Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Bisnis

Lonjakan Pendanaan Startup AI dan Upaya Akuisisi Menghadapi Tantangan Hukum

Share

Peningkatan signifikan dalam pendanaan startup AI dan upaya akuisisi perusahaan besar menghadapi berbagai tantangan hukum. Para pendiri dan investor menghadapi regulasi yang semakin ketat terkait hak paten, privasi data, dan pengawasan antitrust, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan sektor AI secara keseluruhan.

06 Sep 2025, 16.33 WIB

Mahasiswa Yale Raih Pendanaan 3,1 Juta Dollar untuk Startup AI-nya

Mahasiswa Yale Raih Pendanaan 3,1 Juta Dollar untuk Startup AI-nya
Nathaneo Johnson adalah seorang mahasiswa tahun akhir di Yale yang berhasil mengumpulkan 3,1 juta dolar AS dalam pendanaan pra-seed untuk startup AI yang ia dirikan bernama Series. Meskipun masih berstatus mahasiswa, ia mampu menggabungkan studi dan pengembangan startup dengan efektif. Sejak kecil, Johnson sudah tertarik dengan teknologi dan pemrograman, mulai dari robot modular hingga pembuatan alat bantu bagi tunanetra menggunakan sensor ultrasonik dan Arduino. Ia juga memiliki kemampuan programming dalam beberapa bahasa seperti C, Python, dan Swift. Series adalah aplikasi jejaring sosial berbasis AI yang mengotomatisasi proses "warm introductions" melalui iMessage. Ide ini muncul setelah Johnson membuat podcast yang mengulas kisah sukses entrepreneur dari jaringan mereka. Dalam perjalanan mengembangkan Series, Nathaneo menghabiskan hingga 18 jam sehari untuk bekerja, memprioritaskan startup di atas aktivitas sosial dan banyak hal lain di kampus. Ia juga memilih tidak menarik gaji untuk memaksimalkan penggunaan dana pendanaan pada pengembangan produk dan penambahan pengembang. Saat ini, Series sudah mulai berkembang pesat dan bersiap untuk pendanaan Seri A. Johnson merasa gembira menjalani mimpinya dan menunjukkan bahwa ada jalan tengah antara fokus sepenuhnya pada pendidikan atau langsung terjun ke dunia startup.
06 Sep 2025, 05.50 WIB

RTB Digital Serukan Kebangkitan Jurnalisme Olahraga Melalui Teknologi Web3

RTB Digital Serukan Kebangkitan Jurnalisme Olahraga Melalui Teknologi Web3
James Heckman, seorang pengusaha teknologi media sport yang berpengalaman, mengumumkan pendanaan sebesar 30 juta dolar AS untuk RTB Digital, sebuah platform digital berbasis Web3 yang mendukung RoundtableSports, jaringan jurnalis olahraga elit. Platform ini dirancang untuk mengatasi tantangan serius yang dihadapi oleh jurnalis olahraga, termasuk ancaman AI dan dominasi platform sosial media besar yang merugikan jurnalis. RoundtableSports terdiri dari lebih dari 170 jurnalis profesional yang memiliki pengalaman luas dari Sports Illustrated dan The Hockey News, yang kini bergabung untuk menghadirkan liputan olahraga yang autentik dan terpercaya. Mereka mencakup berbagai cabang olahraga mulai dari NFL, NBA, NHL, hingga sepakbola Eropa, dengan akses langsung dari ruang ganti dan laporan komprehensif. Teknologi RTB Digital memanfaatkan blockchain dan Bitcoin sebagai dasar dana likuiditas yang memungkinkan pembayaran real-time dan kepemilikan hak cipta digital yang tidak bisa diubah, memberi jurnalis kontrol mutlak atas karya dan data mereka. Sistem ini juga dilengkapi dengan fitur komunitas yang memungkinkan interaksi mendalam antara penggemar dan jurnalis, memperkuat keterikatan dan keaslian konten. Para pendiri dan eksekutif RTB Digital dengan latar belakang kuat di DeFi, SAS media, dan jaringan media besar berkomitmen untuk melahirkan ekosistem media baru yang mengutamakan integritas, transparansi, dan keberlanjutan jurnalisme profesional. Mereka juga mengkritik praktik platform sosial media yang memperkecil nilai karya kreator sekaligus menggunakan AI untuk meniru dan mengambil konten tanpa pengakuan yang layak. Dengan kemitraan dan dukungan dari nama-nama besar dan jurnalis berpengalaman, RTB Digital berambisi menjadi pionir dalam rekonstruksi industri media olahraga, membangun jaringan yang adil dan menguntungkan bagi para jurnalis, sekaligus menghadirkan pengalaman baru bagi penggemar olahraga di era digital dan Web3.
05 Sep 2025, 23.16 WIB

