
Penelitian dari Yonsei University berhasil mengembangkan elektrolit padat berbasis fluoride yang stabil pada tegangan di atas 5 volt, sebuah terobosan penting dalam teknologi baterai solid-state. Hal ini mengatasi batas lama yang membuat baterai solid-state tidak bisa beroperasi pada voltase tinggi lebih dari 4 volt yang telah membatasi peningkatan kapasitas dan keamanan baterai.
Elektrolit baru ini, LiCl–4Li₂TiF₆, memiliki konduktivitas ionik tinggi yaitu 1,7 × 10⁻⁵ S/cm pada suhu kamar, sangat baik di antara elektrolit padat sejenisnya. Selain itu, penggunaannya sebagai lapisan pelindung pada katoda spinel LiNi₀.₅Mn₁.₅O₄ mencegah kerusakan antarmuka, yang selama ini menjadi penyebab degradasi dan menurunnya masa pakai baterai.
Hasil uji coba menunjukkan baterai solid-state dengan elektrolit ini mampu mempertahankan lebih dari 75% kapasitas setelah 500 kali siklus pengisian dan mencatat kapasitas areal tertinggi di kelasnya, yakni 35,3 mAh/cm². Bahkan dalam format pouch battery yang digunakan di kendaraan listrik, performa tetap konsisten.
Kelebihan lain dari elektrolit fluoride ini adalah kompatibilitasnya dengan katolites halida murah berbasis Zr, yang berpotensi menekan biaya produksi sekaligus meningkatkan keamanan dan umur baterai. Ini menjadikan teknologi lebih layak secara komersial dan mendukung upaya menuju energi karbon-netral.
Secara keseluruhan, inovasi ini membuka pintu baru dalam desain baterai solid-state yang aman, tahan lama, dan berkinerja tinggi. Teknologi ini dapat mendukung pengembangan kendaraan listrik dengan jarak tempuh lebih jauh dan pengisian lebih cepat, serta mempercepat transisi ke energi terbarukan yang berkelanjutan.