
Google, melalui perusahaan induknya Alphabet, baru saja mencapai valuasi pasar sebesar 3 triliun dolar AS untuk pertama kalinya. Pencapaian ini terjadi setelah saham Alphabet melonjak lebih dari 4% dalam perdagangan hari Senin. Keberhasilan ini menempatkan Alphabet setara dengan perusahaan teknologi raksasa lain yang telah melewati batas valuasi serupa.
Salah satu faktor besar yang mendorong kenaikan valuasi Alphabet adalah kemenangan hukum penting di Amerika Serikat. Pengadilan AS memutuskan bahwa Alphabet dapat mempertahankan kendali atas dua aset penting, yaitu browser web Chrome dan sistem operasi Android. Ini menghapus kekhawatiran soal pemecahan perusahaan akibat regulasi antitrust yang ketat.
Selain itu, investasi besar Alphabet dalam kecerdasan buatan, terutama model Gemini AI yang telah diintegrasikan dalam layanan utama seperti mesin pencari Google, iklan, dan produk cloud, menjadi pendorong pertumbuhan utama. Produk lain seperti Workspace, YouTube Shorts, dan chip milik sendiri ikut menguatkan posisi Alphabet sebagai perusahaan teknologi multifaceted.
Pada tahun ini, saham Alphabet naik lebih dari 32%, menjadikannya sebagai anggota 'Magnificent Seven' dengan performa paling baik. Ini jauh melampaui kenaikan indeks S&P 500 yang sekitar 12,5%. Dominasi dalam bidang AI memposisikan Alphabet sebagai perusahaan penting dalam ekonomi digital yang terus berkembang.
Alphabet kini bergabung dengan beberapa perusahaan super besar lain dengan valuasi lebih dari 3 triliun dolar, termasuk Apple, Microsoft, dan Nvidia. Situasi ini terjadi di tengah gelombang investasi besar dalam AI dan sentimen investor yang mengutamakan perusahaan inovatif yang tahan menghadapi ketidakpastian ekonomi.