sistem ini menjalankan simulasi untuk memprediksi area dalam desain 3D yang paling banyak menerima tekanan dan hanya memperkuat area tersebut dengan plastik berperforma tinggi, sementara bagian lainnya dicetak dengan plastik ramah lingkungan seperti filamen PLA ramah lingukan maupun daur ulang. Dalam pengujian, penggunaan hanya 20 persen plastik kuat pada area yang tepat dapat mengembalikan hingga 70 persen kekuatan print sepenuhnya dari plastik kuat. Mereka mencetak berbagai objek seperti cincin, gantungan dinding, dan pot tanaman dengan tiga metode berbeda: seluruhnya plastik ramah lingkungan, seluruhnya plastik kuat, dan metode hybrid dari SustainaPrint. Beberapa hasil cetakan hybrid bahkan lebih kuat daripada cetakan penuh dari plastik kuat, membuktikan keunggulan pendekatan ini dalam kondisi tertentu. SustainaPrint juga dirancang agar mudah diakses dan dipelajari, dengan antarmuka sederhana yang memungkinkan pengguna mengunggah model 3D untuk dianalisis. Selain itu, alat uji yang dibuat dari komponen murah dan modul yang dapat dicetak 3D juga disediakan untuk mengukur kekuatan hasil cetak. Semua perangkat lunak dan alat ini akan dibuka secara bebas sebagai open-source sehingga dapat diadaptasi dan digunakan oleh banyak pihak, terutama untuk pendidikan di sekolah. Para peneliti berharap teknologi ini dapat diterapkan dalam manufaktur industri dan skala distribusi dimana stok bahan bervariasi kualitasnya. Dengan SustainaPrint, masa depan teknologi cetak 3D tidak perlu lagi memilih antara kekuatan dan keberlanjutan karena keduanya bisa dimaksimalkan secara simultan.
04 Sep 2025, 20.43 WIB

LyondellBasell dan Mitra Jepang Ciptakan Kemasan Bio-Based Ramah Lingkungan

LyondellBasell dan Mitra Jepang Ciptakan Kemasan Bio-Based Ramah Lingkungan
LyondellBasell Industries bekerja sama dengan Futamura Chemical, Iwatani Corporation, dan Shiseido untuk mengembangkan kemasan film berbasis bio polypropylene baru bernama CirculenRenew yang ramah lingkungan. Kemasan ini akan digunakan untuk produk kecantikan Shiseido Clé de Peau Beauté. Material ini membawa kandungan bahan terbarukan bersertifikat C14 dan bisa langsung diaplikasikan tanpa perlu mengubah mesin produksi. Inisiatif ini mendukung target lingkungan LyondellBasell yang bertujuan mengurangi jejak karbon serta menyediakan solusi berkelanjutan di industri kecantikan. Shiseido juga menyesuaikan misinya “BEAUTY INNOVATIONS FOR A BETTER WORLD” dengan tujuan mencapai target keberlanjutan hingga 2030. Futamura mempromosikan film kemasan dari mereknya, SusFi, sedangkan Iwatani menargetkan penanganan 100.000 ton bioplastik pada 2027. Meski LyondellBasell mengalami penurunan saham sebesar 37,6% selama setahun terakhir, perusahaan memperkirakan margin keuntungan polietilena di Amerika Utara akan membaik pada kuartal ketiga 2024. Penurunan kapasitas di Eropa juga diharapkan menyeimbangkan pasokan dan permintaan, meskipun margin oxyfuel diperkirakan tetap rendah sepanjang musim panas. Perusahaan sedang memantau risiko dan peluang dari perubahan tarif dan pola perdagangan global. Namun dari sisi peringkat Zacks, LYB mendapat nilai #5 (Strong Sell). Sementara pesaing di sektor bahan dasar seperti The Mosaic Company, Carpenter Technology Corporation, dan Element Solutions Inc menunjukkan performa dan peringkat yang lebih baik, mencerminkan kepercayaan pasar yang lebih tinggi pada mereka. Kemitraan inovatif ini diharapkan mempercepat penerapan bahan kemasan bio-based di industri di Jepang, mendukung tujuan keberlanjutan di berbagai negara. Langkah ini sekaligus memperkuat posisi LyondellBasell dalam pasar material dasar dengan fokus pada solusi ramah lingkungan yang kini menjadi perhatian utama dunia.
04 Sep 2025, 17.41 WIB

Xampla Kumpulkan Rp 230.23 miliar ($14 Juta) untuk Gantikan Plastik Sekali Pakai dengan Bahan Tanaman

Xampla Kumpulkan Rp 230.23 miliar ($14 Juta)  untuk Gantikan Plastik Sekali Pakai dengan Bahan Tanaman
Xampla, perusahaan inovasi bahan dari Inggris, berhasil mendapatkan pendanaan sebesar Rp 230.23 ribu ($14.000) .000 dalam putaran pendanaan seri A untuk mengembangkan bahan pengganti plastik sekali pakai yang ramah lingkungan. Bahan ini dibuat dari protein tanaman yang dapat terurai secara hayati dan dikomposkan di rumah, sehingga menjadi alternatif yang sangat baik untuk mengurangi polusi plastik. Produk andalan Xampla, yakni Morro, berpotensi menggantikan lebih dari sepuluh miliar unit plastik sekali pakai pada tahun 2030. Plastik yang diganti biasanya ditemukan pada kemasan makanan seperti lapisan dalam kotak takeaway, gelas kopi, dan sachet yang selama ini sulit terurai dan memperparah penumpukan limbah plastik di lingkungan. Pendanaan ini dipimpin oleh Emerald Technology Ventures yang fokus pada investasi inovatif di industri pengemasan, dan didukung oleh investor lain seperti BGF, Matterwave Ventures, Amadeus Capital Partners, dan Horizons Ventures. Dukungan modal ini akan membantu Xampla memperluas operasinya tidak hanya di Inggris dan Eropa, tetapi juga ke Asia Pasifik. Xampla juga sudah memperkuat kerja samanya dengan perusahaan besar seperti 2M Group, Transcend Packaging, dan Huhtamaki. Mereka telah berhasil menggantikan lapisan plastik berbahaya pada kemasan makanan Just Eat Takeaway dan Bunzl Catering Supplies dengan lapisan Morro yang ramah lingkungan, menjaga kemasan agar tetap bisa didaur ulang. Selain lapisan kemasan, Morro juga tersedia dalam bentuk film yang larut dalam air dan bisa menggantikan film plastik polyvinyl alcohol (PVA) pada produk sehari-hari seperti tablet pencuci piring dan kapsul deterjen. Film ini aman untuk makanan dan bahkan bisa dipakai sebagai kemasan yang dapat dimakan, seperti untuk permen dan sup satu porsi.