Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Teknologi

Kerentanan Privasi WhatsApp dan Pertumbuhan Pengguna

Share

WhatsApp mengalami peningkatan jumlah pengguna hingga 3 miliar, namun juga menghadapi kerentanan terhadap penyadapan jarak jauh. Pengguna dianjurkan untuk memahami tanda-tanda potensi penyadapan dan mengamankan privasi mereka di aplikasi WhatsApp.

09 Mei 2025, 20.30 WIB

Cara Mudah Ketahui Chat WhatsApp Dibaca Meski Centang Biru Dimatikan

Cara Mudah Ketahui Chat WhatsApp Dibaca Meski Centang Biru Dimatikan
WhatsApp memiliki fitur centang biru yang berfungsi untuk memberi tahu pengirim pesan bahwa pesannya sudah dibaca oleh penerima. Namun, fitur ini terkadang dimatikan oleh penerima agar tidak terlihat sedang membaca pesan, sehingga pengirim tidak bisa memastikan apakah chat sudah dibaca atau belum. Mematikan centang biru sering dilakukan oleh pengguna yang ingin lebih tenang membaca dan membalas pesan tanpa terlihat online atau aktif di WhatsApp. Fitur ini membantu menjaga privasi dan menghindari tekanan dari pengirim pesan yang ingin balasan cepat. Meskipun centang biru dimatikan, ada cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah pesan sudah dibaca, yaitu dengan memanfaatkan fitur grup di WhatsApp. Dengan membuat grup, pengirim bisa melihat siapa saja yang aktif dan sudah membaca pesan di grup tersebut. Cara ini cukup sederhana. Ketika Anda mengirim pesan dalam grup, WhatsApp menunjukkan anggota grup yang telah melihat pesan tersebut, sehingga Anda tetap bisa mengetahui status bacaan meski ada anggota yang mematikan centang biru di chat pribadi. Dengan trik ini, pengguna dapat tetap memantau pesan yang sudah dibaca tanpa harus tergantung pada fitur centang biru. Ini jadi solusi bagi yang ingin mengawasi status pesan tanpa harus mengganggu privasi penerima yang ingin menyembunyikan aktivitasnya.
09 Mei 2025, 13.35 WIB

WhatsApp Hadirkan Fitur Cek Foto Palsu Langsung Lewat Pencarian Google

WhatsApp Hadirkan Fitur Cek Foto Palsu Langsung Lewat Pencarian Google
Dengan kemajuan teknologi kecerdasan buatan, makin banyak foto palsu yang beredar luas di masyarakat. Foto palsu ini bisa berbahaya karena dapat menciptakan persepsi yang salah, seperti menuduh tokoh publik melakukan hal negatif tanpa bukti atau membuat masyarakat salah paham tentang sebuah tempat. Untuk mengatasi hal itu, WhatsApp sedang mengembangkan fitur baru bernama 'Search on Web'. Fitur ini memungkinkan pengguna mencari tahu kebenaran sebuah foto yang diterima melalui chat dengan mudah dan cepat menggunakan mesin pencari Google. Kelebihan fitur ini adalah pengguna tidak perlu menyimpan gambar terlebih dahulu atau membuka aplikasi lain. Cukup lewat menu pengaturan saat membuka foto di WhatsApp Web, foto bisa langsung diunggah ke Google untuk pencarian gambar balik atau reverse image search. WhatsApp menjamin keamanan pengguna karena mereka tidak memiliki akses ke konten gambar yang diunggah. Selain itu, Google akan meminta izin terlebih dahulu kepada pengguna sebelum melanjutkan proses pencarian agar pengguna tetap mendapatkan perlindungan privasi. Meski fitur ini belum tersedia untuk publik dan masih dalam tahap pengembangan, kehadirannya diharapkan dapat membantu masyarakat mengenali foto palsu dan mengurangi penyebaran informasi yang tidak benar melalui media sosial.
09 Mei 2025, 07.50 WIB

