
Entikong, sebuah kecamatan di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, memiliki peranan penting sebagai pintu keluar-masuk masyarakat Indonesia ke Malaysia. Selain menjadi jalur ekonomi dan budaya, wilayah ini masih menghadapi tantangan besar karena termasuk kawasan tertinggal dengan akses jalan dan jaringan digital yang terbatas.
Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong tidak hanya mengurus imigrasi tetapi juga fungsi kepabeanan, karantina, keamanan, dan layanan perdagangan. Volume pelintas yang sangat tinggi mencapai hampir 600 ribu per tahun menunjukkan pentingnya PLBN ini bagi hubungan bilateral Indonesia-Malaysia.
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital bersama BAKTI, telah memperkuat akses internet di Entikong dengan membangun beberapa menara BTS. Hal ini membantu memperlancar proses administrasi dan transaksi digital, yang sangat krusial bagi aktivitas di PLBN maupun masyarakat sekitar.
Pelaku usaha mikro kecil menengah seperti Kartiko merasakan langsung manfaatnya dengan adanya internet yang stabil dan alat transaksi elektronik, sehingga usaha dapat tumbuh lebih cepat dan pelanggan bertambah banyak. Manfaat akses internet juga dirasakan dalam pendidikan anak-anak di sekitar Pos Mangkau.
Secara keseluruhan, digitalisasi di Entikong menjadi pintu gerbang baru untuk berkembangnya ekonomi, pendidikan, dan komunikasi lintas negara sekaligus memperkuat keamanan nasional. Ini menunjukkan bahwa dengan dukungan teknologi, masyarakat perbatasan dapat mengatasi keterbatasan dan menjawab tantangan masa depan.