Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Bisnis

Transformasi Digital dalam Sektor Perjalanan dan Mobilitas

Share

Perkembangan teknologi sedang mengubah lanskap industri perjalanan melalui inisiatif berupa pendanaan untuk platform transportasi pintar, IPO travel tech, serta program rewards yang meningkatkan efisiensi dan pengalaman konsumen dalam mobilitas antar kota.

31 Okt 2025, 17.01 WIB

WanderJoy: Program Rewards Lintas Negara untuk Perjalanan Lebih Mudah di Asia Pasifik

WanderJoy: Program Rewards Lintas Negara untuk Perjalanan Lebih Mudah di Asia Pasifik
Travel Alliance yang melibatkan beberapa operator seluler besar di Asia Pasifik meluncurkan WanderJoy, sebuah program rewards lintas negara pertama di dunia. Program ini bertujuan menghubungkan pelanggan dengan berbagai penawaran eksklusif yang membantu memperkaya pengalaman perjalanan mereka di luar negeri dengan mudah dan praktis. Laporan Asia Pacific Loyalty Programs Intelligence Report 2025 mengungkapkan masih banyak tantangan dalam pengalaman wisata di Asia Pasifik, seperti sistem rewards yang tidak terintegrasi dan kesulitan menggunakan layanan roaming. WanderJoy hadir untuk menjawab masalah ini dengan memberi kemudahan akses layanan bandara, kuliner, hiburan, hingga aktivitas lifestyle dalam satu platform terpadu. WanderJoy diluncurkan pada ajang KDDI Summit di Tokyo dan melibatkan Travel Alliance yang terdiri dari Singtel, AIS, Taiwan Mobile, GOMO Philippines, KDDI, Telkomsel, Optus, dan HKT. Dengan dukungan lebih dari 350 juta pelanggan, platform ini menghubungkan data telekomunikasi dengan mitra di bidang perhotelan, ritel, dan transportasi untuk menciptakan ekosistem perjalanan yang inovatif. Telkomsel sebagai bagian dari aliansi ini turut mendukung melalui aplikasi MyTelkomsel dengan fitur khusus yang memudahkan pelanggan Indonesia mengakses manfaat WanderJoy. Mitra-mitra baru seperti DragonPass dan Trip.com juga sudah bergabung, menyediakan berbagai layanan mulai dari akses lounge bandara hingga pemesanan aktivitas wisata. Pelanggan disarankan untuk selalu mengaktifkan notifikasi dan memantau aplikasi layanan aliansi agar tidak ketinggalan penawaran terbaru. Dengan terus bertambahnya mitra dan penawaran, WanderJoy berpotensi menjadi solusi utama bagi wisatawan di Asia Pasifik yang menginginkan perjalanan lebih lancar dan nyaman.
30 Okt 2025, 12.30 WIB

IntrCity SmartBus Raih Dana Rp 493.35 miliar ($30 Juta) untuk Perluas Layanan Bus Antar Kota di India

IntrCity SmartBus Raih Dana Rp 493.35 miliar ($30 Juta)  untuk Perluas Layanan Bus Antar Kota di India
IntrCity SmartBus, startup transportasi bus antar kota di India, berhasil mengumpulkan dana sebesar 30 juta dolar AS dalam putaran pendanaan Seri D yang dipimpin oleh A91 Partners. Dengan nilai valuasi 140 juta dolar AS, perusahaan ini berencana memperluas jaringan layanan ke kota-kota kecil dan menengah di seluruh India demi memenuhi kebutuhan perjalanan antar kota yang terus meningkat. Pertumbuhan mobilitas antar kota di India didorong oleh bertambahnya orang yang pindah dari kota kecil ke kota besar untuk bekerja dan belajar. Infrastruktur jalan raya yang diperluas lebih dari 60% dalam sepuluh tahun terakhir menjadi salah satu faktor penting, sementara layanan kereta api tradisional masih belum bisa mengimbangi permintaan perjalanan antar negara bagian. IntrCity SmartBus menggunakan model bisnis yang lebih ringan aset dengan menggandeng pemilik bus lokal yang kendaraannya dilengkapi dengan perangkat keras untuk pelacakan waktu nyata. Tiket dan perencanaan rute dilakukan secara digital, memungkinkan adaptasi layanan sesuai kebutuhan konsumen, termasuk konfigurasi tempat duduk dan frekuensi perjalanan. Keamanan dan kenyamanan menjadi prioritas dengan adanya 'captain' atau personel terlatih di setiap bus serta fasilitas seperti toilet di dalam bus dan ruang tunggu ber-AC yang dikelola oleh kru. Semua bus terhubung dengan sistem operasi berbasis cloud untuk memonitor berbagai aspek perjalanan seperti CCTV dan suhu kabin. Dengan pendapatan tahunan mencapai 5 miliar rupee dan pertumbuhan 67% secara tahun ke tahun, IntrCity SmartBus terus fokus pada profitabilitas dan peningkatan pengalaman pelanggan. Perusahaan berharap bisa mengubah persepsi masyarakat terhadap perjalanan bus, menjadikannya pilihan utama dibandingkan dengan moda transportasi lain di India.
30 Okt 2025, 11.33 WIB