Cara Mudah Mengatasi Foto WhatsApp Hilang di Galeri HP Kamu

Cara Mudah Mengatasi Foto WhatsApp Hilang di Galeri HP Kamu
WhatsApp bukan hanya untuk chatting dan panggilan, tapi juga sering digunakan untuk mengirim gambar dan video. Namun, beberapa pengguna mengalami kesulitan saat mencari gambar tersebut di galeri ponsel mereka. Salah satu penyebab utama foto hilang adalah karena foto WhatsApp tersimpan di folder khusus dalam galeri dan tidak di folder unduhan biasa, sehingga pengguna harus mengecek dengan teliti. Fitur auto save pada WhatsApp bisa diaktifkan agar semua media yang dikirim langsung tersimpan di galeri tanpa harus menyimpan satu per satu, sehingga memudahkan akses. Selain itu, koneksi internet yang tidak stabil atau pengaturan unduhan media yang terbatas pada WiFi atau data seluler bisa menyebabkan foto gagal tersimpan. Ruang penyimpanan yang penuh dan pengaturan zona waktu yang salah pada ponsel juga bisa menjadi alasan mengapa gambar WhatsApp tidak muncul di galeri, jadi pastikan kedua hal ini diperhatikan.
07 Mei 2025, 04.20 WIB

WhatsApp Menang Besar Lawan NSO Group atas Peretasan dan Pelanggaran Privasi

WhatsApp Menang Besar Lawan NSO Group atas Peretasan dan Pelanggaran Privasi
Pada tahun 2019, NSO Group melakukan serangan peretasan besar-besaran terhadap lebih dari 1.400 pengguna WhatsApp, yang termasuk aktivis, jurnalis, dan pembela hak asasi manusia. NSO menggunakan celah keamanan pada fitur panggilan suara WhatsApp untuk menyusup dan memata-matai korban. WhatsApp menuntut NSO Group setelah peristiwa ini, mengklaim bahwa perusahaan spyware itu melanggar undang-undang peretasan federal dan negara bagian California, serta ketentuan layanan WhatsApp. Proses hukum berlangsung selama lebih dari lima tahun sebelum mencapai keputusan akhir. Baru-baru ini, juri memutuskan NSO Group harus membayar WhatsApp lebih dari 167 juta dolar sebagai denda hukuman dan sekitar 444 ribu dolar sebagai kompensasi atas kerusakan yang ditimbulkan. Ini menjadi kemenangan penting bagi perusahaan milik Meta tersebut. Pihak WhatsApp menyatakan bahwa keputusan ini adalah langkah bersejarah dalam melawan spyware ilegal yang mengancam privasi dan keamanan semua orang. NSO Group sendiri masih mempertimbangkan untuk mengajukan banding terhadap putusan tersebut. Para pakar, seperti John Scott-Railton dari Citizen Lab, mengapresiasi putusan ini sebagai pukulan telak bagi bisnis spyware yang membantu rezim otoriter mengawasi lawan mereka. Kasus ini juga membuka banyak rahasia tentang kegiatan bisnis NSO Group.
06 Mei 2025, 07.50 WIB

3 Cara Mudah Hentikan Chat WhatsApp Mengganggu Tanpa Blokir Kontak

3 Cara Mudah Hentikan Chat WhatsApp Mengganggu Tanpa Blokir Kontak
Pengguna WhatsApp sering kali merasa terganggu dengan chat dari orang yang tidak diinginkan. Untuk mengatasi masalah ini, ada beberapa cara yang bisa dilakukan selain memblokir kontak tersebut. Salah satunya adalah dengan membisukan notifikasi dari nomor yang tidak diinginkan, sehingga meskipun mereka mengirimkan chat, kita tidak akan terganggu. Selain itu, pengguna juga bisa memanfaatkan fitur arsip yang ada di WhatsApp. Dengan fitur ini, chat yang dikirimkan oleh nomor yang tidak diinginkan akan tersembunyi dan tidak terlihat di daftar chat utama. Ini membantu pengguna untuk tetap fokus pada chat yang lebih penting. Cara terakhir adalah dengan menutup akses nomor tidak dikenal untuk menghubungi kita. Dengan langkah-langkah ini, pengguna WhatsApp bisa lebih nyaman dan tidak terganggu oleh chat yang tidak diinginkan tanpa harus memblokir kontak tersebut.
03 Mei 2025, 18.00 WIB

