Menyeimbangkan Strategi: Inovasi Teknologi Tiongkok di Tengah Tantangan Regulasi dan Rantai Pasokan

Moore Threads Technology, perusahaan pembuat GPU asal China, mengalami lonjakan harga saham yang luar biasa sejak debutnya di Bursa Saham Shanghai. Harga sahamnya mencapai kenaikan sebesar 723 persen dari harga penawaran dalam waktu sangat singkat. Perusahaan kemudian memperingatkan investor agar berhati-hati karena kenaikan ini tidak didasarkan pada perubahan fundamental nyata dari bisnis mereka. Mereka mengingatkan adanya risiko penurunan harga saham setelah lonjakan yang dianggap terlalu cepat dan spekulatif. Pada Jumat, harga saham turun 13 persen setelah mencapai titik tertinggi baru. Penurunan ini terjadi tanpa adanya berita negatif atau perubahan signifikan dalam kondisi perusahaan, sehingga dianggap sebagai koreksi alami pasar. Lonjakan saham Moore Threads ini sejalan dengan fokus pemerintah China untuk mendorong kemandirian teknologi domestik. Kebijakan pemerintah mendukung investasi di sektor teknologi menjadi latar belakang permintaan besar akan saham perusahaan ini. Namun, para analis dan perusahaan sendiri menyarankan agar investor tidak terlalu terbawa euforia dan harus membuat keputusan investasi yang rasional serta memahami risiko pasar yang volatile agar tidak mengalami kerugian besar.

Moore Threads Technology, sebuah perusahaan chip asal Beijing, baru saja melantai di bursa Shanghai pada tanggal 5 Desember dan langsung menarik perhatian dengan lonjakan harga saham yang luar biasa tinggi. Dalam hari pertama, saham perusahaan naik 425% dan menjadi salah satu saham IPO dengan performa terbaik di pasar Shanghai tahun ini. Meski mengalami kenaikan besar, Moore Threads memperingatkan semua investor bahwa kenaikan harga saham ini tidak didukung oleh perubahan signifikan di dalam bisnis mereka. Perusahaan menegaskan tidak ada berita atau informasi penting yang perlu diumumkan terkait kondisi fundamental perusahaan yang berubah. Dalam beberapa hari berikutnya setelah debutnya, saham Moore Threads terus naik bahkan hingga 57% lagi, sehingga total kenaikan mencapai 723 persen dari harga penawaran awal sebesar 114,28 yuan. Namun, lonjakan yang cepat ini bisa jadi akibat dari spekulasi pasar yang berlebihan. Pada hari Jumat, saham Moore Threads mengalami penurunan tajam hingga 19% pada perdagangan di Star Market, yang menunjukkan bahwa pasar mulai melakukan koreksi setelah rally yang berlebihan. Perusahaan mengingatkan agar investor berhati-hati dan melakukan penilaian risiko secara rasional sebelum membeli sahamnya. Kejadian ini menunjukkan bagaimana pasar saham teknologi di China dapat memiliki volatilitas tinggi terutama pada perusahaan baru yang menarik minat spekulatif dari investor ritel. Ke depannya, penting bagi Moore Threads untuk menunjukkan kinerja yang nyata agar harga sahamnya lebih stabil dan sesuai dengan nilai fundamental perusahaan.

Beijing baru saja memberikan peringatan keras kepada perusahaan yang menangani tokenisasi aset dunia nyata (RWA). Tokenisasi ini adalah proses mengubah aset tradisional menjadi bentuk digital di blockchain agar transaksi lebih cepat dan murah. Namun pemerintah China melihat aktivitas ini membawa banyak risiko, seperti adanya aset palsu dan perdagangan spekulatif yang dapat merugikan. Tujuh asosiasi industri utama China, yang diawasi oleh regulator seperti Bank Sentral China dan Komisi Sekuritas China, menyatakan bahwa mereka tidak mengizinkan aktivitas tokenisasi RWA. Mereka ingin melindungi investor dan menjaga stabilitas pasar keuangan dari potensi kerugian akibat kegiatan tersebut. Pemerintah China menganggap langkah ini perlu karena sebelumnya terdapat harapan bahwa pembatasan terhadap aset digital akan dilonggarkan. Namun, persaingan dengan Amerika Serikat serta risiko di dalam negeri membuat Beijing memilih kebijakan tegas yang menolak bentuk tokenisasi ini. Selain tokenisasi RWA, regulator China juga mengeluarkan pernyataan bahwa stablecoin, yang merupakan jenis aset digital yang nilainya dipatok pada mata uang tradisional, tidak memenuhi standar keamanan dan anti pencucian uang yang ketat di China. Ini menambah bukti sikap negatif pemerintah terhadap berbagai aset digital. Situasi ini menunjukkan bahwa China lebih memilih pendekatan hati-hati terhadap teknologi blockchain dan aset digital agar tidak mengganggu kestabilan keuangan nasional. Para pelaku pasar diharapkan memahami risiko dan patuh pada peraturan yang ada untuk mencegah kerugian besar di masa mendatang.

Pasar modal China sedang mengalami penyesuaian penting setelah indeks utama seperti Shanghai Composite turun hampir 4 persen dari rekor tertinggi dalam 10 tahun. Hal ini membuat regulator pasar modal memperkuat kebijakan untuk memperluas akses investor asing dan memudahkan perusahaan teknologi dalam menggalang dana. Wu Qing, ketua China Securities Regulatory Commission, menegaskan kebutuhan untuk transformasi mendalam agar pasar modal dapat menjadi lebih inklusif dan mampu beradaptasi dengan perubahan. Targetnya adalah menarik modal jangka panjang yang tidak hanya masuk tapi juga bertahan dan berkembang dengan baik meskipun pasar bergejolak. Salah satu fokus penting adalah mempercepat siklus penggalangan dana dan investasi bagi perusahaan-perusahaan strategis melalui peran aktif modal ventura dan private equity. Hal ini untuk memastikan aliran modal yang efisien ke sektor-sektor prioritas teknologi. Meskipun ada spekulasi tentang pengunduran diri Wu Qing, artikelnya yang diterbitkan dalam People’s Daily menegaskan posisi dan perannya sebagai pemimpin regulator pasar modal. Dukungan penuh terhadap Wu bertujuan untuk menjaga stabilitas dan keyakinan investor baik domestik maupun internasional. Indeks Shanghai Composite sempat mencapai puncak tertinggi dalam satu dekade pada November 2023 berkat faktor eksternal seperti kesepakatan dagang antara Beijing dan Washington serta harapan peningkatan fundamental perusahaan. Kondisi ini menjadi latar belakang penting perubahan kebijakan di pasar modal China.