Navan Raih Rp13,5 Triliun Lewat IPO, Tanda Rebound Industri Perjalanan

Navan Raih Rp13,5 Triliun Lewat IPO, Tanda Rebound Industri Perjalanan
Navan, perusahaan asal Palo Alto yang fokus pada manajemen perjalanan korporat, baru saja melepas sahamnya ke publik dengan harga Rp 411.13 ribu ($25) per lembar. Harga ini sesuai dengan ekspektasi awal dan diharapkan dapat mengumpulkan dana besar untuk pengembangan bisnis mereka. Dalam proses IPO ini, Navan berhasil mengumpulkan total dana sekitar Rp 15.18 triliun ($923,1 juta) , dengan penjualan 30 juta saham baru dan 6,9 juta saham milik pemegang saham lama. Sampai saat ini, valuasi perusahaan diperkirakan mencapai Rp 102.12 triliun ($6,21 miliar) . Navan sebelumnya memiliki valuasi lebih tinggi, yaitu Rp 151.29 triliun ($9,2 miliar) pada tahun 2022 setelah pendanaan seri G sebesar Rp 4.93 triliun ($300 juta) . Penurunan valuasi ini menunjukkan bahwa investor lebih berhati-hati dalam menilai perusahaan di tengah kondisi pasar yang masih mengalami ketidakpastian. Perusahaan ini awalnya bernama TripActions dan didirikan pada tahun 2015 oleh Ariel Cohen dan Ilan Twig. Selain layanan perjalanan, Navan juga sudah mengembangkan layanan pembayaran dan pengelolaan pengeluaran untuk klien-klien besar seperti Zoom dan Lyft. Navan akan mulai diperdagangkan di Nasdaq dengan kode NAVN, di bawah bimbingan beberapa underwriter ternama. IPO ini juga dianggap sebagai tanda positif bahwa industri perjalanan dan penawaran saham baru mulai pulih setelah beberapa tantangan ekonomi belakangan ini.
30 Okt 2025, 03.52 WIB

Dampak AI dan Google pada Bisnis Kayak: Trafik Gratis Berubah Jadi Iklan Berbayar

Dampak AI dan Google pada Bisnis Kayak: Trafik Gratis Berubah Jadi Iklan Berbayar
Booking Holdings mengumumkan penurunan nilai aset sebesar 457 juta dolar pada merek Kayak akibat perubahan pola trafik dari gratis ke berbayar yang dipicu oleh Google. Kayak harus lebih banyak mengeluarkan biaya untuk iklan Google agar tetap menarik pengunjung setelah trafik organik berkurang. Steve Hafner, CEO Kayak, mengatakan bahwa perubahan Google yang mengedepankan jawaban AI dalam hasil pencarian membuat pengguna tidak perlu lagi klik ke situs lain, sehingga trafik organik berkurang drastis. Ini berpengaruh signifikan terhadap model bisnis perusahaan yang mengandalkan trafik gratis. Selain Kayak, kompetitor seperti Trivago dan Tripadvisor juga mengalami penurunan nilai merek karena dampak yang sama dari perubahan strategi Google. Perusahaan-perusahaan ini harus menyesuaikan model bisnis mereka agar tetap kompetitif di pasar yang kini didominasi iklan berbayar. Google sendiri membantah adanya penurunan signifikan dalam trafik organik dan menyatakan bahwa kualitas klik yang diberikan kepada situs pihak ketiga justru meningkat. Google juga menyoroti keberhasilan Kayak dalam meningkatkan nilai konversi berkat penggunaan teknologi AI mereka, yaitu AI Max. Secara keseluruhan, perubahan ini menunjukkan bahwa industri perjalanan harus beradaptasi dengan cepat terhadap kemajuan teknologi AI dan perubahan perilaku mesin pencari, serta mempertimbangkan strategi iklan digital yang lebih agresif untuk menjaga keberlangsungan bisnis.

Baca Juga

  • Transformasi Digital dalam Sektor Perjalanan dan Mobilitas

  • Alibaba Percepat Instant Commerce dengan Rebranding dan Rencana Gerai Modern

  • Platform E-commerce Tangani Penjualan Barang Thrifting di Tengah Dorongan Produk Lokal

  • Inisiatif Indonesia untuk Internet Super Cepat dan Terjangkau

  • AS Meningkatkan Teknologi Militer Nuklir untuk Mengimbangi Pengaruh Tiongkok