Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Bisnis

Perusahaan Nuklir AS Mendapatkan Pendanaan untuk Mini Reaktor Generasi Berikutnya dan Masuk ke Pasar Publik

Share

Perusahaan nuklir di AS mendapatkan pendanaan signifikan untuk mengembangkan reaktor mini generasi berikutnya dan beberapa di antaranya memutuskan untuk go public melalui SPAC, membuka jalan baru untuk teknologi nuklir modular yang lebih efisien dan aman.

11 Sep 2025, 14.00 WIB

Startup Nuklir Gencar Pilih SPAC untuk Percepat Pendanaan Reaktor Modular

Startup Nuklir Gencar Pilih SPAC untuk Percepat Pendanaan Reaktor Modular
SPAC, sebuah metode penggalangan dana alternatif yang pernah populer di tahun 2020 namun sempat meredup karena berbagai kegagalan, kini kembali naik daun di awal tahun 2025. Terutama, startup di bidang teknologi nuklir seperti Terra Innovatum menggunakan cara ini untuk mendapatkan modal yang lebih cepat dan teratur dibandingkan dengan IPO biasa. Terra Innovatum sedang mengembangkan reaktor nuklir modular kecil yang dirancang sangat aman dan dapat digunakan di berbagai tempat seperti pabrik dan rumah sakit. Terra Innovatum berencana menggabungkan diri dengan GSR III Acquisition Corp lewat SPAC dengan target pengumpulan dana sebesar 230 juta dolar AS dan valuasi pra-uang 475 juta dolar AS. Dana tersebut sebagian besar akan digunakan untuk membangun unit pertama reaktor mikro kecil yang mampu menghasilkan 1 megawatt listrik dengan bahan bakar standar. Strategi ini dianggap lebih efisien dan cocok untuk perusahaan yang belum menghasilkan pendapatan. Permintaan terhadap energi bersih dan efisien meningkat tajam, terutama dari perusahaan teknologi AI besar yang membutuhkan pasokan energi besar untuk pusat data mereka. Perusahaan seperti Google, Microsoft, dan Amazon sudah menunjukkan minat pada teknologi nuklir kecil ini. Dengan reaktor modular yang bisa ditempatkan dekat dengan pemakai energi, solusi energi ini dianggap menjanjikan untuk mengatasi masalah distribusi dan ketahanan energi secara global. Pemerintah Amerika Serikat juga mendukung perkembangan ini dengan memangkas biaya perizinan dan pengawasan proyek nuklir, serta tidak mengenakan tarif tinggi yang biasanya menghambat rantai pasokan. Hal ini semakin melancarkan jalan startup seperti Terra Innovatum dalam membawa teknologi mereka ke pasar lebih cepat. Meski nilai valuasi tidak sebesar perusahaan teknologi lain, startup nuklir ini dianggap menawarkan alternatif investasi yang realistis dan menarik. Terra Innovatum dan beberapa startup lain di bidang nuklir berambisi tidak hanya melayani pasar domestik Amerika tetapi juga ingin mengambil peran global. Mereka berusaha menjalin kemitraan dengan berbagai pihak lokal untuk memperluas jangkauan teknologi reaktor modular kecil yang aman dan ramah lingkungan ini. Hal ini menandai babak baru dalam industri energi nuklir yang semakin relevan di era modern.
09 Sep 2025, 21.58 WIB

Deep Fission Mulai Bangun Reaktor Nuklir Bawah Tanah dengan Pendanaan Baru

Deep Fission Mulai Bangun Reaktor Nuklir Bawah Tanah dengan Pendanaan Baru
Deep Fission adalah sebuah startup yang bergerak di bidang teknologi nuklir dan baru saja menjadi perusahaan publik melalui proses reverse merger. Mereka sukses mengumpulkan dana sebanyak 30 juta dolar AS, meski harga per saham jauh di bawah target yang biasanya dicapai oleh perusahaan serupa. Teknologi utama yang dikembangkan Deep Fission adalah reaktor kecil berbentuk silinder yang akan ditanam jauh di bawah tanah menggunakan lubang bor sedalam satu mil. Reaktor ini dirancang menghasilkan tenaga listrik sebesar 15 megawatt dan menggunakan sistem pendingin air bertekanan yang sudah terbukti aman di kapal selam dan pembangkit listrik konvensional. Menanam reaktor deep underground memberikan banyak keuntungan seperti keamanan alami dari bebatuan yang tebal, perlindungan dari ancaman eksternal, dan mengurangi dampak fisik di permukaan tanah. Deep Fission juga berusaha mempermudah rantai pasokan dengan memakai bahan uranium rendah yang bisa didapat secara luas dan komponen standar dari berbagai industri. Perusahaan telah menjalin kerja sama dengan pengembang data center besar bernama Endeavor untuk membangun pembangkit nuklir bawah tanah dengan kapasitas hingga dua gigawatt. Dukungan pemerintahan AS melalui program pilot reactor bertujuan mempercepat izin serta memastikan reaktor pilot mereka bisa aktif pada tahun 2026. Meskipun ada tantangan finansial dan biaya regulasi yang tinggi, Deep Fission optimis dengan pendanaan baru ini mereka bisa membangun dan mengoperasikan reaktor pertama mereka tepat waktu. Teknologi ini sangat dibutuhkan untuk mendukung permintaan energi bersih yang meningkat dari pusat data AI dan berbagai sektor lain di masa depan.
09 Sep 2025, 06.20 WIB