Dari Ide Asrama Hingga CEO: Inspirasi dari Jensen Huang untuk SoundHound AI

Dari Ide Asrama Hingga CEO: Inspirasi dari Jensen Huang untuk SoundHound AI
Keyvan Mohajer, pendiri SoundHound AI, memulai perusahaannya dari sebuah ide sederhana yang lahir di kamar asrama universitas Stanford. Perjalanan panjangnya mendapatkan sentuhan penting lewat pertemuan dan hubungan dengan Jensen Huang, CEO Nvidia, yang sudah terjalin hampir 10 tahun. Jensen Huang rajin berbagi riset dan memberikan masukan langsung, bahkan pada hari Minggu, yang mendorong Mohajer untuk selalu belajar dan bekerja keras. Etos kerja Huang yang tak kenal lelah menjadi motivasi bagi Mohajer untuk terus maju dalam bisnis teknologi suara AI tersebut. SoundHound AI kemudian berkembang pesat hingga berhasil IPO pada 2022, dan pada akhir 2023, Nvidia ikut berinvestasi membeli saham sebanyak 1,73 juta lembar yang menambah nilai perusahaan menjadi sekitar 5,4 miliar dolar AS. Selain dari hubungan dengan Huang, Mohajer juga mengaku terinspirasi oleh karya Charlie Chaplin, khususnya film 'Modern Times', yang menunjukkan pentingnya keterlibatan langsung di berbagai aspek bisnis, mulai dari teknologi sampai musik dan akting. Mohajer memandang passion dalam pekerjaan sebagai kunci agar tidak mengalami masalah dalam menjaga keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi. Baginya, bekerja tidak hanya soal kewajiban tapi juga sesuatu yang sangat dinikmati dan memberikan ide-ide kreatif segar.
05 Sep 2025, 22.00 WIB

Isotopes Luncurkan AI Agent Canggih Mempermudah Analisis Data Bisnis

Isotopes Luncurkan AI Agent Canggih Mempermudah Analisis Data Bisnis
Isotopes, sebuah startup AI baru, mengumumkan pendanaan awal sebesar 20 juta dolar untuk mengembangkan agen AI bernama Aidnn yang bisa membantu bisnis mengakses dan menganalisis data dengan cara yang belum pernah ada sebelumnya. AI ini memungkinkan manajer bisnis bertanya langsung ke data dalam bahasa alami tanpa perlu keahlian teknis khusus. CEO Arun Murthy dan para pendirinya membawa pengalaman puluhan tahun dari proyek besar seperti Hadoop dan Hortonworks yang pernah memulai era big data. Mereka memahami betul tantangan yang dihadapi dalam mengelola data yang sangat besar dan tersebar di berbagai aplikasi dan penyimpanan data. Aidnn bukan hanya chatbot biasa, tapi agen yang dapat mengumpulkan data dari banyak sumber seperti aplikasi keuangan, sistem ERP, CRM, dan cloud storage. Selain itu, agen ini mampu membersihkan, menyatukan, dan memproses data tersebut dalam langkah-langkah kompleks yang biasanya memakan waktu lama jika dilakukan secara manual. Keunggulan lainnya adalah transparansi kerja agen, yang memperlihatkan proses, asumsi, dan bahkan anomali dalam data yang ditemukan. Hal ini membantu pengguna memahami mengapa jawaban dan rekomendasi dihasilkan, memperkuat kepercayaan terhadap hasil analisis. Isotopes juga menjamin bahwa data pelanggan tidak akan dibagikan ke pihak pembuat model AI lain, sehingga menjaga keamanan dan privasi. Meskipun menghadapi kompetisi dari perusahaan besar seperti Salesforce, startup ini memiliki teknologi dan pengalaman unik yang berpotensi mengubah cara bisnis mengelola data mereka.
05 Sep 2025, 06.33 WIB

