Fokus
Sains

Keamanan Nuklir dan Inovasi AS: Reaktor Bawah Tanah dan Proyek Ternama

Share

Di Amerika Serikat, terdapat tren pengembangan reaktor nuklir inovatif yang mencakup pembangunan reaktor di lokasi bawah tanah serta proyek-proyek yang mendapatkan dukungan tinggi dari tokoh seperti Bill Gates. Upaya ini mengedepankan keselamatan dan efisiensi sebagai solusi terhadap tantangan energi masa depan.

05 Des 2025, 18.04 WIB

Deep Fission Bangun Reaktor Nuklir Modular Canggih di Kansas

Deep Fission Bangun Reaktor Nuklir Modular Canggih di Kansas
Deep Fission, sebuah perusahaan energi nuklir berbasis di Amerika Serikat, telah mengumumkan lokasi pembangunan reaktor nuklir modular kecil komersial pertamanya. Proyek ini akan berlokasi di Great Plains Industrial Park, Parsons, Kansas, yang memiliki area luas untuk pengembangan energi nuklir lanjutan. Tujuan utama proyek ini adalah untuk mendemonstrasikan teknologi Gravity Nuclear Reactor sebagai langkah pertama menuju produksi energi yang lebih efisien dan terjangkau. Reaktor Gravity merupakan inovasi teknologi yang menggabungkan pengeboran lubang bor minyak dan gas, teknologi panas bumi, serta reaktor air bertekanan. Reaktor ini akan ditempatkan satu0.00 km (mil) di bawah tanah dalam lubang bor, yang memberikan keuntungan dalam hal keamanan dan pengurangan biaya konstruksi. Setiap unit reaktor mampu menghasilkan daya listrik sebesar 15 megawatt. Upacara peletakan batu pertama untuk proyek ini dijadwalkan pada tanggal 9 Desember. Deep Fission menargetkan agar pembangunan dapat selesai dan reaktor mencapai kondisi kritis pada tanggal 4 Juli 2026, dengan ketentuan persetujuan dari Departemen Energi Amerika Serikat. Keberhasilan proyek ini juga diharapkan dapat membuka jalan bagi pengembangan fasilitas komersial yang lebih besar di lokasi yang sama. Proyek ini didukung oleh program Reactor Pilot Program dari Departemen Energi Amerika Serikat, yang bertujuan mempercepat pengembangan teknologi nuklir maju. Deep Fission juga telah menandatangani nota kesepahaman dengan Great Plains Development Authority untuk kolaborasi dalam pembangunan dan pengembangan proyek jangka panjang di area tersebut. CEO Deep Fission, Liz Muller, menyatakan bangganya terhadap kemitraan ini dan visi masa depan energi yang lebih bersih dan melimpah. Penerapan teknologi reaktor nuklir modular kecil yang aman dan murah ini diharapkan dapat mengubah lanskap energi bersih di Amerika Serikat. Dengan penekanan pada keselamatan, pengurangan struktur di atas permukaan tanah, dan efisiensi biaya, Deep Fission ingin membuktikan bahwa reaktor nuklir dapat menjadi solusi utama untuk kebutuhan energi masa depan yang berkelanjutan dan dapat diandalkan.
05 Des 2025, 08.26 WIB

