
Seorang peretas telah mengeksploitasi kerentanan di TeleMessage, yang menyediakan versi modifikasi dari aplikasi pesan terenkripsi seperti Signal, Telegram, dan WhatsApp. Peretas berhasil mengekstrak pesan yang diarsipkan dan data lainnya yang berkaitan dengan pejabat pemerintah AS dan perusahaan yang menggunakan alat tersebut. TeleMessage menjadi sorotan setelah dilaporkan bahwa mantan penasihat keamanan nasional AS, Mike Waltz, menggunakan versi modifikasi Signal dari TeleMessage.
Data yang diretas mencakup isi pesan, informasi kontak pejabat pemerintah, kredensial login back-end untuk TeleMessage, dan lainnya. Meskipun pesan dari anggota kabinet dan Mike Waltz tidak dikompromikan, data yang diretas mencakup informasi dari U.S. Customs and Border Protection, Coinbase, dan Scotiabank. Kebocoran ini mengungkap bahwa log obrolan yang diarsipkan tidak terenkripsi end-to-end antara versi modifikasi Signal yang ditawarkan oleh TeleMessage dan lokasi akhir tempat pesan disimpan.
TeleMessage dimiliki oleh perusahaan Israel bernama Smarsh. Perusahaan ini menawarkan cara untuk mengarsipkan pesan, termasuk catatan suara, dari aplikasi terenkripsi. Hingga saat ini, Smarsh, Signal, U.S. Customs and Border Protection, Coinbase, dan Scotiabank belum memberikan komentar terkait insiden ini.