
Gate, salah satu bursa cryptocurrency terbesar di dunia, mengalami kesulitan dalam operasi di Hong Kong akibat biaya kepatuhan yang tinggi dan regulasi ketat. Meski sempat menarik diri dari aplikasi lisensi, perusahaan tetap mempertimbangkan untuk mengajukan kembali di masa depan.
Lin Han, CEO Gate, mengungkap bahwa setelah satu tahun beroperasi di Hong Kong, mereka menemukan sulit untuk menutup biaya lokal. Hal ini menimbulkan refleksi terhadap dampak regulasi yang ada di wilayah tersebut.
Gate kini memantau kinerja platform bursa yang sudah berlisensi untuk mengevaluasi apakah memungkinkan bagi mereka untuk kembali memasuki pasar Hong Kong dengan lebih siap. Ini termasuk memperhatikan kemampuan platform tersebut dalam mengembangkan bisnisnya.
Selain mengejar lisensi baru untuk layanan perdagangan aset virtual yang akan diluncurkan, Gate juga berencana untuk bekerja sama dengan perusahaan pembayaran. Rencana ini termasuk menawarkan layanan infrastruktur berbasis blockchain untuk memperkuat ekosistem digital mereka.
Sejak memulai di China pada 2013, Gate pernah menjadi bursa terbesar ketiga dunia. Namun, setelah regulasi ketat diberlakukan di Hong Kong, banyak perusahaan serupa memilih keluar atau menunda kehadiran mereka hingga kondisi regulasi lebih jelas dan biaya dapat lebih terkendali.