Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Finansial

Dampak Regulasi Beijing pada IPO Teknologi dan Kripto di Hong Kong

Share

Cerita ini menggambarkan dinamika antara tekanan regulasi dari Beijing dan upaya perusahaan teknologi serta kripto di Hong Kong untuk menarik minat investor global. Kisah ini menyoroti bagaimana kolaborasi dan tantangan regulasi mempengaruhi proses IPO di kawasan tersebut, sekaligus menekankan pentingnya dukungan pasar dan inovasi berkelanjutan untuk daya saing internasional.

16 Des 2025, 18.01 WIB

Biren Siap IPO di Hong Kong, Perkuat Chip AI dan GPU Tiongkok

Biren Siap IPO di Hong Kong, Perkuat Chip AI dan GPU Tiongkok
Biren, perusahaan teknologi berbasis di Shanghai yang fokus pada pengembangan GPU berperforma tinggi, telah mendapatkan persetujuan untuk melantai di Bursa Saham Hong Kong. Langkah ini menjadi yang pertama bagi pengembang GPU yang menerobos pasar saham Hong Kong. Perusahaan yang didirikan pada 2019 oleh Michael Zhang Wen berencana melepas sekitar 372 juta saham, dengan potensi penggalangan dana mencapai sekitar 300 juta USD. Meski jumlah pasti pengumpulan dana belum diumumkan, langkah ini dinilai strategis untuk memperkuat posisi Biren di industri chip AI. IPO Biren menyusul beberapa perusahaan chip AI daerah Tiongkok lainnya, seperti Moore Threads dan MetaX, yang juga melakukan penawaran umum saham dengan tujuan memperbesar kapasitas produksi dan inovasi produk mereka. Biren merupakan bagian dari kelompok yang dikenal sebagai 'empat naga kecil' di segmen GPU, yang berambisi menyaingi Nvidia sebagai pemasok chip AI utama di pasar Tiongkok yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia. Inisiatif ini merupakan bagian dari rencana besar pemerintah Tiongkok untuk mendorong aliran modal swasta menuju pengembangan teknologi dalam negeri, terutama dalam semikonduktor, demi mencapai kemandirian dan menghadapi tantangan global dalam rantai pasokan teknologi.
09 Des 2025, 15.33 WIB

Minat Investor Membludak pada IPO HashKey di Tengah Larangan Kripto China

Minat Investor Membludak pada IPO HashKey di Tengah Larangan Kripto China
HashKey Holdings, salah satu operator bursa kripto terbesar di Hong Kong, meluncurkan penawaran saham perdana dengan harga antara HKRp 9.78 juta ($5,95) dan HKRp 11.43 juta ($6,95) per saham. Perusahaan ini menargetkan penggalangan dana sebesar HKRp 27.46 triliun ($1,67 miliar) atau sekitar USRp 3.52 triliun ($214 juta) melalui IPO ini. Penawaran saham ini mendapat sambutan hangat dari investor ritel di tengah peringatan ketat dari Bank Sentral China yang terus memperingatkan risiko spekulasi kripto dan mempertahankan larangan perdagangan aset virtual resmi di wilayahnya. Hong Kong sendiri menerapkan regulasi yang lebih mendukung industri aset digital dengan mengakui 11 platform virtual yang diatur oleh Securities and Futures Commission, termasuk HashKey yang akan menjadi operator bursa kripto kedua yang melakukan IPO di kota tersebut. Pesaing langsung HashKey, yaitu OSL Group, juga sudah melantai di bursa Hong Kong dan mencatat kenaikan saham sebesar 18 persen bulan ini. Hal ini menunjukkan potensi pertumbuhan dan minat yang tinggi pada sektor bursa kripto resmi di Hong Kong. Meskipun harga kripto masih sangat fluktuatif, kinerja platform yang berlisensi dan diatur memberikan kepercayaan lebih kepada investor untuk menilai dan berinvestasi. Ini menjadi faktor pendukung utama keberhasilan IPO HashKey di pasar yang kompetitif.
08 Des 2025, 09.18 WIB

Gate Hadapi Tantangan Biaya Tinggi di Hong Kong, Siap Ajukan Lisensi Kembali

Gate Hadapi Tantangan Biaya Tinggi di Hong Kong, Siap Ajukan Lisensi Kembali
Gate, salah satu bursa cryptocurrency terbesar di dunia, mengalami kesulitan dalam operasi di Hong Kong akibat biaya kepatuhan yang tinggi dan regulasi ketat. Meski sempat menarik diri dari aplikasi lisensi, perusahaan tetap mempertimbangkan untuk mengajukan kembali di masa depan. Lin Han, CEO Gate, mengungkap bahwa setelah satu tahun beroperasi di Hong Kong, mereka menemukan sulit untuk menutup biaya lokal. Hal ini menimbulkan refleksi terhadap dampak regulasi yang ada di wilayah tersebut. Gate kini memantau kinerja platform bursa yang sudah berlisensi untuk mengevaluasi apakah memungkinkan bagi mereka untuk kembali memasuki pasar Hong Kong dengan lebih siap. Ini termasuk memperhatikan kemampuan platform tersebut dalam mengembangkan bisnisnya. Selain mengejar lisensi baru untuk layanan perdagangan aset virtual yang akan diluncurkan, Gate juga berencana untuk bekerja sama dengan perusahaan pembayaran. Rencana ini termasuk menawarkan layanan infrastruktur berbasis blockchain untuk memperkuat ekosistem digital mereka. Sejak memulai di China pada 2013, Gate pernah menjadi bursa terbesar ketiga dunia. Namun, setelah regulasi ketat diberlakukan di Hong Kong, banyak perusahaan serupa memilih keluar atau menunda kehadiran mereka hingga kondisi regulasi lebih jelas dan biaya dapat lebih terkendali.

Baca Juga

  • Menjembatani Kesenjangan Digital di Layanan Publik Indonesia

  • Penindakan Global Terhadap Kejahatan Kripto: Tantangan Penegakan Hukum yang Baru

  • Lonjakan Kripto di Timur Tengah: Investor Arab Mengubah Lanskap Mata Uang Digital

  • Kegilaan IPO MetaX: Chip AI China Menghadapi Penilaian Melambung dengan Risiko Panas Berlebih

  • Dinamika Baru di Venture Capital: Strategi Investasi Muncul dalam Pasar yang Didominasi Founder