Angkatan Udara AS Kembangkan Bom Penetrator Ringan dan Akurat Pengganti MOP

Angkatan Udara AS Kembangkan Bom Penetrator Ringan dan Akurat Pengganti MOP
Angkatan Udara Amerika Serikat sedang mengembangkan bom penetrator generasi baru yang akan menggantikan GBU-57 Massive Ordnance Penetrator (MOP). Kontrak untuk pengembangan ini diberikan kepada Applied Research Associates (ARA) dengan Boeing sebagai mitra dalam proyek ini. Bom ini dirancang lebih ringan namun tetap mampu menembus target bawah tanah yang sangat terlindungi. NGP memiliki batas berat maksimum sebesar 22.000 pon, lebih ringan daripada MOP yang saat ini memiliki bobot 30.000 pon. Bom ini juga harus memiliki akurasi sangat tinggi, yaitu mampu mengenai sasaran dalam radius 2,2 meter sebanyak 90 persen dari waktu, bahkan dalam kondisi gangguan atau penolakan sinyal GPS yang sering kali mengganggu senjata modern saat ini. Prototipe senjata ini akan dibuat dalam bentuk skala kecil dan penuh, dengan total sekitar 10 prototipe skala kecil dan 3 sampai 5 prototipe skala penuh yang akan diuji dalam 18 hingga 24 bulan ke depan. Pengujian bertujuan untuk memastikan kemampuan bom ini merobohkan sasaran yang sangat dalam dan terlindungi seperti bunker dan fasilitas bawah tanah. Boeing, yang sebelumnya membangun MOP, kini bertugas mengembangkan tail kit baru yang berfungsi sebagai sistem pemandu GPS-inersia canggih. Boeing juga membantu integrasi penuh sistem senjata guna memastikan senjata baru ini dapat dipasang dan digunakan di pesawat tempur angkatan udara yang baru maupun yang sudah ada. Senjata ini sangat penting untuk menghancurkan target-target militer yang tidak bisa dijangkau oleh serangan udara biasa, termasuk laboratorium nuklir dan bunker komando. Pengembangan NGP menjadi prioritas karena dapat memberikan keunggulan lebih cepat dan efektif bagi militer AS dalam menghadapi ancaman di masa depan.
09 Sep 2025, 03.08 WIB

Deep Fission: Startup Nuklir Inovatif Ingin Bangun Reaktor Bawah Tanah Aman

Deep Fission: Startup Nuklir Inovatif Ingin Bangun Reaktor Bawah Tanah Aman
Deep Fission adalah sebuah startup yang fokus pada pengembangan reaktor nuklir kecil yang akan ditempatkan di dalam lubang sedalam satu0.00 km (mil) di bumi, dengan diameter hanya 30 inci. Cara ini dirancang untuk mengatasi masalah keamanan yang sering muncul pada pembangkit nuklir konvensional, seperti risiko meltdown dan potensi serangan teroris. Baru-baru ini, Deep Fission berhasil mendapatkan dana sebesar 30 juta dolar lewat reverse merger dengan Surfside Acquisition Inc. Merger ini akan membantu perusahaan untuk memperpanjang waktu operasional dan pengembangan teknologi mereka meskipun harga sahamnya lebih rendah dari rata-rata SPAC lainnya. Reaktor rekaan Deep Fission berkapasitas 15 megawatt menggunakan sistem pendingin air bertekanan, teknologi yang sama seperti yang ada pada kapal selam nuklir dan beberapa pembangkit listrik yang sudah mapan. Mereka juga sudah menjalin kerjasama dengan Endeavor untuk membangun kapasitas reaktor bawah tanah sebesar 2 gigawatt. Departemen Energi Amerika Serikat memilih Deep Fission dan sembilan startup lainnya untuk ikut dalam Reactor Pilot Program, sebuah program yang mempermudah dan mempercepat proses perizinan reaktor nuklir baru. Perusahaan menargetkan reaktornya bisa mulai beroperasi pada Juli 2026. Meskipun teknologi ini menjanjikan cara baru yang lebih aman untuk menghasilkan listrik dari tenaga nuklir, perusahaan ini menghadapi tantangan besar dalam hal pendanaan, regulasi, serta implementasi teknis. Keberhasilan Deep Fission bisa membuka era baru dalam industri nuklir, tapi perjalanan menuju sana masih panjang dan penuh risiko.

Baca Juga

  • Pertumbuhan Startup dan Jalur Menuju IPO Dibahas di TechCrunch Disrupt 2025

  • China Memulai Penyelidikan Anti-Monopoli dan Anti-Dumping terhadap Produsen Chip AS

  • TikTok Memungkinkan Sumber Pendapatan Baru bagi Kreator

  • Perkembangan Semikonduktor dan Infrastruktur China Membentuk Pasar Global

  • Replit Mencapai Valuasi $3 Miliar Melalui Pendanaan Signifikan