Kecurigaan Terhadap Percepatan Izin Reaktor Nuklir Natrium di Wyoming

Kecurigaan Terhadap Percepatan Izin Reaktor Nuklir Natrium di Wyoming
Sebuah proyek pembangunan reaktor nuklir baru di Kemmerer, Wyoming, yang bernama Natrium dan dirancang oleh perusahaan TerraPower milik Bill Gates, menjadi sorotan setelah izin konstruksinya diberikan lebih cepat dari jadwal semula. Pemerintah Amerika Serikat mendorong percepatan ini sebagai bagian dari dorongan memajukan teknologi energi nuklir canggih. Namun, percepatan evaluasi ini mengundang kritik tajam dari sejumlah ilmuwan dan kelompok pengawas nuklir, seperti Union of Concerned Scientists. Mereka khawatir bahwa jadwal yang dipersingkat ini menyebabkan tim penilai tidak mengkaji secara mendalam semua risiko keselamatan yang mungkin muncul selama pembangunan maupun saat reaktor beroperasi. Salah satu kekhawatiran utama adalah penggunaan cairan natrium sebagai pendingin yang mudah terbakar serta potensi ketidakstabilan operasi reaktor yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan nuklir serius. Di samping itu, model reaktor Natrium tidak memiliki struktur kontainment fisik yang kuat untuk mencegah kebocoran radiasi bila terjadi kerusakan fatal pada inti reaktor. Meskipun demikian, Badan Pengawas Nuklir AS, NRC, mengumumkan bahwa evaluasi keselamatan sudah selesai dan tidak ada hambatan berarti untuk memberikan izin konstruksi. Mereka menekankan upaya efisiensi dalam proses evaluasi sehingga proyek ini bisa memimpin inovasi reaktor masa depan dengan jadwal yang fleksibel. Namun, persoalan keselamatan tetap menjadi bahan perdebatan dan perhatian publik. Ke depan, penting untuk memastikan bahwa inovasi teknologi tidak mengorbankan kaidah keselamatan demi percepatan waktu, sebab kesalahan di proyek nuklir bisa berdampak besar bagi manusia dan lingkungan sekitar.
05 Des 2025, 07.43 WIB

Kontroversi Percepatan Persetujuan Reaktor Nuklir Eksperimental Natrium di Wyoming

Kontroversi Percepatan Persetujuan Reaktor Nuklir Eksperimental Natrium di Wyoming
Di Kemmerer, Wyoming, rencana pembangunan reaktor nuklir eksperimental bernama Natrium sedang menjadi sorotan. Proyek ini senilai 10 miliar dolar dan memiliki kapasitas 345 megawatt. Reaktor Natrium menggunakan teknologi pendingin cair sodium yang berbeda dari reaktor konvensional biasa. Pemerintah AS melalui NRC memutuskan untuk mempercepat proses evaluasi keselamatan proyek ini, mengubah jadwal yang awalnya direncanakan selesai pada Agustus 2026 menjadi Desember 2024. Union of Concerned Scientists dan beberapa ilmuwan menyatakan kekhawatiran atas proses evaluasi yang dipercepat ini. Mereka menilai bahwa dengan waktu yang singkat, evaluasi tidak bisa mencakup semua risiko keamanan yang mungkin ada. Salah satu risiko besar adalah Sodium sebagai pendingin reaktor yang mudah terbakar dan berpotensi menyebabkan kebakaran jika terjadi kebocoran. Selain itu, ada juga risiko instabilitas reaktor yang bisa menyebabkan kenaikan daya mendadak dan merusak bahan bakar nuklir yang sangat berbahaya. Nuclear Regulatory Commission menyatakan bahwa tidak ada masalah keselamatan yang mencegah penerbitan izin konstruksi untuk reaktor ini dan menilai bahwa TerraPower telah memberikan jawaban yang memadai untuk pertanyaan-pertanyaan teknis. Namun, beberapa pihak seperti Dr. Edwin Lyman dari Union of Concerned Scientists menilai bahwa NRC terlalu cepat menyetujui desain reaktor yang belum lengkap, terutama terkait dengan kontainmen fisik untuk mencegah pelepasan bahan radioaktif apabila terjadi kecelakaan. TerraPower dan NRC mengklaim bahwa reaktor Natrium memiliki 'kontainmen fungsional' yang menggantikan kebutuhan struktur kontainmen fisik, tetapi pihak ahli menyatakan bahwa ini adalah desain yang masih sangat awal dan belum cukup terbukti aman. Kekhawatiran ini semakin diperkuat karena peninjauan secara menyeluruh atas desain dan skenario risiko utama baru akan dilakukan saat proses perizinan operasional di masa depan, yang bisa jadi sudah terlambat untuk mencegah masalah. Keputusan politik untuk mempercepat evaluasi didasarkan pada perintah eksekutif sebelumnya yang menghendaki proses persetujuan lebih cepat dalam rangka mendukung teknologi nuklir baru. Meski demikian, banyak pihak mengingatkan bahwa teknologi nuklir memerlukan kehati-hatian ekstra dan proses evaluasi yang matang demi keselamatan publik dan lingkungan. Masa depan proyek Natrium ini masih penuh dengan ketidakpastian terkait keselamatan dan risiko lingkungan yang perlu terus diawasi.