Sierra Raih Pendanaan Miliaran dan Tawarkan Peluang Besar bagi Lulusan Teknis

Sierra Raih Pendanaan Miliaran dan Tawarkan Peluang Besar bagi Lulusan Teknis
Sierra adalah startup yang didirikan pada awal 2024 oleh Bret Taylor, mantan co-CEO Salesforce, dan Clay Bavor, alumni Google. Mereka fokus membantu perusahaan membuat agen AI untuk layanan pelanggan yang lebih efektif dan efisien. Baru-baru ini, Sierra mengumumkan telah mendapatkan pendanaan sebesar 350 juta dolar yang dipimpin oleh Greenoaks Capital. Pendanaan ini menilai perusahaan senilai 10 miliar dolar, menunjukkan kepercayaan besar dari para investor. Dalam 18 bulan operasinya, Sierra sudah memiliki ratusan pelanggan besar seperti SoFi, Ramp, dan Brex. Investasi sebelumnya termasuk dari Sequoia, Benchmark, ICONIQ, dan Thrive Capital yang mendukung perkembangan startup ini. Sierra juga mengumumkan program APX untuk lulusan baru di bidang teknik komputer yang menawarkan pengalaman langsung dalam pengembangan produk dan manajemen, mirip dengan program yang pernah membantu karier pendirinya di Google. Program ini memberikan tanggung jawab besar bagi peserta dan merefleksikan visi perusahaan dalam mendorong inovasi AI untuk layanan pelanggan di tengah pasar kerja yang semakin kompetitif.
03 Sep 2025, 20.17 WIB

Eudia Luncurkan Firma Hukum Berbasis AI untuk Hapus Billable Hour

Eudia, startup AI yang berbasis di Palo Alto, meluncurkan Eudia Counsel, firma hukum AI-native pertama yang beroperasi di Arizona. Firma ini dirancang untuk mengatasi masalah biaya hukum yang tak terkendali akibat sistem billable hour yang masih mendominasi industri hukum perusahaan. Dengan memanfaatkan teknologi AI, mereka ingin firma hukum menjadi lebih efisien dan mengembalikan kendali anggaran kepada klien perusahaan. Arizona dipilih sebagai lokasi operasi karena memungkinkan struktur bisnis alternatif yang memungkinkan kepemilikan firma hukum tidak harus seluruhnya oleh pengacara. Ini memberikan Eudia fasilitas legal untuk mengombinasikan teknologi dan layanan hukum profesional secara lebih fleksibel tanpa harus menjadi firma hukum tradisional secara resmi. Beberapa perusahaan besar seperti DHL dan Duracell sudah menjadi klien sejak awal dan merasakan manfaat nyata, terutama untuk pekerjaan rutin seperti ulasan kontrak dan proses due diligence dalam transaksi M&A yang sebelumnya membutuhkan biaya besar dan waktu lama. Mereka melaporkan penghematan signifikan dan kemudahan penggunaan solusi AI Eudia. Selain misi komersil, Eudia juga memperluas inisiatif sosial bernama AI for Good, yang bertujuan menghilangkan hambatan ekonomi dan sosial bagi warga komunitas kurang mampu di Arizona untuk mendapatkan layanan hukum yang terjangkau. Hal ini juga mendukung terbentuknya usaha kecil dan kewirausahaan di daerah tersebut dengan menyediakan akses hukum yang mudah dan murah. Eudia berhasil mengumpulkan dana sebesar 105 juta dolar AS pada putaran pendanaan Seri A dan melakukan akuisisi terhadap Johnson Hana, perusahaan layanan hukum Eropa, untuk menambah ratusan pengacara ke jaringan mereka. Ini menunjukan komitmen mereka dalam mendefinisikan ulang tenaga kerja hukum dengan kombinasi manusia dan teknologi demi transformasi layanan hukum masa depan.

Baca Juga

  • Pertumbuhan Startup dan Jalur Menuju IPO Dibahas di TechCrunch Disrupt 2025

  • China Memulai Penyelidikan Anti-Monopoli dan Anti-Dumping terhadap Produsen Chip AS

  • TikTok Memungkinkan Sumber Pendapatan Baru bagi Kreator

  • Perkembangan Semikonduktor dan Infrastruktur China Membentuk Pasar Global

  • Replit Mencapai Valuasi $3 Miliar Melalui Pendanaan Signifikan