Waspadai Tanda WhatsApp Dibajak dan Cara Ampuh Cegah Penyadapan

Kasus peretasan dan penyadapan jarak jauh terhadap aplikasi WhatsApp semakin marak. Para peretas menggunakan berbagai trik untuk mengintai pengguna, seperti memasang aplikasi pihak ketiga, menyalahgunakan fitur WhatsApp Web, dan menyebarkan malware berbahaya. Aksi ini biasanya dilakukan untuk tujuan jahat, seperti menipu korban dan menguras isi rekening mereka. Ada beberapa tanda yang bisa Anda perhatikan untuk mengetahui apakah WhatsApp Anda sedang dibajak. Tanda-tanda tersebut antara lain adalah pesan berisi OTP, akun WhatsApp yang tiba-tiba keluar sendiri, pesan yang terbaca tanpa Anda membukanya, pesan yang terkirim sendiri, status WhatsApp yang asing, dan panggilan telepon asing. Jika Anda menemukan salah satu dari tanda-tanda tersebut, ada kemungkinan akun WhatsApp Anda sedang dibajak. Untuk menghindari penyadapan, salah satu yang bisa dilakukan adalah verifikasi dua langkah. Fitur tersebut mencegah pihak lain mengakses akun WhatsApp karena tidak mengetahui kode yang didaftarkan pengguna. Selain itu, penting untuk tidak membagikan kode verifikasi dua langkah kepada siapapun agar tidak ada pihak manapun yang bisa membuka akun tanpa sepengetahuan Anda.
03 Mei 2025, 11.30 WIB

Cara Melihat Aktivitas WhatsApp dan Fitur Baru untuk Cegah Link Berbahaya

WhatsApp kini menyediakan fitur yang memungkinkan pengguna melihat semua aktivitas akun lainnya, termasuk pasangan. Fitur ini mencakup daftar kontak yang sering dihubungi dan yang baru saja dihubungi oleh pengguna. Namun, penting untuk meminta izin sebelum mengakses akun WhatsApp dan ponsel pasangan. Selain itu, WhatsApp juga sedang mempersiapkan fitur keamanan baru untuk mencegah pengguna mengklik link palsu atau berbahaya. Penipuan melalui WhatsApp sering terjadi dengan mengirimkan link berbahaya kepada calon korban. Fitur ini akan memungkinkan pengguna melakukan verifikasi link lewat Google Search. Fitur keamanan baru ini sudah terlihat dalam versi beta WhatsApp 2.24.22.19. Ada sejumlah perubahan kecil, seperti opsi verifikasi link yang tersedia untuk semua link, bukan hanya dari pesan forward. Dengan fitur-fitur baru ini, WhatsApp berupaya meningkatkan keamanan dan kenyamanan penggunanya.
03 Mei 2025, 01.30 WIB

Cara Mengunci dan Melindungi Chat WhatsApp Supaya Tak Mudah Bocor

Enkripsi end-to-end (E2EE) di WhatsApp memastikan bahwa hanya Anda dan penerima yang dapat melihat obrolan Anda, memberikan tingkat privasi dan keamanan yang tinggi. Namun, ada beberapa langkah tambahan yang dapat Anda ambil untuk lebih mengamankan data Anda. Salah satunya adalah mencegah orang lain mengekspor obrolan Anda dengan menonaktifkan fitur ekspor untuk semua peserta obrolan. Mengunci obrolan tertentu dengan kata sandi atau autentikasi biometrik menambah lapisan keamanan ekstra, terutama jika seseorang mendapatkan akses ke ponsel Anda. Anda juga dapat mengunci seluruh aplikasi WhatsApp dengan biometrik untuk mencegah akses tanpa izin. Selain itu, pastikan cadangan obrolan Anda dienkripsi untuk perlindungan tambahan. Mengaktifkan otentikasi dua faktor (2FA) sangat disarankan untuk menambah lapisan keamanan saat masuk ke WhatsApp di perangkat baru. Anda juga dapat mengatur pesan yang menghilang untuk secara otomatis menghapus obrolan setelah jangka waktu tertentu, memastikan bahwa percakapan lama tidak dapat diakses oleh siapa pun. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat menjaga privasi dan keamanan obrolan WhatsApp Anda sebaik mungkin.
02 Mei 2025, 18.55 WIB

