Fokus
Finansial

Lonjakan Kripto di Timur Tengah: Investor Arab Mengubah Lanskap Mata Uang Digital

Share

Cerita ini mengulas bagaimana investor dan elit di kawasan Arab, khususnya di Uni Emirat Arab, mulai mendominasi pasar kripto dengan dinamika baru yang berpotensi mengubah tren global. Artikel-artikel ini menyoroti alasan di balik lonjakan pembelian kripto dan strategi menarik yang diterapkan oleh negara-negara Arab untuk menarik komunitas kripto global.

15 Des 2025, 19.10 WIB

Pemain Kripto Dunia Kepincut Abu Dhabi, Cari Investasi Demi Bangkitkan Pasar Lesu

Pemain Kripto Dunia Kepincut Abu Dhabi, Cari Investasi Demi Bangkitkan Pasar Lesu
Beberapa tokoh penting di dunia mata uang kripto berkumpul di Abu Dhabi untuk mencari peluang investasi dengan para investor kaya dari Uni Emirat Arab. Pertemuan ini terjadi di tengah kondisi pasar kripto yang sedang menurun tajam setelah beberapa bulan lesu. Mereka berharap dapat menemukan dana segar untuk menghidupkan kembali semangat di industri ini. Salah satu tokoh yang hadir adalah Michael Saylor, pendiri dan mantan CEO Strategy. Ia mengakui bahwa perusahaannya mengalami penurunan nilai lebih dari setengah sejak pertengahan tahun dan kini berupaya menawarkan strategi investasi baru menggunakan berbagai instrumen keuangan untuk mengumpulkan lebih banyak aset digital. Selain itu, perusahaan Jepang Metaplanet juga sedang mencoba mengumpulkan dana melalui proyek saham preferen bernama MARS untuk melanjutkan investasi Bitcoin. Investor potensial yang tertarik datang dari berbagai latar belakang, termasuk Dominari Holdings dan Hanwha Group asal Korea Selatan yang ingin menjadikan Abu Dhabi pusat pengembangan produk kripto. Pasar kripto yang turun terutama dipengaruhi oleh sikap legislatif di Amerika Serikat, tempat Presiden Donald Trump memiliki rencana regulasi yang menghadapi hambatan dari anggota parlemen. Meskipun demikian, minat di UEA terus meningkat dan menjadi sorotan sebagai alternatif pasar yang menjanjikan di tengah ketidakpastian global. Kesimpulannya, Abu Dhabi mulai mendapatkan perhatian besar dari para pemain industri kripto sebagai pusat investasi masa depan. Dengan dukungan dana kekayaan negara yang besar dan minat investor, kawasan ini berpotensi menjadi pusat inovasi dan pengembangan teknologi blockchain di wilayah Timur Tengah dan dunia.
15 Des 2025, 12.15 WIB

Pasar Kripto Tertekan, Bitcoin Turun di Bawah USRp 1.48 juta ($90.000) Namun Ada Harapan Baru

Pasar Kripto Tertekan, Bitcoin Turun di Bawah USRp 1.48 juta ($90.000) Namun Ada Harapan Baru
Pasar aset kripto pada Senin, 15 Desember 2025, mengalami tekanan dengan dominasi warna merah di sejumlah aset utama. Setelah keputusan The Fed, momentum kenaikan harga tertahan sehingga Bitcoin dan altcoin besar lain mengalami koreksi harga wajar. Bitcoin yang dikenal sebagai sang raja pasar, turun tipis sebesar 0,93% dan menembus di bawah level psikologis USRp 1.48 triliun ($90.000 m) enjadi USRp 1.47 juta ($89.540) ,27. Meskipun demikian, data perdagangan dalam satu jam terakhir menunjukkan kenaikan 1,10%, menandakan keberadaan pembeli yang mencoba menahan harga agar tidak jatuh lebih dalam. Mayoritas altcoin ikut melemah seperti Solana dan Cardano yang turun masing-masing 1,58% dan 1,93%. Sebaliknya, TRON bergerak melawan arus dengan kenaikan harian 2,28%, didukung fundamental jaringan yang kuat terutama dari volume transaksi stablecoin yang tinggi. Sepanjang 2025, minat investor institusional terhadap aset kripto semakin meningkat. Survei menunjukkan 55% hedge fund global sudah berinvestasi di kripto dengan alokasi rata-rata sekitar 7% terhadap portofolionya. Meski peningkatan ini positif, porsi investasi yang ditempatkan cenderung masih kecil, sebagian besar di bawah 2% dari total aset kelolaan. Regulasi yang lebih ramah di Amerika Serikat, didukung oleh tokoh seperti Presiden Donald Trump, turut memperkuat pasar kripto. Namun, regulator di berbagai negara tetap mengingatkan risiko volatilitas dan potensi gangguan stabilitas keuangan akibat hubungan erat antara aset kripto dan sektor keuangan arus utama.