TikTok Kena Denda Rp9,9 Triliun, Kirim Data Warga EU ke China Tanpa Izin

TikTok didenda sebesar US$ 601,3 juta oleh Komisi Pelindungan Data Irlandia (DPC) karena melanggar GDPR, undang-undang pelindungan data pribadi Uni Eropa. TikTok ketahuan mengirim data milik warga Uni Eropa ke China tanpa verifikasi dan jaminan pelindungan yang memadai. DPC memerintahkan TikTok untuk mengubah proses data mereka dalam waktu 6 bulan agar sesuai dengan GDPR. Jika TikTok gagal memenuhi tenggat waktu tersebut, transfer data ke China akan dihentikan total. Graham Doyle dari DPC menyatakan bahwa kegagalan TikTok dalam melindungi data pengguna Uni Eropa membuat data tersebut berpotensi diakses oleh pemerintah China. TikTok mengklaim bahwa keputusan ini tidak mempertimbangkan Project Clover, proyek senilai US$ 12 miliar untuk memastikan pelindungan data penduduk Eropa. CEO TikTok, Shou Zi Chew, menyatakan di depan Kongres AS bahwa TikTok tidak pernah memberikan data pengguna ke pemerintah China. Namun, dalam kebijakan privasi yang diunggah pada 2022, TikTok mengakui bahwa pegawai di China memiliki akses ke data pengguna untuk memastikan pengalaman pengguna yang konsisten dan aman. Kasus ini menyoroti pentingnya pelindungan data pribadi dan kepatuhan terhadap regulasi internasional.
02 Mei 2025, 15.10 WIB

Persaingan WhatsApp dan Telegram Makin Ketat Didorong Inovasi AI dan Kebebasan

Jumlah pengguna WhatsApp terus meningkat, mencapai 3 miliar pengguna aktif bulanan. WhatsApp Business juga memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan Meta, mencapai USRp 8.39 triliun ($510 juta) . Meta AI telah diintegrasikan secara masif di WhatsApp, memungkinkan percakapan 1:1 maupun grup. Di sisi lain, Telegram juga mengalami peningkatan pengguna aktif, mencapai 1 miliar pada Maret 2025. Telegram menarik banyak pengguna karena posisinya yang lebih netral dan bebas intervensi pemerintah. CEO Telegram, Pavel Durov, menyatakan bahwa perusahaan meraup keuntungan USRp 9.00 triliun ($547 juta) sepanjang tahun lalu. Mark Zuckerberg berharap Meta AI bisa menjadi pemimpin di Amerika Serikat. Sementara itu, Telegram terus tumbuh dan mempertahankan kemandiriannya meskipun menghadapi tekanan dari berbagai negara. India menjadi negara dengan pengguna Telegram terbanyak, mencapai 45% dari total pengguna.
Setelahnya

Baca Juga

  • AS Atur Ulang Strategi Pertahanan Berbasis Teknologi di Tengah Ketegangan Global

  • Bocoran Data Besar Ungkap Kerentanan Keamanan Siber yang Meluas

  • Pembaruan Keamanan Kritis pada Sistem Operasi Mobile oleh Apple dan Samsung

  • Memperkuat Pengawasan Keuangan dalam Transaksi Triliun Rupiah di Indonesia

  • Menjembatani IT Warisan dan AI Hyperscale: Mengatasi Tantangan Kedaulatan Data